Kulsoom Abdullah, Hijabers Berprestasi dalam Bidang Angkat Besi

sonyarehman.wordpress.com

Seruni.id – Kulsoom Abdullah, adalah seorang hijabers berprestasi dalam bidang angkat besi. Ia dikenal sebagai wanita yang tangguh dan juga cerdas, maka tak heran jika dirinya sangat menginspirasi banyak orang, terutama kaum hawa. Wanita Muslim berdarah Pakistan-Amerika ini menjadi satu-satunya hijabers yang bersaing di cabang olahraga angkat besi dalam Kejuaraan Dunia di Thailand. Dia mewakili Pakistan di kejuaraan bergengsi tersebut.

tempatbagibagi.blogspot.com

Tak hanya berprestasi di bidang olahraga, Kulsoom juga merupakan sosok wanita cerdas dengan gelar PhD di bidang teknik komputer Institut Teknologi Georgia, Amerika Serikat. Mencatat prestasi di bidang olahraga angkat besi dan juga bidang akademis ternyata sempat menjadi tentangan tersendiri bagi hijabers berprestasi ini.

Sebab, sebelumnya, ia sempat ditolak masuk kejuaraan angkat besi nasional pada 2010 lalu karena dirinya mengenakan jilbab. Seolah tak patah semangat, pada tahun berikutnya, dia bersaing lagi sekaligus menentang diskriminasi.

“Itu sangat mengecewakan dan memengaruhi pelatihan saya meskipun saya sudah terbiasa dengan beberapa diskriminasi,” katanya.

“Saya sudah berlatih dan berkompetisi di tingkat lokal, jadi ini adalah perasaan yang menggelegar. Dalam retropeksi, itu semua adalah pengaaman yang mengubah hidup.”

Sebelum menekuni cabang olahraga angkat besi, Kulsoom sempat mempelajari seni beladiri taekwondo hingga memperoleh sabuk hitam.

“Saya tidak tahu apa itu angkat besi ketika saya masih kecil. Tidak ada panutan atau berpikir bahwa saya bisa menjadi atlet, saya tidak pernah mengajar olahraga. Saya mulai tertarik angkat besi di masa setelahnya, ketika saya duduk di pascasarjana. Saya mulai mengambil taekwondo dan beranjak ke sabuk hitam. Untuk menambahnya, saya mulai membangun daya tahan dan kekuatan saya. Pada saat itu, sulit untuk menemukan tenaga dan latihan fisik khusus untuk wanita, sehingga banyak yang saya lakukan sendiri. Saya menikmati menjadi aktif dan ingin terus bekerja pada kekuatan saya bahkan setelah menyelesaikan PhD. Ini akhirnya membawa saya ke angkat berat,” cerita Kulsoom.

Hal tersebut tentunya sangat membutuhkan kedisiplinan dan kerja keras untuk menyeimbangkan antara urusan akademik dengan pekerjaan. Namun, ia menyebut itu adalah sebuah tantangan.

“Itu tantangan. Ketika masih di sekolah pascasarjana, saya berlatih taekwondo. Pada dasarnya saya tidur, makan, belajar, bekerja, berlatih, lalu tidur lagi.” kata Kulsoom.

“Kemudian, dengan angkat besi, saya berusaha memastikan bahwa saya merawat diri sendiri dan beristirahat selama liburan sehingga aku bisa mengembalikan energiku.” lanjutnya.

“Sekarang ini, bekerja di industri lebih fleksibel daripada di universitas, jadi aku hanya menganggap angkat beban sebagai bagian dari rutinitasku untuk menjaga diri sendiri,” kata dia.

Keluarganya sangat mendukung untuk menekuni cabang olahraga angkat besi meskipun itu masih terbilang tidak lazim. Dia pun tidak memperdulikan komentar orang tentang dirinya.

“Aku biasanya ditanya apakah aku panas karena mengenakan pakaian tertutup.”

“Jawabannya adalah ya, panas ketika musim panas dan tidak ada AC tetapi di musim dingin aku baik-baik saja,” jawabnya santai.

Selain Kulsoom, sederet hijabers berprestasi lainnya pun pernah mencatat sejarah di bidang olahraga yang biasanya didominasi oleh kaum pria. Sebut saja Ibtihaj Muhammad dari Amerika Serikat. Dia berhasil meraih mendali Olimpiade pertamanya di Olimpiade Musim Panas 2016 di Rio de Janeiro, Brazil. Ia mengukir sejarah sebagai wanita Muslim Amerika pertama yang bersaing di Olimpiade tanpa melepaskan hijabnya.

Dan ada pula, Putri seluncur es Emirati muda, yakni Zahra Lari. Dia menarik perhatian di Olimpiade Muslim Dingin di Sochi setelah menunjukkan bakatnya dalam melakukan lompatan dengan kekuatan dan keanggunan sambil dalam balultan hijab yang menjadi kebanggaannya.

[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Prestasi Luar Biasa di Asian Games 2018 diraih oleh Atlet Wanita Ini
[/su_box]

Di cabang angkat besi sendiri, Kulsoom tak sendiri. Ada hijabers berprestasi lainnya seperti Amna Al Haddad, atlet angkat besi Emirati yang berusia 26 tahun. Dia adalah hijaber pertama yang bersaing di Arnold Weightlifting Championship di Ohio pada 2013.