Sehat  

Pak, Bu, Jangan Remehkan Stres Pada Anak Remaja Kalian. Lakukan 9 Cara ini untuk Membantu Mereka

Seruni – Sama seperti orang dewasa, anak-anak dan remaja juga bisa dilanda stres. Penyebabnya bermacam-macam. Mulai dari masalah dalam keluarga, kesibukan di sekolah, pertengkaran dengan teman, anggota keluarga yang sakit keras, sampai perceraian orangtua. Nah, kemampuan anak dan remaja untuk mengelola dan mengurangi stres masih perlu dilatih. Untuk membantu anak mengatasi stres, simak tips-tips berikut ini.

Related image
merdeka.com

Mengurangi Stres Pada Anak dan Remaja

Kalau stres pada anak dibiarkan saja, dampaknya sangat merugikan hingga jangka panjang. Stres berat mungkin saja berujung pada depresi. Selain itu, anak jadi kesulitan berkonsentrasi di sekolah sehingga prestasinya menurun. Belum lagi perkembangan mental dan emosinya bisa terganggu kalau ia terus-terusan stres.

Jadi, tunggu apa lagi? Segera bantu anak mengurangi stres dengan berbagai cara ini:

1. Bantu Anak Menyadari Bahwa Ia sedang Diterpa Stres

Related image
zenparent.in

Kalau anak sudah menunjukkan gejala-gejala stres, belum tentu ia sendiri menyadari kalau gejala tersebut adalah bentuk dari stres. Maka orangtua harus membantu menyadarkan anak. Misalnya dengan bilang, “Kamu stres ya, kalau pulang sekolah masih harus les sampai malam?” atau, “Ibu tahu kamu sedang stres, tapi Ibu nggak tahu alasannya. Kamu mau cerita sama Ibu?”.

2. Dengarkan Keluh Kesahnya

Related image
justrealmoms.com.br

Kalau anak sudah mulai tenang dan mau membuka diri, dengarkan baik-baik keluh kesahnya tanpa maksud menyalahkan, menghakimi, atau menggurui. Biarkan saja anak bercerita panjang lebar, jangan disela kecuali kalau Anda ingin memastikan Anda paham apa maksud anak.

3. Bantu Anak Memahami Perasaannya

Related image
corbystephens.com

Setelah anak bercerita soal apa yang membuatnya stres, yakinkan anak Anda bahwa Anda memahami dan sangat memaklumi perasaannya. Katakan dengan lembut, “Pantas saja kamu merasa kesal sekali,” atau, “Kamu pasti sangat kecewa ya, Nak?”. Kemudian, jelaskan baik-baik kalau apa yang dirasakan dan dialaminya adalah bagian dari hidup.

Kadang orangtua bisa lupa kalau anak-anak bisa juga mengalami kegagalan atau kesulitan. Anda juga mungkin terlalu berharap anak harus sukses di sekolah, punya banyak teman, selalu ceria, dan tidak pernah menemui kesulitan dalam hidupnya.

Maka, jadikan kesempatan ini sebagai ajang bagi si kecil untuk mengenali emosi negatif dan memahaminya sebagai bagian yang lumrah dari hidup.

4. Ajari Anak Mengelola Emosi

Image result for anak kelola emosi
health.liputan6.com

Bila sudah paham bahwa emosi negatif itu adalah hal yang wajar, bantu anak mengelola emosinya dengan baik. Ingat, setiap anak itu berbeda sehingga caranya mengelola emosi juga beda-beda.

Ada anak yang bisa merasa lebih baik setelah berolahraga atau bergerak aktif. Ada juga yang akan lebih lega dan tenang kalau sudah menangis. Karena itu, Anda harus peka melihat dan mau mencoba berbagai cara.

5. Cari Solusinya Bersama-sama

Related image
politics.theonion.com

Langkah selanjutnya yaitu mencari solusi bersama-sama. Tanyakan dulu pada anak apa yang dia inginkan dan cari jalan tengahnya. Misalnya anak stres karena harus pindah sekolah dan ia tidak rela berpisah dari teman-temannya. Anda bisa menyarankan anak untuk mengundang teman-teman lamanya untuk main ke rumah di akhir pekan.

6. Bangun Suasana Rumah yang Tenang dan Aman

Related image
chiroplusphysio.com

Untuk mengurangi stres, pastikan suasana di rumah cukup tenang supaya ia merasa aman bersama keluarganya. Masalahnya kalau setiap bangun pagi saja sudah diburu-buru dan diteriaki atau kalau orangtuanya bertengkar terus, anak pun jadi tambah stres.

7. Luangkan Waktu Bagi Anak

Related image
sheknows.com

Selain membangun suasana yang nyaman di rumah, Anda juga sebaiknya meluangkan waktu berkualitas bersama anak. Entah itu hanya menemaninya makan atau mendengarkan keluh-kesahnya setiap hari. Yakinkan si kecil bahwa Anda selalu ada kalau ia membutuhkan Anda.

Bila setiap hari Anda kerja di kantor, coba telepon anak lebih sering. Misalnya kalau anak sudah pulang sekolah. Usahakan juga untuk langsung pulang kalau pekerjaan di kantor sudah selesai.

8. Dukung Anak dengan Hal-hal yang Positif

Image result for mendukung anak
ngopy.com

Agar anak bisa mengurangi stres, dampingi anak dan berikan dukungan positif. Berikan pujian kalau ia berhasil melewati satu hari tanpa menangis, misalnya. Selain itu, jangan lupa semangati anak dengan pelukan, ciuman, atau kata-kata penyemangat setiap hari.

9. Pastikan Anak Cukup Tidur dan Makan

Image result for anak cukup tidur dan makan
health.liputan6.com

Anak yang sedang stres bisa kurang tidur dan kurang makan. Sudah jadi tugas Anda lah untuk memantau dan memastikan anak tetap cukup tidur dan cukup makan. Ajak anak untuk menjalani pola hidup sehat, contohnya dengan olahraga rutin agar ia bisa tidur lebih nyenyak dan lebih nafsu makan.