Berdoa dengan Sepenuh Hati

Seruni.id – Momies, sebagai umat muslim yang beriman, tentunya kita senantiasa berdoa di tiap kesempatan. Banyak sekali hadits dan juga ayat al-qur’an yang menjelaskan kapan waktu makbul untuk berdoa. Banyak pula buku-buku do’a yang berisi kumpulan doa sesuai dengan masalah ataupun keinginan kita. Namun, apakah semua do’a yang telah kita panjatkan pasti dikabulkan oleh Allah? Bagaimanakah cara kita berdo’a kepada Allah? Apakah dengan cara yang tergesa-gesa, sekadar formalitas setelah sholat, berdo’a tanpa tahu makna dan artinya, ataukah kita berdo’a dengan sepenuh hati dan segenap jiwa serta raga kita?

Nah, Seorang wanita mendatangi seorang sufi yang bernama Al Junayd. “Berdoalah untukku. Sebab anakku hilang”, pinta wanita itu. Al Junayd menjawab, ”Pergi dan bersabarlah.”

Wanita itu pergi tetapi kemudian datang lagi. Ia kembali meminta, “Aku sudah melakukan apa yang kau perintahkan kepadaku.” Al Junayd berkata, “Bersabarlah.”

Wanita itu menjawab “Kesabaranku telah habis dan tak kuat lagi menanggung hal ini lebih lama lagi. Karena itu berdoalah untukku.” Al Junayd berkata, ”Jika kau bicara benar, pergilah dan anakmu akan kembali.” Lalu wanita itu pun pergi.

Tak lama kemudian ia datang kembali sambil bersyukur kepada Allah bahwa anaknya telah kembali. Seorang bertanya kepad Al Junayd, “Bagaimana kau ketahui hal itu?” Al Junayd menjawab, “Lewat firman Allah yang maha Tinggi: Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya..” (Qs. 27: 62).”

Al Junayd menambahkan, “Seorang yang membutuhkan, merasa yakin bahwa doanya dikabulkan manakala berdoa kepadanya.”

Momies, seringkali kita berdoa tanpa menyertakan perasaan teramat sangat membutuhkan pertolongan Allah. Bahkan mungkin kita sering mendengar di akhir pengajian, yang memimpin doa kadang membaca doa bagaikan kereta api yang meluncur cepat. Pembacaab doa diselingi dengan kata “aamiin” dari para jamaah pengajian. Entah mereka mengerti atau tidak arti do’a yang disampaikan oleh pembaca doa tersebut.

Lalu apakah Rasulullah juga berdoa dengan cara seperti di atas? Tahukah Momies, bagaimana cara Rasulullah memanjatkan doa kepada Allah?

Ketika berdoa, Rasulullah selalu mengangkat tangannya dengan sungguh-sungguh,  menandakan bahwa beliau memberi contoh kepada kita bahwa ketika kita sedang memohon, bukan sekedar menghamburkan kata-kata dalam doa. Memohon yang terbaik adalah dengan menujukkan dengan sepenuh hati bahwa kita memang sedang sangat membutuhkan pertolongan dari Allah saat itu.

Momies, bayangkanlah jika kita sedang berada di kolam renang yang cukup dalam, lalu ada seseorang yang hanya berucap “Tolong.. tolong.. tolong!” , tanpa jeritan, tanpa ekspresi, ia terlihat begitu santai, seolah ia sesungguhnya tidak butuh pertolongan. Apakah kau mau menolongnya? Mungkin kau akan berpikir, “Orang ini benar-benar tenggelam atau hanya pura-pura tenggelam ya?”

Tentunya akan menjadi berbeda bila ada seseorang yang berada di kolam renang berteriak sekuat tenaga, “tolooong!.. toolooong!!” dan terlihat berjuang untuk tidak tenggelam. Pasti seluruh orang yang melihatnya dengan spontan akan segera berlari dan menolong orang yang hampir tenggelam itu.

Nah, Momies, mulai sekarang mari kita ubah cara berdoa kita kepada Allah. Mari kita mulai berdoa dengan khusyuk, penuh kesungguhan, dan penuh ketergantungan kepada Allah. Karena sesungguhnya hanya Allahlah satu-satunya tempat kita bergantung dan tempat kita memanjatkan doa di ujung sajadah kita.

Ketika kita menjadi orang yang terlihat benar-benar membutuhkan pertolongan Allah setiap memanjatkan doa, Insya Allah doa kita akan didengar dan dikabulkan oleh Allah. Aamiin.

Anggraini

dari berbagai sumber