6 Faktor Perselisihan yang Kerap Terjadi Antara Mertua dan Menantu

6 Faktor Perselisihan yang Kerap Terjadi Antara Mertua dan Menantu
tablloidbintang.com

Seruni.id – Sudah bukan rahasia lagi, jika ada hubungan antara mertua dan menantu yang kurang baik. Bahkan, menurut psikolog Terri Apter dari Cambridge University mengatakan, bahwa tiga dari empat pasangan yang menikah menunjukkan konflik signifikan dengan mertuanya. Mengapa demikian?

6 Faktor Perselisihan yang Kerap Terjadi Antara Mertua dan Menantu
suara.com

Perselisihan yang terjadi di antara keduanya bisa disebabkan oleh banyak faktor. Ada masalah umum yang menjadi masalah antara menantu perempuan dan mertua salah satunya karena adanya rasa keanguhan, paksaan, dan tidak menghormati batasan masing-masing. Adapun alasan lainnya sebagai berikut.

1. Memperebutkan Posisi dan Peran

Di dalam keluarga, umumnya seorang wanita lebih berperan saat menentukan kehidupan sosial keluarga. Ketika pria memutuskan untuk menikah dan membentuk keluarga baru, ibu dan istrinya biasa akan berselisih untuk mendapatkan posisi ini. Apalagi, jika kalian masih tinggal dengan mertua, terkadang perselisihan ini tidak dapat dihindarkan. Saat kamu membatasi ruang gerak suami atau terlalu mengekak dirinya, sebagai seorang ibu tentu ada naluri untuk membela anaknya. Inilah yang menjadi percekcokan. Apalagi, jika sudah memojokkanmu sebagai istri dari anaknya, sudah pasti muncul ketidaknyamanan dalam rumah tangga.

2. Perbedaan Generasi

Orangtua dan anak tentu lahir dan tumbuh pada generasi yang berbeda. Tak heran jika cara pandangnya pun akan berbeda dan seringkali malah menimbulkan konflik. Misalnya, perbedaan pandangan cara mengasuh anak.

3. Munculnya Perasaan Cemburu

Rasa cemburu antara menantu dan mertua tentu ada, sebab keduanya mencintai orang yang sama dengan rasa yang berbeda. Di situlah dibutuhkannya penengah yang bijaksana. Namun, jika penengah tersebut gagal, maka kecemburuan bisa timbul terus-menerus dan inilah yang nantinya akan menyebabkan konflik antara mertua dan menantu.

4. Mengadu Domba dan Membanding-bandingkan

Seringkali mendengar cerita, bahwa ketika seorang mertua tidak menyukai menantunya maka ia akan menjelek-jelekkannya di depan anaknya. Bahkan, sang mertua tidak segan-segan mengkritik tentang menantunya, dan selalu menekankan bahwa anaknya begitu baik dan berharga untuk memiliki istri sepertimu. Tentu saja hal ini akan membuat harga dirimu sebagai istri terluka bukan? Untuk itu, ada baiknya diskusikan dengan suami mengenai masalah ini. Keterbukaan komunikasi menjadi sangat penting agar suamimu juga mendukungmu dan bisa memposisikan diri yang baik agar kamu dan ibu mertua berdamai.

5. Perbedaan ‘Standar’ Antara Ibu Mertua dan Anak

Faktor perselisihan antara mertua dan menantu berikutnya disebabkan karena adanya perbedaan standar. Madeleine A. Fugère, Ph.D., profesor Psikologi Sosial di Eastern Connecticut State University, mengatakan bahwa sifat yang dihargai oleh pasangan belum tentu sama dengan orang tua mereka

“Ciri-ciri yang pasangan hargai pada diri kita tidak sama dengan orang tuanya. Mungkin pasangan menghargai sifat-sifat seperti daya tarik fisik, kepribadian menarik, atau selera humor,” jelas Madeleine.

Ia melanjutkan, namun orang tua lebih cenderung menghargai karakteristik seperti latar belakang keluarga, prospek keuangan, atau latar belakang agama atau etnis yang sama. Hal ini bisa saja menyebabkan ketidaksukaan pada pihak mertua terhadap menantu perempuan, yang mungkin sulit diatasi.

6. Karakter dari Menantu Perempuan

Penyebab sulit akur dengan ibu mertua yang selanjutnya adalah karakter menantu perempuan. Biasanya, hubungan antara menantu perempuan dan ibu mertua cenderung akan semakin kompleks jika memiliki karakter tertentu.

Apa yang Harus Dilakukan?

Meski penyebab perselisihan antara mertua dan menantu dikarenakan hal yang sepele, namun hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Jadi, penting sekali untuk memiliki ikatan yang kuat dengan ibu mertuamu, terlebih jika kamu masih tinggal bersamanya. Berikut beberapa opsi untuk menyenangkan hati mertua:

1. Ajak Melakukan Kegiatan Bersama

Agar bisa menyenangkan hatinya, sesekali kamu perlu mengajaknya untuk melakukan kegiatan bersama. Bisa olahraga, berbelanja, hingga perawatan di salon. Atau kamu juga bisa memberikannya barang-barang yang ia sukai.

2. Jangan Mencoba Ikut Campur

Sebagai seorang istri, pasti kamu memiliki keinginan untuk hidup bahagia dengan pasangan. Namun, pertengkaran dalam keluarga besar sang suami kadang terdengar sampai ke telingamu. Jika seperti ini, kamu tidak boleh langsung memusuhi keluarga besarnya, ya. Apalagi menciptakan lingkungan keluarga yang toxic. Tetap dukung suamimu dengan bersikap positif dan netral.

3. Berikan Pujian yang Tulus

Setiap orang pasti senang jika dipuji. Begitupun dengan ibu mertuamu. Meski demikian, kamu tidak perlu memberikan pujian secara berlebihan. Sebab, jika terlalu berlebihan akan memberikan kesan seolah tidak tulus dan sedang ‘menjilat’ ibu mertua. Pujilah masakan sang ibu sambil minta diajari memasak misalnya. Tak lupa, meminta saran-saran kecil darinya, karena hal ini dapat membuat mereka merasa dihargai. Jadi, jangan sungkan, ya!

Baca Juga: Hukuman untuk Istri yang Enggan Mengunjungi Mertua

Hidup dengan ibu mertua bukanlah hal yang mudah. Namun, namun bukan berarti tidak dapat diatasi. Terbukalah dengan suamimu, katakan dengan jujur jika keterlibatan ibunya dalam keluarga kalian membuat kamu kurang nyaman. Namun ingat, bagaimanapun ibu mertua adalah ibu sambung kamu juga. Cobalah berpikir dari perspektifnya sebagai seorang ibu.