Waspada Predator Mengintai Anak-anak Kita!

Seruni.id – Dengan maraknya isu LGBT yang akhir-akhir ini telah menjadi kontroversi di berbagai kalangan, maka telah banyak menimbulkan keresahan dalam diri masyarakat, terutama bagi para orang tua, khususnya Momies seperti kita.

Kasus LGBT yang kini marak tentu berkaitan erat dengan maraknya kasus pelecehan dan atau penyimpangan seksual yang juga sedang ramai terjadi di negara ini, dan telah banyak menimpa anak-anak kita. Pelecehan seksual yang dilakukan oleh orang-orang “sakit”, yang kita sebut sebagai predator.

Menurut sebuah lembaga riset tentang predator, bahwa ternyata dalam “operasi”nya mereka mengembangkan sikap yang membangun keakraban melalui berbagai cara yang menyenangkan hati anak-anak, seperti menemani mereka bermain petak umpet, kelereng, play staition, bahkan sampai mengajak anak-anak kita membuat atau merakit mainan bersama. Para predator ini juga menjalankan jurus yang sangat jitu dengan membantu anak-anak kita mengerjakan pekerjaan rumah mereka. Menyenangkan bukan?

Nah, setelah anak-anak telah merasa akrab dan nyaman bersama mereka, maka perilaku seksual yang menyimpang pun mulai diperkenalkan secara perlahan. Karena itu, tak heran jika para predator ini tertangkap, maka banyak korban yang merasa kehilangan dan sedih. Mereka menganggap sang predator adalah orang yang baik, perhatian, suka menemani dan mengajarkan pelajaran, menemani bermain, dan lain sebagainya, sehingga mereka akan merasa sangat shock mengapa si predator ini tertangkap.

Para korban juga mengaku lebih menyayangi sang predator karena sang predator lebih sayang dan perhatian kepada mereka. Ketika si anak dimarahi saat meminta uang kepada ayah dan ibunya, sang predator malah memberi mereka uang sambil dipeluk dan dibelai pula.

Mmmh, pengakuan para korban di atas menunjukkan bahwa sebetulnya anak-anak sangat nyaman dengan perhatian, belaian, dan pelukan dari orang terdekatnya. Apakah kita sebagai orang tua sudah melakukan itu kepada anak-anak kita Moms?

Dari sekian banyak hal buruk yang ada dalam diri seorang predator, ada satu hal yang dapat kita pelajari dari mereka, yaitu cara mereka mendekati anak-anak kita dan membuat anak-anak merasa nyaman dan bahagia ketika berada di dekat mereka. Karena itu sebelum predator mengintai anak-anak kita, mari kembali kita renungi pola asuh seperti apa yang telah kita terapkan kepada anak-anak kita selama ini. Terlalu keraskah sehingga membuat anak-anak tertekan? atau terlalu permisif sehingga anak-anak juga menjadi bebas tanpa batas?

Sejatinya anak-anak tidak membutuhkan harta dan jabatan kita, namun yang mereka butuhkan adalah 100% kehadiran kita di tengah-tengah mereka, tanpa gadget dan urusan lainnya. Anak-anak menginginkan kita menemani dan mendampingi saat mereka bermain, menemani dan membantu merek belajar dengan cara yang rileks dan menyenangkan, menceritakan kisah-kisah atau dongeng yang menarik bagi mereka, dan mengesampingkan segala bentuk kekerasan yang dapat membuat anak takut, trauma dan akhirnya menghindar untuk berada di dekat kita.

Ingat Moms, predator ada di mana-mana, dan biasanya adalah orang yang terdekat dengan kita dan anak-anak, waspadalah!

Anggraini

dari berbagai sumber