Rehat  

Hidup di Gubuk Bekas Kandang Ayam, Nenek ini Tinggal Sebatang Kara

Seruni – Kehidupan dunia memang penuh dengan cobaan dan ujian guna mengetahui siapa yang bersyukur dan siapa yang kufur. Allah juga hendak menguji siapa saja hamba-Nya yang senantiasa mengharap rahmat Allah dan siapa yang merasa putus asa dari rahmat-Nya.

Tengoklah sosok nenek bernama Siti yang berusia 85 tahun dan hidup sendiri di sebuah gubuk bekas kandang ayam. Meskipun dipenuhi dengan sampah dan kotoran, nenek yang tinggal di Kelurahan Pontap, Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo Sulsel ini tidak berniat sedikit pun beranjak dari tempat tinggalnya.

Kehidupannya yang memilukan tersebut telah ia alami sejak satu tahun terakhir dimana ia benar-benar tidak memiliki keluarga lagi dan hidup terlantar. Untuk makan pun ia mendapatkannya dari belas kasihan para tetangganya.

Gubuk yang ditinggalinya sangatlah kecil yakni hanya 2 x 3 meter saja. Ukuran yang sangat kecil tersebut hanya bisa digunakan untuk tempat tidur dan makan saja. Sementara untuk dapur, nenek Siti membuatnya di depan gubuk.

Guna merebahkan diri, nenek Siti hanya beralaskan karpet bekas yang sudah tak layak guna. Akan tetapi beruntung para tetangganya ada yang mau memberikan sarung dan bantal kepadanya.

Adapun dalam hal komunikasi, para warga yang hendak memberikan bantuan cukup sulit melakukan komunikasi dengan nenek Siti. Pasalnya ia hanya bisa menggunakan bahasa daerah saja dan memiliki kelainan rabun mata.

Berdasarkan keterangan pihak RT setempat, diketahui bahwa nenek Siti sudah menempati gubuk tersebut sejak satu tahun yang lalu. Sebelumnya ketika masih muda dan kuat, nenek Siti mencari penghidupan sebagai seorang tukang urut keliling.

Kini setelah kondisinya sudah renta, ia pun tak lagi menjadi seorang tukang urut dan memilih untuk tinggal di gubuknya dan menunggu pemberian warga sekitar.

Semoga Allah menolong nenek tersebut untuk mendapatkan kehidupan yang layak dan semoga kita semua dapat menjadi hamba Allah yang bersyukur atas keadaan yang kita terima. Aamiin.