Berita  

Dimudahkan Menemukan Hidayah, Cindy Weber Peluk Islam

Seruni.id – Cindy Weber, seorang mualaf yang merasa jalan menuju Islam memang telah dipersiapkan untuknya. Jika mualaf pada umumnya harus melalui perjuangan dan perjalanan panjang dalam menemukan Islam, ia tidak merasa demikian.

“Saya hanya berpikir bahwa Tuhan ingin membimbing saya, jadi tak ada penghalang apa pun yang merintangi jalan saya menuju Islam,” ujarnya.

Sejak kecil, Cindy Weber memang dibesarkan di Gereja Katolik. Ia dididik oleh biarawati, hingga akhirnya menjadi misionaris. Meskipun tidak banyak yang diceritakan Cindy tentang bagaimana ia mempelajari Katolik dan menyebarkannya ke berbagai penjuru dunia.

Baca Juga: Masha Allah, Alhamdulillah! 3 Perempuan Rusia ini Pilih Menjadi Mualaf, Alasannya?

Satu hal yang pasti, kisah hidayah yang ia peluk, bermula saat ia bertugas di Kenya, sebagai misionaris. Di sana, Cindy Weber banyak berinteraksi dengan Muslim. Dan diam-diam, ia pun terpesona dengan kehidupan umat Islam. Hanya itu yang menjadi kunci ketertarikannya pada Islam.

“Saya melihat bagaimana mereka menjalani hidup. Mereka memiliki kehidupan keluarga yang baik, dan saya pikir itu sesuatu yang saya cari,” ungkapnya dalam program ‘They Chose Islam‘.

Cindy melihat keluarga Muslim begitu bahagia. Mereka gemar berkumpul, kemudian makan bersama. Pemandangan tersebut sangat asing bagi Cindy Weber yang terbiasa hidup di tengah individualisme masyarakat Amerika Serikat.

“Sungguh kontras dengan Amerika. Setiap Hari Minggu setelah ibadah, warga AS hanya duduk di depan televisi menonton pertandingan bola sambil ditemani bir. Benar-benar terasa kosong,” kenangnya.

Hal itulah yang membuat Cindy mulai mempelajari Islam, tanpa saudara pun teman muslim yang bisa membimbingnya. Alhasil, dia belajar tentang Islam secara otodidak. Setelah kembali ke AS, Cindy sama sekali tidak merasa ragu untuk memeluk Islam. Dia pun memutuskan pergi ke sebuah Islamic Center di Chicago, untuk mengutarakan niatnya mempelajari Islam.

Pengurus Islamic Center tentu memberinya beberapa literatur tentang Islam untuk dipelajari. Saat akan pergi, salah satu pengurus memanggilnya kembali dan berkata, “Tunggu, mengapa kamu tidak memeluk Islam hari ini saja?”

Cindy menjawab, “Saya perlu membaca buku-buku ini terlebih dulu, dan kemudian memikirkan tentang itu (memeluk Islam),”

Pengurus pun memberi gambaran pada Cindy, tentang seseorang yang meninggal, tapi belum sempat menjadi seorang Muslim, maka dia akan masuk neraka. Dan setelah berbincang sebentar, pengurus Islamic Center itu pun memberi sebuah alamat masjid besar di Chicago, jika Cindy benar-benar ‘menerima Islam’, ia bisa pergi ke sana. Setelah menerima alamat tersebut, Cindy pulang dan segera mempelajari Islam dari literatur dan buku-buku yang ia terima.

“Setelah dua minggu kemudian, saya pergi ke masjid yang ada di alamat tersebut, dan mengucapkan syahadat,” ujar Cindy.

“Saya pikir, Tuhan memang ingin membimbing saya, sehingga saya tidak menemui satu masalah pun yang menghalangi saya,” terang dia.