Sehat  

Saat PMS Tidak Boleh Pakai Baju Warna Merah, Mitos atau Fakta?

www.youtube.com

Seruni.id – PMS adalah musuh wanita yang harus dihadapi setiap bulannya. Di saat PMS mood seseorang bagaikan roller coaster yang naik dan turun. Selain itu emosi wanita yang sedang mengalami sindrom ini akan tak stabil.

Lalu ada penelitian yang mengungkapkan bahwa wanita yang sedang mengalami sindrom ini dilarang mengenakan baju berwarna merah. Wah, penasaran dengan alasannya? Untuk mengetahui kebenarannya, dilakukanlah sebuah studi tentang hal itu. Sebuah Studi mengungkapkan bahwa warna merah dapat memicu reaksi otot agar bergerak lebih cepat dan bersemangat.

“Warna merah ini secara psikologis dapat memicu reaksi emosi seseorang,” ucap Andrew Elliot, profesor di bidang psikologi, University of Rochester. Saat mengenakan warna merah memang terasa lebih bersemangat, cemas, dan aktif secara bersamaan. Penemuan ini didukung oleh penelitian lain, yang menunjukkan bahwa merah merupakan semangat atau gairah, yang bisa mengarah ke hal positif atau juga negatif.

Positif ketika emosi bergerak ke arah yang positif dan membuat orang tersebut bersemangat, bahagia serta ceria. Negatif adalah saat gairah tersebut justru muncul mengikuti arus kekecewaan, emosi, ingin marah, dan diwujudkan melalui aksi verbal maupun non verbal.

 

Related image
sembuhkeputihan.com

Ada beberapa responden yang kemudian diambil sebagai sample atas penelitian ini. Kelompok yang satu diminta membaca tulisan berwarna merah, dari hasil tersebut, aktivitas otot tubuhpun meningkat. Sedangkan kelompok lain membaca tulisan berwarna biru, dan setelah diamati ternyata aktivitas otot di tubuh normal.

Mengapa dianjurkan tidak memakai warna merah saat PMS?

Umumnya mood naik turun dengan cepat saat PMS, dan rata-rata wanita jadi mudah marah serta sensitif. Agar responnya tidak terlalu berlebihan, maka disarankan memakai warna-warna yang menenangkan seperti biru atau hijau.