5 Ciri Social Climber, Penyakit Kejiwaan yang Membahayakan

5 Ciri Social Climber, Penyakit Kejiwaan yang Membahayakan
magdalena.co

Seruni.id – Hubungan pertemanan sejatinya harus dilandasi dengan rasa tulus, bukan karena ada maksud tertentu. Namun, bagi mereka yang ingin panjat sosial atau social climber, mereka cenderung memanfaatkan pertemanan demi mencari pengakuan sosial yang lebih tinggi dari kondisis atau stasus yang sebenarnya.

5 Ciri Social Climber, Penyakit Kejiwaan yang Membahayakan
health.rakyatku.com

Menurut beberapa penelitian, sosial climber merupakan penyakit kejiwaan yang membahayakan. Memang tak semua pemanjat sosial memiliki pola yang sama, namun biasanya mereka bisa dikenali dari ciri-cirinya. Yuk ketahui cirinya di bawah ini, agar kamu bisa terhindar dari rasa sakit hati akibat menjalin hubungan dengan orang yang tidak tulus.

1. Merasa Malu Jika Kurang “Wah”

Biasanya orang yang mengalami social climber kerap merasa malu jika barang-barang yang ia gunakan terlihat biasa saja atau memakai barang yang bukan berasal dari brand ternama. Pun ketika ia benar-benar memakai barang brended dengan harga selangit, tak jarang mereka justru memamerkannya melalui akun media sosialnya.

2. Suka Bergosip

Mereka yang mengalami social climber biasanya tidak tahan untuk memberitahu kamu tentang orang-orang penting yang mereka kenal atau orang penting yang diketahui oleh temannya. Dan biasanya, mereka juga akan mencaritahu apakah kamu juga memiliki kenalan orang-orang penting lainnya yang bisa didekati.

3. Terkesan Sangat Bijak Sekali, Padahal…

Social climber bisa dilihat bagaimana cara dia berbicara atau memposting sesuatu di medsosonya. Mereka kerap terlihat paling tahu dan paling benar. Namun pada kenyataannya, apa yang dibicarakan merupakan kutipan yang tidak ia sebutkan dari mana sumbernya. Terlebih ketika ia melakukan kesalahan, ia akan lebih bijak untuk menutupinya. Jangan salah, orang dengan ciri seperti ini pun sangat jago loh bersilat lidah.

4. Hanya Ada Ketika Teman Berada di “Puncak”

Ciri social climber berikut ini, mereka hanya akan memperhatikan orang lain termasuk temannya, jika temannya itu berada di puncak kesuksesan. Namun, saat dalam keterpurukan, mereka tidak akan peduli. Sebab, seseorang dengan mental social climber bukan tipe orang yang mau diajak susah, itu karena takut citranya turun.

5. Ingin Terkesan Menginspirasi Orang Lain

Mereka juga akan merasa famous atau terkenal hanya karena dia kenal dengan orang-orang femous lainnya. Dia akan senang menceritakan sesuatu dengan dirinya sebagai tokoh utama, seringkali apa yang diceritakan adalah cerita heroik. Padahal, mungkin saja ada orang-orang yang mengetahui cerita sesungguhnya dan hanya bisa tertawa melihatnya belagak seperti itu.

Baca Juga: Memahami Fobia Sosial dan Cara Tepat Mengatasinya

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa social climber bisa menjadi penyakit kejiwaan yang membahayakan. Kenapa? Sebab pengidapnya akan menghalalkan segala cara agar status sosialnya diakui. Sebaiknya hindari berhubungan dengan tipe orang seperti ini, ya. Jika ternyata kamu sendiri yang memiliki keinginan untuk panjat sosial, cobalah ceritakan dengan psikolog agar hal ini tidak berlanjut lebih jauh dan tidak merugikan orang lain.