Benarkah Sarapan Bikin Ngantuk?

Benarkah Sarapan Bikin Ngantuk?
nova.grid.id

Seruni.id – Banyak alasan seseorang melewatkan sarapan di pagi hari. Ada yang terburu-buru, bahkan ada pula yang beralasan bahwa sarapan bikin ngantuk dan menjadi malas beraktivitas. Apakah kamu termasuk salah satu yang meyakini anggapan tersebut? Tapi, gimana sih fakata yang sebenarnya? Yuk simak ulasannya bersama-sama.

Benarkah Sarapan Bikin Ngantuk?
kumparan.com

Bagaimana Fakta Sebenarnya?

Ternyata, faktanya adalah sebaliknya. Melewatkan sarapan justru akan menyebabkan timbulnya rasa kantuk. Dilansir dari Kompas, pakar gizi Ir. Ahmad Syafiq MSc, PhD menjelaskan, setiap orang memperoleh energi pertama di pagi hari melalui asupan makanan. Melewatkan sarapan justru membuat seseorang menjadi kekurangan energi, sehingga tubuh menjadi lemas dan seringkali diikuti dengan rasa kantuk yang berlebih.

“Tidak benar sarapan menyebabkan ngantuk,” katanya.

Namun, kita patut curiga, jika kita sudah sarapan tetapi ngantuk masih saja terasa. Menurut Syafiq, tubuh yang kekurangan energi rentan kekurangan zat besi dan kekurangan zat besi bisa menyebabkan anemia.

Sehingga, rasa kantuk yang muncul setelah sarapan, bisa jadi disebabkan karena yang bersangkutan mengalami anemia. Adapun beberapa makanan yang kayak akan zat besi di antaranya seperti daging, hati ayam, tiram, bayam, dan lainnya.

Dia juga menekankan, hal terpenting yang perlu diingat adalah memenuhi kebutuhan gizi, termasuk dalam konsumsi sarapan.

“Yang tidak boleh adalah makan berlebihan. Agar tidak berlebihan harus sesuai kebutuhan gizi,” jelasnya.

Sedangkan menurut Prof. dr. Hardiansyah, MS, mengantuk setelah sarapan tergantung dengan apa yang kita makan. Misalnya ketika sarapan kamu lebih banyak mengonsumsi karbohidrat. Itulah mengapa sarapan bikin ngantuk.

“Sarapan itu bisa bikin jadi ngantuk atau enggak tergantung asupan karbohidratnya. Kalau sarapan ngantuk berarti kebanyakan makan sumber karbohidratnya. Dia bukan sarapan sehat. Karbohidratnya banyak dan tergeda-gesa,” ungkap Ketua Umum Pergizi Pangan itu.

Syafiq kembali menjelaskan pentingnya sarapan, terutama bagi anak. Menurutnya, selama tidur di dalam hari sekitar 8-9 jam, anak tidak mengonsumsi makanan atau minuman apapun. Sehingga ketika mereka terbangun, mereka membutuhkan asupan nutrisi.

[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
7 Menu Sarapan yang Bisa Membuat Tetap Awet Muda
[/su_box]

Akan tetapi, realitanya masih banyak anak yang melewatkan sarapan di pagi hari. Jumlahnya bahkan mencapai 70 persen. Oleh karena itu, edukasi tentang pentingnya sarapan terus dilakukan terhadap masyarakat.

Adapun beberapa ketentuan sarapan yang baik, adalah sebagai berikut:

• Tidak lebih dari jam 09.00

• Mengonsumsi sekitar 30 persen kebutuhan asupan harian anak pada waktu sarapan.

• Usahakan gizi seimbang dan mengonsumsi berbagai kelompok makanan. Misalnya seperti karbohidrat sebagai sumber energi utama, protein, sayur, dan buah, serta jangan lupa minuma air yang cukup.