7 Strategi Mengajari Anak Membela Diri Saat Menghadapi Bullying

7 Strategi Mengajari Anak Membela Diri Saat Menghadapi Bullying
google.com

Seruni.id – Tidak ada satupun orang tua yang rela jika anaknya menjadi korban perudundungan. Maka dari itu, penting sekali mengajari anak membela diri saat menghadapi bulllying.

7  Strategi Mengajari Anak Membela Diri Saat Menghadapi Bullying
google.com

Arti dari membela diri ini, bukanlah memukul balik orang yang melakukan bully, ya. Namun, mengajari anak untuk mengantisipai jika hal tersebut terjadi pada mereka. Lalu, hal apakah hal penting yang harus diajarkan orang tua kepada anaknya?

1. Perlihatkan Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri pada anak, akan membuatnya terhindari dari aksi bullying. Untuk membangun tingkat kepercayaan diri, bisa dimulai dengan bahasa tubuh yang meyakinkan, berjalan dengan tenang, dan berani melakukan tatap mata. Latihlah anak untuk bisa melakukan hal tersebut dengan baik, sekalipun ia sedang merasa ketakutan. Membangun mental, adalah kunci utama agar anak tidak mudah menjadi korban perundungan.

2. Melatih Kepekaan dan Kewaspadaan Anak

Mengajari anak membela diri ketika menghadapi bullying, bisa dimulai dengan melatih kepekaan serta kewaspadaan anak terhadap lingkungan sekitar dengan cara mengenali lingkungan tersebut. Mengenali anak pada lingkungan akan membuatnya lebih peka jika dirasa ada sesuatu yang tidak beres di sekitarnya.

Ketika ia masuk ke lingkungan baru, anak juga harus bisa observasi dengan cepat sehingga ia bisa lebih waspada. Tujuan dari melatih kepekaan dan kewaspadaannya, adalah agar anak terhindar dalam keadaan terpojok. Dengan mengenal lingkungannya, anak juga akan tahu ke mana ia harus melahirkan diri atau meminta pertolongan dengan cepat ketika dalam keadaan bahaya.

3. Ajari Anak untuk Menghindari Perkelahian

Banyak yang menganggap, bahwa menghindari perkelahian adalah sikap pengecut. Padahal, ini sama saja dengan menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Maka, katakanlah pada anak, menghindari perkelahian bukan berarti dirinya pengecut dan tidak berani, namun untuk mencegah agar tidak terjadi situasi yang lebih buruk.

Maka, sebelum situasi menjadi lebih runyam, lari adalah cara terbaik untuk mencegahnya. Ajari anak kepekaan untuk mempertajam instingnya kapan tanda bahaya untuk lari diperlukan.

4. Latih Anak Bersuara Tegas dan Lantang

Ketegasaan dan kelantangan adalah keterampilan yang harus diajarkan kepada anak. Dengan tujuan, memungkinkan mereka untuk membela diri dan membangun ketahanan. Dimana yang kita tahu, para pelaku bully biasanya tidak akan menyerang anak dengan kepercayaan diri dan suara yang tegas.

Maka penting sekali mengajarkan anak latihan khusus, terutama dalam situasi darurat. Bantulah mereka mengeluarkan suara yang lantang dan tegas agar menjadi teror mental para perundung. Dengan artian, bahwa lawannya bukanlah orang yang lemah, sehingga mereka akan berpikir untuk melakukan penyerangan.

5. Perbanyak Teman

Biasanya, orang yang menjadi korban bully adalah mereka yang tidak memiliki banyak teman. Jika anakmu adalah tipe anak yang tidak berteman dengan banyak orang, maka ajarilah anak untuk menjalin persahabatan walau hanya dengan satu teman. Sebab, grup pertemanan akan mencegah terjadinya perundungan.

6. Ikutsertakan Anak dalam Kelas Bela Diri

Ada beberapa dugaan bahwa penindasan bullying bisa memiliki dampak pada respon fisiologis terhadap kesulitan yang dialami oleh anak. Protectivity.com menjelaskan, banyak alasan mengapa anak-anak harus belajar seni bela diri.

Di mana seni bela diri, akan mengajarkan anak keterampilan penyelesaikan konflik yang damai, tanpa adanya kekerasan dan menekankan bahwa pertengkaran fisik harus dihindari. Dengan mengikuti kelas bela diri, anak akan dapat membela diri saat terjadi bullying. Melalui seluruh kemampuan yang dimilikinya, ia mampu bertindak dengan benar dan berani mempertahankan haknya saat tertindas.

7. Gunakan Teknik Bela Diri

Orang tua sangat khawatir jika anaknya terlibat dalam aksi perkelahian fisik. Namun, dalam menghadapi perudung yang melakukan serangan fisik, hal ini diperlukan. Dalam teknik bela diri, ada banyak cara yang gunanya bukan untuk menyerang, namun menghindar. Ajari anak untuk fokus pada menghindari serangan dibanding dengan menghadapinya.

Karena, anak yang tidak bisa membela dirinya sendiri ketika terjadi hal tersebut, lebih berpotensi mengalami depresi ketika ia dewasa. Dan yang lebih parah, seperti kita ketahui, banyak anak yang memilih jalan bunuh diri atau menjadi cacat seumur hidup karena bullying.

Baca Juga: Kerap Dibully, Halima Aden: ”Hijabku Tak Akan Kulepas”

Mengajarkan anak membela diri ketika menghadapi aksi bullying dengan cara di atas, dapat menjadi modal sosialnya menghadapi dunia sebenarnya. Dengan begitu, ia juga akan lebih mudah mencari jati diri.