Berita  

Guru SD di Gowa Jadi Korban Pengroyokan Dua Orangtua Siswa

Korban Pengroyokan Dua Orangtua Siswa
Korban Pengroyokan Dua Orangtua Siswa

Seruni.id– Astinah seorang guru SD di Gowa jadi korban pengroyokan dua orangtua siswa pada Rabu (4/9/2019). Kejadian itu bermula ketika ia sedang mengajar di dalam kelas SD Negeri Pa’bangngiang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Jadi Korban Pengroyokan Dua Orangtua Siswa
Jadi Korban Pengroyokan Dua Orangtua Siswa

Secara tiba-tiba dua wanita masuk ke dalam kelas. Satu wanita mengenakan kaus putih bergaris, dan satu lagi mengenakan baju kaus hitam bercelana jins biru. Wanita berbaju putih bergaris itu, tiba-tiba mencakar guru tersebut. Setelah itu, disusul oleh wanita berkaus hitam yang juga ikut mencakarnya.

Pengroyokan tersebut disaksikan langsung oleh beberapa muridnya. Pasalnya, saat kejadian, Astinah sedang mengajar. Berunutung, pengeroyokan tersebut berhasil dilerai oleh guru dan murid yang berada di dalam kelas tersebut. Aksi pengeroyokan oleh dua orangtua siswa terhadap guru SD tersebut diabadikan dalam video berdurasi 20 detik dan beredar viral.

Atas kejadian tersebut, pihak sekolah akan mengambil langkah tegas, baik kepada siswa maupun orangtuanya yang mengeroyok guru. Aksi kedua orangtua yang tidak terpuji itu dianggap sudah keterlaluan, apalagi saat itu ditonton oleh murid.

“Kami akan mengeluarkan siswa yang bersangkutan dari sekolah,” tegas Kepala SD Negeri Pa’bangngiang, Nurjannah.

Tak hanya itu, pihaknya pun akan segera melaporkan pelaku pengeroyokan itu ke Polsek Somba Opu.

“Sudah ada masuk laporannya. Sementara kita masih proses penyelidikan terkait kasus ini. Untuk perkembangan selanjutnya nanti kita sampaikan,” kata Kapolsek Somba Opu, Kompol Syafei.

Diketahui, aksi pengeroyokan terhadap guru SD itu dipicu oleh masalah sepele, yaitu perkelahian antarsiswa. Salah satu orangtua siswa tersebut menganggap tindakan guru tidak adil.

[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Akhlaq Siswa Terhadap Guru
[/su_box]

Guru yang menjadi korban pengroyokan mengatakan, bahwa sehari sebelum anak pelaku berkelahi di sekolah, kedia siswa tersebut sudah didamaikan. Namun, salah satu orangtua siswa belum puas sehingga datang dan mengamuk di sekolah.

Berikut videonya: