Demi Menyebarkan Pesan Cinta Islam, Dokter Ini Rela Tinggalkan Kariernya

youtube.com

Seruni.id – Muhammad Al-Ninowy, seorang dokter dan pakar anestesi yang rela tinggalkan kariernya demi menyebarkan pesan cinta Islam. Pria kelahiran Aleppo ini merupakan lulusan sekolah kedokteran di Universitas Illionis pada 2001 silam.

Demi Menyebarkan Pesan Cinta Islam, Dokter Ini Rela Tinggalkan Kariernya
Demi Menyebarkan Pesan Cinta Islam, Dokter Ini Rela Tinggalkan Kariernya

Meninggalkan Kariernya

Kala itu, ia juga sempat mengajar di Georgia Gwinnett Collage, ketika terjadi sebuah tragedi 9/11 yang menghantam Amerika Serikat, dan menewaskan banyak orang di New York.

Alih-alih mengejar kariernya sebagai dokter anestesi. Namun, dirinya justru meninggalkan hal tersebut dan lebih memilih mengajarkan serta mendidik orang lain mengenai ajaran Islam yang cinta damai dan mulai.

Pria 49 tahun ini berusaha keras memerangi Islamfobia yang mulai menyebar pasca terjadinya tragedi 9/11. Dilansir dari Okezone, beberapa dekade terkahir, Al-Ninowy melakukan perjalanan ke berbagai wilayah demi menyebaran pesan cint Islam.

Sebab, banyak orang yang Islamfobia. Padahal, Islam sendiri adalah agama yang sangat mencintai kedamaian. Ia meninggalkan kariernya bukanlah tanpa alasan pun paksaan. Menurutnnya itu merupakan sebuah panggilan untuknya.

“Saya merasa itu adalah panggilan saya”, katanya.

“Iman yang saya bangun bukanlah iman yang digambarkan di televisi pada saat itu yang penuh kekerasan. Saya tidak dapat membayangkan bahwa agama yang didasarkan oleh cinta dan kasih sayang tanpa syarat dapat di gunakan sebagai pembenaran untuk melakukan kekerasan,” terang Al-Ninowy.

Mendirikan Sebuah Institute

Sejak 2001, ia rutin mengadakan lokakarya, seminar yang intensif mengenai dasar iman Islam, yakni cinta dan kasih sayang tanpa syarat.

Kemudian, pada tahun 2013, barulah dia mendirikan sebuah institute yang diberi nama ‘Madinah Institute’, sebuah masjid, pusat kebudayaan Islam serta sekolah. Tempat tersebut menjadi tempat belajar para pemimpin Islam di masa depan dalam lingkungan Amerika dengan teologi cinta kasih.

Dan belum lama ini, Al-Ninowy telah menulis sebuah buku ‘The Book of Love’ dalam buku tersebut ida membahas mengenai komponen spiritual Islam dan agama pada umumnya.

“Saya yakin, konsepsi yang salah mengenai Islam itu ada kaitannya dengan pendidikan. Makanya kami berusaha mengajarkan untuk mencintai Allah, untuk mencintai manusia,” ujar Al-Ninowy.

Lahir tahun 1970, al-Ninowy adalah cendekiawan Islam Amerika, teolog, dan dokter medis kelahiran Suriah. Selain itu, Dr. Al-Ninowy adalah Direktur Pendiri Madina Institute, Madina Seminary, dan Planet Mercy. Dia memiliki kampus di Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Afrika Selatan, Norwegia, Sudan, dan Malaysia.

[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
“Suatu Pagi, Saya Bangun dan Berpikir: Hari ini Saya Akan Masuk Islam”
[/su_box]

Melalui Institut dan Seminari Madinah, Al-Ninowy menawarkan program Gelar Studi Islam yang diarahkan untuk mendidik para imam dan ulama teologis. Al-Ninowy dianggap sebagai Muhaddith –seorang sarjana ilmu Hadits. Dia kini dikenal dengan nama Syekh Ninowy.