Manfaat Kunyit Bagi Kesehatan

Kunyit

Seruni.id – Kunyit atau kunir, (Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica Val.), adalah termasuk salah satu tanaman rempah-rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Kunyit biasa digunakan sebagai bahan penambah rasa pada makanan.

Selain sebagai penambah rasa ternyata para ahli menemukan bahwa kunyit mengandung ribuan senyawa yang dapat mengurangi peradangan dan memperbaiki persendian. Banyak studi yang dilakukan terhadap kunyit ini. Salah satunya adalah Studi yang dilakukan pada 2012 menggunakan ekstrak dari kunyit dengan melibatkan 121 orang pasien yang habis menjalani operasi bypass antara tahun 2009 sampai 2011. Peneliti membagi peserta menjadi dua bagian. Kelompok pertama diberi kapsul yang diketahui mengandung kurkumin dan kelompok yang lain diberi plasebo. Kedua kelompok diharuskan rutin mengonsumsi itu tiga hari sebelum dan lima hari sesudah menjalani operasi bypass.

Reuters melaporkan, lebih banyak pasien dari kelompok plasebo yang kembali mengalami serangan jantung selama dirawat sesudah operasi ketimbang kelompok satunya lagi. Perbandingannya memang hanya 30 persen dan 13 persen, tapi dari situ saja dapat ditarik kesimpulan bahwa kunyit dapat menyehatkan manusia.

Kunyit sendiri mengandung zat warna kurkuminoid yaitu sebuah senyawa diarilheptanoid sekitar 3-4% dan yang terdiri dari Curcumin, dihidrokurkumin, desmetoksikurkumin dan bisdesmetoksikurkumin, minyak atsiri sebanyak 2-5% yang terdiri dari seskuiterpen dan turunan fenilpropana turmeron (aril-turmeron, alpha turmeron dan beta turmeron), kurlon kurkumol, atlanton, bisabolen, seskuifellandren, zingiberin, aril kurkumen, humulen, mineral seperti magnesium besi, mangan, kalsium, natrium, kalium, timbal, seng, kobalt, aluminium dan bismuth dan zat lain seperti arabinosa, fruktosa, glukosa, pati, dammardan tannin.

Berikut adalah beberapa manfaat lain dari kunyit :

  1. Pencegahan Kanker

Kandungan antioksidan kurkumin ini memungkinkan untuk melindungi sel-sel usus besar dari radikal bebas yang dapat merusak DNA. Proses ini sangat bermanfaat khususnya bagi usus besar yang mana pergantian sel cukup pesat, yang terjadi kira-kira setiap tiga hari. Karena replikasi sel ini sering terjadi, mutasi DNA pada sel usus dapat menyebabkan pembentukan sel-sel kanker jauh lebih cepat. Curcumin juga membantu tubuh untuk menghancurkan sel-sel kanker, sehingga mereka tidak dapat menyebar ke seluruh tubuh yang dapat membuat kerusakan yang lebih parah. Cara utama kurkumin melakukannya adalah dengan meningkatkan fungsi hati. Mekanisme lain yang dilakukan oleh curcumin (zat pembentuk kuning/orange pada kunyit) yang dapat melindungi dari perkembangan kanker adalah dengan menghambat sintesis protein dianggap berperan dalam pembentukan tumor dan mencegah perkembangan suplai darah tambahan yang diperlukan untuk pertumbuhan sel kanker.

2. Meningkatkan Fungsi Hati

UDP glucuronyl transferase dan glutathione-S-transferase merupakan kadar dua enzim yang mampu melakukan detoksifikasi pada hati.

  1. Anti Inflamasi (peradangan)

Kandungan minyak volatile dalam kunyit dapaat digunakan sebagai anti-inflamasi. Hal ini didasari pada kandungan Curcumin yang dianggap sebagai agen farmakologis utama dalam kunyit. Dalam banyak penelitian, efek anti-inflamasi curcumin ini telah terbukti sebanding obat hydrocortisone dan fenilbutazon sebagai zat anti-inflamasi seperti Motrin. Berbeda dengan obat-obatan, yang berhubungan dengan efek toksik yang signifikan (pembentukan ulkus, penurunan jumlah sel darah putih, pendarahan usus), curcumin tidak menghasilkan toksisitas.

  1. Rheumatoid Arthritis (peradangan sendi kronis)

Studi klinis telah membuktikan bahwa kurkumin dalam kunyit juga diberikannya efek antioksidan yang sangat kuat. Sebagai antioksidan, kurkumin mampu menetralisir radikal bebas, bahan kimia yang dapat dalam tubuh dan menyebabkan berbagai kerusakan pada sel-sel sehat dan membran sel. Hal ini penting dalam banyak penyakit, salah satunya adalah radang sendi, di mana radikal bebas merupakan penyebab peradangan sendi yang menyakitkan dan kerusakan pada sendi.

 

-dari berbagai sumber-