Sehat  

6 Adab Berolahraga Ala Rasulullah

Seruni.id – Moms, olahraga merupakan bagian dr tarbiyah, yaitu tarbiyah jasadiyah. Oleh karenanya, ada adab yang perlu diperhatikan dan tetap perlu dijaga sebagai seorang muslim. Adab berolahraga juga dapt menentukan kualitas olah raga itu sendiri. Olahraga yang berkualitas harus memenuhi beberapa hal agar tidak sekedar memnuhi kebutuhan yang datar saja, tetapi kita dapat memtik makna lain yang lebih penting, yaitu tidak melanggar ketentuan-ketentuan yang bisa membuat kita tidak mendapatkan kesehatan.

Jika kita melakukan olah raga tanpa mengetahui adab dan cara olahraga yang baik, tidak menutup kemungkinan kita tidak akan mendapatkan kualitas olahraga yang baik. Sebaliknya, hanya dengan adab dan cara yang benar, kita bisa mencapai kualitas olahraga yang baik, yang membuat tubuh kita sehat dan tetap dalam ridha Allah. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat kita berolahraga, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah Saw.:

1. Niat Ibadah dan Taat kepada Allah Swt

Sejatinya, setiap perbuatan berlabuh pada niat ibadah kepada-Nya. Niat merupakan dasar dari setiap aktivitas yang kita lakukan. Dengan niat yang baik dan niat beribadah serta niat selalu taat kepada Allah Swt merupakan niat yang harus menjadi landasan dalam setiap per­buatan kita, termasuk dalam berolahraga. Dengan demikian, olahraga yang baik adalah olah raga yang diniatkan untuk menjamin kesehatan kita, sehingga kita bisa meningkatkan ibadah kepada-Nya.

2. Bersemangat

Olahraga haruslah dilakukan dengan bersemangat. Olahraga yang dilakukan dalam keadaan yang kurang semangat atau bahkan dilakukan tanpa semangat, tidak akan menambah kualitas apa pun, hanya membuang waktu dengan sia-sia. Seseorang yang berolahraga kurang atau tanpa semangat bisa digolongkan menjadi orang-orang yang sangat rugi. Orang yang merugi adalah orang yang melakukan sesuatu tanpa makna apa pun yang bisa diraih. Dengan demikian, salah satu adab yang dianjurkan oleh Rasulullah Saw. dalam berolahraga harus mempunyai semangat yang baik.

Rasulullah Saw. melakukan olahraga dengan penuh semangat sehingga beliau bisa memetik hasil dari semangat tersebut. Pada saat beliau berjalan kaki atau lari pagi, bahkan naik kendaraan, seperti unta, terlihat begitu besar semangatnya, dan tidak dapat disangsikan lagi, beliau mampu menuai hasil yang baik dalam pekerjaannya atau apapun yang dilakukannya.

3. Berpakaian yang Baik

Berpakaian yang baik bukan berarti berpakaian yang mahal, tetapi pakaian yang bisa menjamin pemakainya nyaman, serta tidak melanggar norma-norma. Seorang muslim dalam aktivitas apapun harus berpakaian yang baik, yang tidak melanggar norma sosial maupun norma agama.

Dalam norma masyarakat, kita mendapatkan standar pakaian yang layak, begitu juga dalam norma agama. Dalam norma agama, pakaian yang baik adalah pakaian yang menutup aurat pemakainya. Seperti yang dilakukan Rasulullah saat berolahraga. Rasulullah ketika melaku­kan olah raga, sangat mem­perhatikan pakaian, dengan prinsip nyaman dan tidak melanggar aturan agama.

Sedangkan saat ini, banyak orang yang menggunakan olahraga se­bagai sebuah sarana untuk pamer aurat, bahkan tidak jarang olah raga yang dilakukan tidak pernah meng­indahkan norma masyarakat maupun agama, sehingga olahraga yang mestinya menyehatkan, justru semakin membuat kita sakit secara mental, karena bisa melihat begitu banyak aurat yang terpampang tidak semestinya.

4. Makan dan Minum dalam Keadaan Duduk

Ketika berolahraga ataupun habis berolahraga, ada saatnya kita minum untuk menghilangkan dahaga. Bisa juga ketika selesai berolahraga seseorang akan merasakan lapar. Walaupun dalam kondisi sedang dan atau selesai berolahraga, makan dan minum juga harus sesuai dengan aturan agama.

Islam telah mengatur tata cara makan dan minum sesuai yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Makan dan minum yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW adalah aturan yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Saat makan dan minum harus dengan duduk, ketika makan tidak boleh berbicara, makan dengan tangan kanan. Selain itu ketika makan harus tenang, tidak boleh tergesa-gesa, makanan tidak boleh tercecer. Makan dan minum juga tidak boleh dilakukan sambil berjalan

Minum tetap sambil duduk, seperti yg dipraktekkan langsung Muh Ahsan di gambar di atas, saat berlaga di lomba bulutangkis dunia 2017, di Glasgow, Scotland.

5. Tidak Melalaikan Dzikir kepada Allah Swt

Sebagai seorang muslim, dalam kondisi apapun, seyogyanya tidak melalikan dzikir, senantiasa mengingat Allah. Dzikir harus menjadi pegangan kita sebagai umat Rasulullah Saw. Dengan dzikir, menunjukkan bahwa kita melakukan sesuatu dalam haluan yang benar.

Tidak berarti pada saat olah raga kita sambil membaca bacaan dzikir, apalagi dibacakan dengan keras yang dapat mengganggu orang lain. Yang mesti diusahakan adalah menjadikan dzikir sebagai bagian dari olahraga kita, sehingga nilai olahraga tidak terputus dari rahmat Allah SWT.

6. Tidak Mengganggu Kenyamanan Orang Lain

Coba perhatikan, dari olahraga yang dilakukan oleh Rasulullah, tidak satu pun yang dilakukan mengganggu orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa olah raga merupakan hak setiap orang lain, namun harus dilakukan dengan cara yang tidak akan mengganggu orang lain. Sebab, olah raga tidak akan bernilai apa-apa, bahkan cenderung menuai masalah baru jika kita melakukannya tanpa memperhatikan ketenangan dan kenyamanan orang lain.

 

Arumadewi

Dari berbagai sumber