Bahayakah Membersihkan Telinga dengan Cotton Bud?

Seruni.id – Pernahkah momies membersihkan telinga dengan cotton bud? Mayoritas jawabannya pasti pernah. Namun, tahukah moms, apakah langkah kita membersihkan telinga dengan cotton bud itu sudah tepat dan benar? Nah, menurut sebuah penelitian terbaru, lebih dari 50 persen pasien yang datang ke dokter spesialis Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT) sering memakai cotton bud untuk mengorek kotoran di telinga. Walaupun ujungnya terbuat dari kapas, alat ini tetap berisiko merusak gendang telinga.

Gendang telinga dan tulang kecil di telinga tengah yang disebut ossicles, mudah rusak dan bahkan mungkin memerlukan pembedahan untuk memperbaiki, jelas Boris Chernobilsky, MD, asisten profesor klinis THT di Sekolah Kedokteran Icahn, Mount Sinai, New York. “Dalam skenario terburuk, kerusakan pada ossicles dapat menyebabkan kebocoran cairan dari telinga bagian dalam,” katanya. Dia menambahkan hal ini akan menyebabkan vertigo parah dan berpotensi mengalami gangguan pendengaran permanen. Selain itu, kulit saluran telinga sangat tipis sehingga mudah rusak. “Jika kulit rusak, bisa terinfeksi dan menyebabkan infeksi telinga luar yang menyakitkan” katanya.

Gangguan pendengaran yang umum dialami pemakai cotton bud adalah tinnitus atau telinga berdenging. Sementara wajah yang sulit digerakkan adalah gejala kerusakan saraf yang juga dipicu kerusakan gendang telinga.

Untungnya, penelitian terbaru yang dilakukan oleh Dr Ilaaf Darrat, spesialis THT dari Henry Ford Hospital, menunjukkan bahwa 97 persen kerusakan gendang telinga bisa sembuh sendiri dalam waktu rata-rata 2 bulan. Operasi hanya dibutuhkan jika berdampak pada kelumpuhan saraf di sekitar wajah.

Tapi,  kebiasaan membersihkan telinga dengan cotton bud sebaiknya mulai  dihindari karena efeknya bisa membahayakan bagi diri kita.

Lalu bagaimana membersihkan telinga yang benar? Membersihkan telinga sebenarnya tidak perlu setiap hari karena telinga bisa membersihkan dirinya sendiri. Begitu penjelasan Chernobilsky. “Telinga memiliki kemampuan untuk mendorong kotoran keluar dari salurannya ke telinga luar,” katanya. Bila Anda menggerakkan rahang dan melakukan gerakan mengunyah, Anda membantu proses ini.

Kotoran telinga sendiri adalah kombinasi dari serumen yang diproduksi kelenjar sebaceous tubuh guna menjaga kulit di telinga tetap lembap, serta sel kulit mati yang secara alami dirontokkan saluran telinga. “Serumen adalah lotion kulit alami,” kata Dr. Chernobilsky. ” Serumen juga yang membunuh beberapa jenis bakteri dan mencegah pertumbuhan jamur.” Jadi, daripada mengorek telinga, lebih baik tunggu kotorannya keluar, lalu bersihkan secara perlahan dengan kain halus. Jika kotoran telinga benar-benar mengganggu Anda, sebaiknya kunjungi dokter THT untuk membersihkan telinga Anda setiap beberapa bulan.

Semoga bermanfaat!