10 Adab Memilih Calon Suami yang Harus Diketahui Muslimah

10 Adab Memilih Calon Suami yang Harus Diketahui Muslimah
bincangmuslimah.com

Seruni.id – Islam memberikan kebebasan kepada setiap wanita dalam memilih calon suami idamannya. Setiap dari kita, bisa memilih calon pasangan yang sesuai dengan keinginan. Misalnya, yang berparas tampan, mapan, atau menyayangi dan menerima kita sepenuh hati. Kendati demikian, hal utama dalam sebuah pernikahan, semuanya harus kembali pada ajaran agama. Berikut ini, Seruni telah merangkum beberapa adab memilih calon suami yang harus diketahui oleh setiap wanita. Apa saja adabnya?

10 Adab Memilih Calon Suami yang Harus Diketahui Muslimah
wolipop.detik.com

 

1. Seiman

Dalam memilih calon suami, terlebih bagi para muslimah, kriteria paling utama adalah keyakinan yang sama. Karena sudah jelas bahwa seorang muslimah diwajibkan untuk menikah dengan seorang laki-laki muslim pula. Sebagaimana yang tertera di dalam firman Allah SWT, yang artinya:

“Janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mu’min) sebelum mekera beriman. Sesungguhnya budak yang mu’min lebih baik daripada orang musryrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke nekera, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya.” (QS. Al Baqarah: 221).

 

2. Taat dalam Beragama

Memilih calon suami yang taat dalam beragama adalah salah satu adab yang harus masuk ke dalam kriteria. Sebab, ketika seorang pria paham dalam hal beragama, mereka akan senantiasa membimbing kita untuk menjadi lebih baik dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebagaimana yang disebutkan di dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang artinya:

“Bila datang seorang laki-laki yang kamu ridhoi agama dan akhlaknya, hendaklah kamu nikahkan dia, karena kalau engkau tidak mau menikahkannya, niscaya akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang meluas.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad).

 

3. Mandiri dalam Ekonomi

Pilihlah pria yang mandiri dalam hal ekonomi, yakni ia yang sudah memiliki penghasilan sendiri dan tidak lagi bergantung kepada kedua orangtuanya. Karena sejatinya, pria akan menjadi kepala rumah tangga yang kelak akan menghidupi anak dan istrinya. Namun, jika ia sendiri saja masih bergantung pada orangtuanya, bagaimana bisa seorang laki-laki menghidupi keluarganya?

Itulah pentingnya memilih calon suami yang sudah mendiri dalam hal ekonomi. Namun, yang perlu ditekankan adalah, tidak perlu kayak, tapi mandiri. Sebab, ketika kita berbicara tentang materi, manusia tidak akan pernah merasa cukup.

 

4. Berjiwa Pepimpin

Adab memilih calon suami beriktunya adalah berjiwa pemimpin. Jiwa kepemimpinan ini sangat dibutuhkan karena nantinya seorang suami akan memimpin istri dan anak-anaknya untuk mencapai ridho Allah SWT.

 

5. Menjauhi Maksiat

Kemudian, pilihlah pria yang senantiasa menjauhkan dirinya dari kemaksiatan. Karena apabila seseorang mendekati kemaksiatan, maka biasanya orang tersebut akan cenderung melakukan kemaksiatan. Oleh karena itu, akan lebih baik jika seorang muslim menjauhi kemaksiatan. Seperti yang tertuang di dalam firman Allah SWT yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka yang bahan bakarnya adalah manusi dan batu; penjaganya malaikat-malaikat kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah atas perintah Allah kepada mereka dan selalu taat pada apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahriim: 6).

 

6. Berasal dari Keluarga yang Baik

Saat memilih calon suami, pastikan ia datang dari keluarga yang baik. Pasalnya, lingkungan keluarga biasanya akan mencerminkan bagaimana kepribadian seseorang. Oleh karena itu, sebelum memilih laki-laki, cobalah untuk mengetahui bagaimana kehidupan keluarganya atau kamu bisa mencoba mengakrabkan diri dengan keluarganya terlebih dahulu.

 

7. Taat dan Santun kepada Orangtuanya

Mengapa harus memilih calon suami yang taat dan santun terhadap kedua orangtuanya? Karena hal ini dapat menunjukkan bagaimana nantinya kepribadian seorang laki-laki setelah berumah tangga. Jika ia taat dan santun, maka bisa dipastikan bahwa laki-laki tersebut akan menghormatimu dan menyayangimu seperti ibunya sendiri. Sebagaimana yang disebutkan di dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang artinya:

“Dari Mu’awiyah bin Jahimah, sesungguhnya Jahimah berkata: “Saya datang kepada Nabi SAW untuk meminta izin kepada beliau guna pergi berjihad, namun Nabi SAW bertanya: ‘Apakah kamu masih punya Ibu-Bapak (yang tidak bisa mengurus dirinya)?”. Saya menjawab: “Masih”. Beliau bersabda: “Uruslah mereka, karena surga ada di bawah telapak kaki mereka’.” (H.R. Thabarani, adapun ini adalah hadits Hasan (baik)).

“Dari Ibnu Umar RA, ujarnya: ‘Rasulullah SAW bersabda: “Berbaktilah kepada orang tua kalian, niscaya kelak anak-anak kalian berbakti kepada kalian; dan periharalah kehormatan (istri-istri orang), niscaya kehormatan istri-istri kalian terpelihara’.” (H.R. Thabarani, adapun ini adalah hadits Hasan).

 

8. Bertanggung Jawab

Kriteria yang ke delapan adalah memiliki tanggung jawab. Sebagai contoh seorang suami yang bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup istri dan anak-anaknya. Tidak hanya kebutuhan hidup saja yang harus dipenuhi tapi bertanggung jawab untuk membahagiakan istri dan anak-anak serta keturunannya selanjutnya.

 

9. Berprilaku Lemah Lembut

Pilihlah laki-laki yang berprilaku lemah lembut. Terlebih, setiap wanita selalu ingin diperhatikan dan dimanja oleh laki-laki yang dicintainya. Setinggi apapun kariernya, semandiri apapun ia, wanita tetap membutuhkan bahu untuk bersandar. Lemah lembut yang dimaksud tidak hanya sekadar bersikap namun kepribadian pula seperti bagaimana menyenangkan hati wanita, mengontrol emosi, dan tidak berlaku kasar kepada istri dan anak-anaknya.

 

10. Suka Berketurunan dan Subur

Adab memilih calon suami yang terakhir yaitu, pilihlah laki-laki yang suka berketurunan dan subur. Setiap mahkluk hidup pastilah berkeinginan untuk memiliki keturunan dan dengan memiliki keturunan maka hubungan keluarga akan terus terjalin. Sebenarnya inilah yang membedakan Islam dengan agama lainnya. Dalam Islam diwajibkan untuk menikah dan bercampur apabila sudah waktunya sedangkan di agama lain membebaskan umatnya untuk tanpa pasangan dan tanpa keturunan sekalipun.

Baca Juga: 7 Ciri Istri yang Dapat Menolong Suami di Akhirat Kelak