6 Efek Menopause yang Terjadi pada Tubuh Wanita

6 Efek Menopause yang Terjadi pada Tubuh Wanita
akurat.co

Seruni.id – Apakah saat ini kamu sudah mengalami masa menopause dan mendapati berbagai efek menopause yang berpengaruh kepada kualitas hidupmu?

6 Efek Menopause yang Terjadi pada Tubuh Wanita
hellosehat.com

Menopause adalah kondisi di mana seorang wanita tidak lagi mengalami menstruasli selama 12 bulan berturut-turut. Biasanya, kondisi ini terjadi pada mereka yang telah memasuki usia 45-55 tahun. Namun, ada pula wanita yang mengalami hal ini sebelum usia 45 tahun. Kondisi tersebut dinamakan early menopause (menopasue awal).

Kondisi ini tidak terjadi secara tiba-tiba, tapi melewati proses panjang selama beberapa tahun sebelumnya. Sebelum haid tidak lagi terjadi, beberapa tanda menopause pada wanita seperti siklus haid tidak lancar, bisa lebih lama atau lebih cepat. Selain itu, beberapa perempuan juga merasakan haidnya jadi lebih berat atau ringan daripada biasanya. Biasanya menopause terjadi lantaran fungsi indung telur (ovarium) menurun seiring bertambahnya usia.

Penurunan fungsi tersebut akan memengaruhi turunnya produksi hormon kewanitaan yakni estrogan dan progesteron. Penurunan hormon kewanitaan tersebut berdampak pada tubuh. Berikut Seruni berikan informasi mengenai beberapa efek menopause pada tubuh perempuan.

1. Efek Menopause pada Sistem Reproduksi

Berhentinya siklus menstruasi, berarti tubuh berhenti memproduksi sel telur untuk pembuahan. Tanpa adanya pelepasan sel telur yang siap dibuahi setiap bulan, maka wanita tidak dapat hamil lagi. Penurunan hormon estrogen juga mengakibatkan vagina lebih kering, sulit terangsang, dan gairah seksual menurun. Namun, jangan khawatir, rasa tidak nyaman ketika berhubungan seks hanyalah bersifat sementara. Sebab, pelumas seks bisa membantu mengatasi masalah ini.

2. Efek Menopause pada Sistem Endokrin

Sistem endokrin merupakan hormon yang berperan dalam mengatur organ reproduksi wanita. Termasuk mengendalikan produksi hormon estrogan dan progesteron. Dengan berkurangnya hrmon estrogen membuat wanita kerap merasa panas dan berkeringat, terlebih ketika saat malam hari. Biasanya kondisi tersebut bisa bertahan selama beberapa tahun setelah menopase. Untuk mengatasinya, kamu perlu mengurangi kafein dan minuman panas lainnya. Bukan hanya itu, menopasue juga dapat membuat tubuh menyimpan lebih banyak energi. Dengan demikian, proses pembakaran kalori dan lemak tidak berjalan optimal. Akibatnya, wanita yang mengalami menopause rentan mengalami kenaikan berat badan.

3. Berefek pada Sistem Saraf

Efek menopause selanjutnya dapat memengaruhi sistem saraf, termasuk bagian yang mengatur suasana hari. Perubahan hormom dapat membuat suasana hati menjadi mood swing. Contohnya, dari bahagia mendadak sedih pun sebaliknya. Wanita yang menopause bisa menjadi murung bahkan mudah tersinggung. Selain itu, terkadang menopause juga membuat seseorang mudah lupa, loh. Apabila perubahan suasana hati mengarah pada gangguan kecamasan atau depresi, ada baiknya kamu berkonsultasi ke dokter, ya.

4. Berdampak pada Sistem Eksresi

Turunnya kadar estrogen dapat mengakibatkan kontrol kantung kemih menjadi tidak optimal. Ketika terjadi menopause, kamu akan lebih sulit menahan buang air kecil, sehingga sedikit mengompol saat tertawa, berolahraga, ata bersih. Selain itu, kamu juga cenderung sering buang air kecil. Dampaknya, beberapa orang jadi susah tidur di malam hari.

5. Efek Menopause pada Sistem Kardiovaskular

Hormon estrogen secara alami memiliki efek perlindungan pada pembuluh darah kardiovaskular. Saat produksi estrogen menurun, risiko penyakit kardiovaskular juga jadi meningkat.Kadar estrogen yang rendah dalam tubuh perempuan juga mempengaruhi kadar kolesterol. Sehingga, risiko penyakit jantung dan stroke terkait kolesterol menjadi meningkat.

6. Efek pada Tulang, Otot, dan Sendi

Menopause juga membuat kepadatan tulang menjadi lebih menurun. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko patah tulang dan penyakit osteoporosis. Selama menopause, kamu juga kehilangan massa otot lebih tinggi ketimbang sebelum menopause. Selain itu, sendi kamu yang menopause juga kerap kaku dan sakit. Untuk meminimalkan risiko efek menopause pada tulang, otot, dan sendi, Mama disarankan untuk rutin berolahraga.

Baca Juga: Sakit Jelang Menstruasi? Begini Cara Mengatasinya Menurut Para Ahli

Itulah beberapa efek menopause yang terjadi pada tubuh wanita ketika mengalami menopause. Namun, jangan takut, karena efek tersebut masih bisa diatasi.