5 Fakta Plasenta ‘Teman Hidup’ Bayi Selama di Dalam Rahim

5 Fakta Plasenta 'Teman Hidup' Bayi Selama di Dalam Rahim
ringtimesbanyuwangi.pikiran-rakyat.com

Seruni.id – Tahukah kamu, bahwa plasenta dan janin tumbuh bersama di dalam rahim? Sebab, organ yang dikenal dengan sebutan ari-ari ini, merupakan bagian dari kehidupan yang tak bisa dilepaskan, tak heran jika ari-ari disebut juga sebagai ‘teman hidup’ bayi. Selain itu, organ ini juga berfungsi sebagai sumber oksigen, darah, serta nutrisi.

5 Fakta Plasenta 'Teman Hidup' Bayi Selama di Dalam Rahim
halodoc.com

Namun, ketika bayi terlahir ke dunia, tali plasenta akan diputih kemudian bayi akan hidup ‘mandiri’ dengan organnya. Betapa menakjubkannya organ yang satu ini, setiap ibu hamil akan tumbuh dan ‘hidup’ menemani bayi di dalam kandungan.

Bahkan, dalam Islam pun, ari-ari sama halnya dengan organ tubuh lainnya, harus dikuburkan setelah bayi dilahirkan. Akan tetapi sebelumnya harus dibersihkan dan dikubur dengan layak. Untuk lebih jelasnya, yuk simak lima fakta menarik tentang ari-ari ini.

1. Memiliki Fungsi Seperti Multiorgan

Plasenta atau ari-ari memiliki bentuk seperti payung di atas bayi. Fungsinya sama seperti beberapa organ atau bisa dikatakan multiorgan. Karena ia dapat berperan sebagai paru-paru dengan menyediakan oksigen dari sang ibu, ginjal yang berfungsi untuk menyaring kotoran, serta menjadi sistem pencernaan dan kekebalan dengan memberikan nutrisi dan antibodi. Selain itu, ari-ari juga membuat suplai darah ibu terpisah dari janin, tapi bisa membantu meneruskan nutrisi. Karena adanya organ inilah yang memungkinkan janin tumbuh sehat sebelum lahir.

2. Berkomunikasi dengan Ibu Menggunakan Eksosom

Selama kehamilan, bukan hal mudah untuk memantau pertumbuhan ari-ari secara detail. Bahkan, ini menjadi kesulitan tersendiri bagi dokter. Apabila pembuluh darah tidak dapat bekerja secara optimal, maka akan membatasi aliran darah ke ari-ari, yang akan menyebabkan preeklamsia, atau ari-ari menembus terlalu dalam ke dinding rahim, suatu kondisi yang disebut plasenta akreta.

Para peneliti baru-baru ini menemukan bahwa eksosom (vesikula kecil yang disekresikan oleh organ tubuh) yang dilepaskan oleh plasenta mungkin menawarkan cara non-invasif untuk memantau pertumbuhan plasenta. Studi tersebut menemukan bahwa pada saat melahirkan, konsentrasi eksosom plasenta berkorelasi dengan berat plasenta. Analisis darah bisa jadi dikembangkan untuk memantau kondisi plasenta ibu.

3. Akan Bekerja Keras Meski Ibu Sedang Beristirahat

Pada tiap menit kehamilan, sebanyak 500 ml darah mengalir ke rahim untuk memberi nutrisi melalui ari-ari. Meski ketika Ibu hamil sedang beristirahat, plasenta tetap bekerja keras. Mungkin ini sebabnya Ibu hamil mudah sekali merasa kelelahan.

4. Memberikan Imunitas pada Ibu dan Janin

Manusia dan primata tingkat tinggi lainnya (seperti kera dan simpanse) mulai mentransfer kekebalan tubuh ke janin melalui plasenta, sehingga bayi dilahirkan dengan konsentrasi antibodi darah dua kali lipat seperti ibunya. Ini berarti bayi memiliki perlindungan kekebalan hingga enam bulan setelah lahir. Setelah itu, mereka harus mulai menghasilkan antibodi baru sendiri.

5. Obesitas Akan Berdampak Negatif pada Plasenta

Ibu yang mengalami kelebihan berat badan alias obesitas saat hamil memiliki peningkatan risiko berbagai komplikasi terkait ari-ari. Risikonya antara lain lebih mungkin menderita preeklamsia dan diabetes gestasional, plasenta kurang efektif dalam mentransfer zat besi dari ibu ke janin, dan berat badan yang lebih tinggi meningkatkan peradangan di plasenta. Untuk itu sangat dianjurkan menjaga berat badan ideal selama hamil agar plasenta dalam kondisi baik dan janin tumbuh optimal.

Baca Juga: Sedang Menjalani Program Hamil? Ini 6 Pantangan yang Harus Dihindari

Sekian 5 fakta unik tentang ari-ari. Organ luar biasa ini menjadi bukti betapa hebatnya Sang Maha Pencipta dalam mendesain ari-ari, sehingga bisa berfungsi apik menemani calon bayi di dalam perut sang ibu hingga akhirnya lahir ke dunia.