Ibu  

Permainan Anak Perempuan Tradisional yang Mendidik

Permainan Anak Perempuan
Sumber : http://www.sains-albiruni.com

Sekarang ini anak-anak perempuan lebih suka bermain game di gadget. Padahal, permainan anak perempuan tradisional pada zaman dahulu sangat beragam. Anak-anak akan memainkannya beramai-ramai, sehingga membuat anak lebih mudah berinteraksi dengan orang lain dan dunia luar.

Sadarkah Anda terhadap fenomena permainan anak yang beralih ke gadget? Meskipun di dalamnya banyak juga permainan yang mendidik, tapi tinggi pula potensi adanya dampak negatif bagi anak. Terlebih bila anak terlalu sering bermain gawai. Beberapa dampak negatifnya antara lain: anak kurang gerak, interaksi dengan teman menurun, dan muncul sifat individualis.

Agar tak mengalami hal-hal yang negatif tersebut, baiknya kenalkan permainan tradisional kepada sang buah hati. Berikut ini adalah beberapa macam permainan untuk anak perempuan yang mendidik.

Congklak

Source : bilaakuberfikir.blogspot.com

Permainan ini dimainkan oleh dua orang. Untuk memainkan congklak, dibutuhkan papan berlubang dan biji. Biasanya biji terbuat dari biji tumbuhan atau cangkang kerang. Tujuan permainan ini yaitu, memindahkan biji dari lubang induk pemain. Permainan akan selesai jika biji congklak habis. Permainan ini bisa mengajarkan putri Anda berhitung secara kompetitif dan tepat.

Bola Bekel

Permainan bola bekel memerlukan bola kecil yang dapat memantul dengan baik. Permainan ini berasal dari daerah Jawa Barat. Cara bermain bola bekel cukup gampang. Anda hanya perlu melempar bola dengan membolak-balik kelima biji bekel. Manfaat bermain bola bekel adalah dapat mengembangkan kemampuan motorik anak.

Lompat Tali

Sumber : http://abiummi.com/

 

Lompat tali merupakan permainan anak perempuan yang bisa dimainkan sendiri atau bersama dengan teman-teman lainnya. Pada umumnya, permainan ini dilakukan oleh tiga orang. Satu orang melompat tali, sedangkan dua orang lagi memutar tali. Melalui permainan ini, anak perempuan Anda bisa meningkatkan kemampuan motorik.

Ular Naga

Sumber : http://ragampermainantradisional.blogspot.co.id

Permainan ular naga dapat dimainkan dengan beberapa pemain. Diawali dengan nyanyian dan diakhiri apabila dua orang paling depan saling merebut mangsa. Si kecil pun bisa bergerak aktif dan berinteraksi bersama orang lain.

Lompat Karet

Permainan ini bisa dikatakan masih populer hingga sekarang. Anda hanya perlu menyediakan stok karet gelang saja dalam jumlah yang banyak. Semakin banyak karetnya, maka tali karet semakin panjang. Tugas anak perempuan Anda adalah melompati batasan yang sudah dibuat dari karet.

Biasanya ada beberapa tingkatan dalam lompat karet. Dimulai dari tingkatan yang paling rendah, yakni karet diletakkan pada sejengkal tanah. Apabila anak gagal melewatinya, maka giliran harus dilanjutkan peserta lain. Melalui permainan lompat karet putri Anda akan memiliki semangat juang lebih besar untuk bisa mencapai tingkatan yang lebih tinggi.

Bongkar Pasang

Hampir setiap wanita pernah memainkan permainan bongkar pasang. Dikarenakan sangat menarik dan menyenangkan. Mainan ini terdiri dari model wanita yang cantik dan beberapa pakaian terbuat dari kertas karton.

Cara memainkan sangat mudah, pakailah pakaian yang cocok untuk model tersebut. Setelah bosan dapat diganti dengan model gaun atau baju sehari-hari. Dengan begitu anak akan kreatif dalam memilih pakaian.

Engkle

Sumber : http://www.sains-albiruni.com

Di berbagai daerah biasanya ada permainan ini, namun dengan nama yang berbeda. Persamaannya adalah terletak pada cara bermainnya. Biasanya engkle dilakukan di atas tanah atau lantai yang telah digambar pola-pola kotak dengan menggunakan kapur.

Cara bermain engkle sangat mudah, anak harus melemparkan benda ke kotak-kotak yang telah dibuat sesuai urutannya. Anak yang mendapat giliran, harus melompat ke dalam kotak menggunakan satu kaki tetapi tak boleh menginjak kotak yang terdapat benda yang sudah dilemparkan tadi. Apabila terkena atau keluar garis, artinya pemain gagal.

Demikianlah beberapa permainan anak perempuan yang secara tidak langsung bisa mendidik anak. Supaya mainan di atas tetap ada, maka Anda sebagai orang tua harus mengenalkannya kepada anak-anak.