Berita  

Sinergi Pertamina-PLN, Menghemat Rp 2,79 Triliun

Sinergi

Seruni.id – PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) membangun sinergi. Pertamina dan PLN menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) mengenai kerjasama penyediaan layanan kelistrikan dari pembangkit PLN untuk 5 (lima) kilang Pertamina yaitu Refinery Unit (RU) II Dumai, RU III Plaju-Sungai Gerong, RU IV Cilacap, RU V Balikpapan, dan RU VI Balongan.

Adapun proyeksi kebutuhan total daya listrik yang akan digunakan kilang-kilang minyak itu sebesar 217 (Mega Volt Ampere) MVA dan selanjutnya dapat bertambah 104 MVA.

Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Direktur Pengolahan Pertamina Budi Santoso Syarif bersama dengan Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman, di Jakarta.

Direktur Pengolahan Pertamina Budi Santoso Syarif mengatakan bahwa layanan kelistrikan PLN untuk kilang rencananya akan berlangsung dalam 2 (dua) tahap dan akan menghasilkan penghematan biaya listrik untuk operasional pembangkit sekitar Rp 2,79 triliun per tahun. Kerjasama antara Pertamina dengan PLN merupakan bentuk sinergi sesama BUMN yang akan membawa manfaat untuk kedua pihak.

Baca juga: 30 Mahasiswa UGM Diberangkatkan PLN Ekspedisi Papua Terang

“Kilang minyak ini membutuhkan pasokan listrik yang besar dan stabil. Jika total beban listrik di seluruh kilang dipasok oleh PLN, maka berpotensi menghasilkan penghematan di lingkungan kilang. Jumlahnya sangat signifikan setiap tahun. Kami mengharapkan PLN mampu memberikan pasokan listrik yang cukup,”ungkap Budi Santoso Syarif.

Pertamina sebenarnya telah memanfaatkan listrik PLN walaupun sebatas untuk perumahan/apartemen dan perkantoran dengan tegangan menengah 20 kilo Volt (kV), untuk 3 kilang yaitu RU IV, RU V dan RU VI totalnya mencapai sebesar 15,7 MVA.

Sementara itu, Direktur Perencanaan Korporat PLN, Syofvi Felienty Roekman menyatakan PLN mampu untuk memenuhi listrik kilang-kilang minyak dengan layanan khusus. Syofvi mengatakan bahwa PLN siap memasok listrik untuk kilang minyak Pertamina, baik dari sisi pembangkit maupun jaringan transmisinya, dengan kualitas dan keandalan yang tinggi tentunya.

Menurut Syofvi, kesiapan PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional menjadi pekerjaan utama perusahaan saat ini. PLN tengah membangun pembangkit dan jaringan transmisi melalui Program 35.000 Megawatt (MW). Hingga pertengahan 2018, progress pembangunan pembangkit 35.000 MW menunjukkan hasil yang positif. Secara keseluruhan telah terkontrak dan sudah ditandatangani perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) sebesar 32.295 MW.