Berhenti Membungkus Makanan dengan Plastik, Ini Bahayanya!

Berhenti Membungkus Makanan dengan Plastik, Ini Bahayanya!
google.com

Seruni.id – Membungkus makanan dengan plastik memang praktis. Namun sayangnya, plastik mengandung bahan kimia yang dapat memabahayakan tubuh. Apalagi plastika tersebut digunakan untuk mengemas makanan yang masih panas.

Berhenti Membungkus Makanan dengan Plastik, Ini Bahayanya!
google.com

Meski bahaya ini tidak langsung terjadi begitu saja, ada baiknya mulai sekarang kita bisa meminimalisir penggunaannya. Berikut ini beberapa masalah yang akan terjadi jika masih menggunakan plastik untuk membungkus makanan.

1. Makanan Akan Tercemar Senyawa Berbahaya

Bahaya memanaskan makanan dalam plastik atau microwave, karena plastik memiliki kecenderungan untuk melepaskan senyawa kimia berbahaya setelah dipanaskan. Ketika senyawa berbahaya di dalam plastik bersentuhan dengan hormon estrogen di dalam tubuh. Maka, akan meningkatkan beberapa risiko penyakit. Seperti jantung, diabetes, gangguan saraf, kanker, disfungsi tiroid, dan penyakit berbahaya lainnya.

2. Menyebabkan Masalah Kesuburan

Kadungan plastik yang berbahaya seperti Phthalate ini, sering ditemukan dalam wadah makanan, produk kecantikan, mainan, dan juga cat. Tahukah kamu bahwa zat kimia ini sangat beracun? Jika terlalu sering mengemas makanan di dalam plastik, terlebih makanan tersebut panas.

Maka ada efek negatif yang akan kamu rasakan pada kekebalan tubuh serta pengaturan hormon, yang keduanya secara langsung akan mempengaruhi kesuburan. Selan itu, BPA pun dapat menyebabkan keguguran dan membuat wanita menjadi sulit hamil. bahaya memanaskan makanan dalam plastik.

3. Menganggu Kesuburan Pria

Selain kandungan BPS, terdapat pula kandungan flalat yang akan mengganggu kesuburan pria. Akibatnya, jumlah dan produksi sperma pada pria akan mengalami penurunan. Tak hanya menganggu kesuburan, flalat yang tinggi juga meningkatkan kelainan organ reproduksi pada janin laki-laki di dalam kandungan.

4. Menambah Berat Badan

Karena BPA menganggu kinerja hormon estrogen, maka tubuh akan mengalami resistensi insulin yang membuatnya menjadi lebih mudah untuk gemuk. Di dalam Journal of Lipid Research menyebutkan bahwa BPA, juga meningkatkan jumlah sel-sel lemak yang memicu obesitas. Apalagi jika makanan yang kamu taruh di dalam plastik tersebut cukup berminyak.

Ciri Plastik yang Aman untuk Makanan

Itulah empat bahaya jika kita sering menggunakan plastik untuk mengemas makanan. Namun, risiko tersebut bisa kita kurangi dengan mengetahui ciri-ciri plastik yang aman untuk makanan panas. Lantas, apa saja penanda plastik yang dapat dijadikan acuan? Berikut diantaranya:

1. Memiliki Tanda Food Grade

Ciri plastik yang dapat digunakan untuk mengemas makanan diharuskan memiliki tanda food grade berupa simbol garpu untuk makanan, dan simbol gelas untuk minuman. Tanda ini biasanya terdapat di bagian bawah kemasan plastik. Perlu diketahui, plastik food grade tahan panas, sehingga lebih aman dari plastik biasa.

2. Tidak Kotor

Pastikan plastik kemanasan yang baik digunakan tidak terkontaminasi dengan kotoran yang dapat dilihat dengan mata seperti cat ataupun noda. Sebenarnya, kotoran tersebut pun dapat dicuci dengan air dan sabun. Semakin sering dicuci, kandungan kimianya pun akan semakin berkurang. Terdapat beberapa kemasan plastik yang justru dianjurkan untuk dimasak dalam air panas agar resideunya semakin berkurang dan tidak berpindah pada makanan.

3. Dapat Digunakan Berkali-kali

Plastik kemasakan makanan dapat digunakan berkali-kali selama masih memiliki bentuk yang baik. Hal ini disebabkan karena plastik tidak memiliki waktu untuk kadaluarsa.

Sebagai pengganti plastik untuk mengemas makanan panas, kamu bisa menggantinya dengan kemasan lain, misalnya daun pisang. Atau, kalau memang mau pakai wadah plastik, pilihlah yang bertuliskan BPA Free. Selain lebih aman, wadah plastik BPA Free juga bisa kamu pakai berkali-kali.