Diet Raw Food, Amankah?

Seruni.id – Banyak cara yang dilakukan para wanita agar terlihat cantik dan awet muda meski usia sudah tidak muda lagi. Mulai dari melakukan olahraga, perawatan wajah, hingga melakukan diet dengan menjaga dan mengatur pola makan. Salah satu metode diet yang sedang hits adalah diet raw food. Apakah artinya dan apakah dampak baik buruknya?

diet raw food adalah diet di mana pelakunya hanya mengonsumsi makanan mentah, atau hanya melalui sedikit proses pengolahan dengan panas yang tidak lebih dari 400 Celcius. Hal ini dikarenakan panas yang lebih dari 400 Celcius diperkirakan dapat menghancurkan enzim yang membantu tubuh memecah nutrisi.

Diet raw food ini sebenarnya ada beberapa jenis, yaitu raw food vegan, vegetarian, karnivora, dan omnivora. Namun, untuk di Indonesia sendiri yang sedang menjadi tren belakangan ini adalah raw food vegan (tidak mengonsumsi makanan dari hewan sama sekali), dan raw food vegetarian (produk hewan yang dikonsumsi hanyalah telur dan susu).

Diet jenis ini sebenarnya masih dalam penelitian lebih lanjut. Beberapa peneliti melihat manfaat diet raw food dari pola makan yang dijalani oleh vegetarian. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang ditawarkan oleh diet raw food.

  • Menurunnya risiko penyakit jantung.
  • Berkurangnya konsumsi lemak jenuh.
  • Menurunkan kolesterol jahat.
  • Menurunkan indeks massa tubuh yang juga berarti menjaga tubuh dari kemungkinan kelebihan berat badan.
  • Menyegarkan kulit.
  • Meningkatkan fungsi pencernaan karena meningkatnya konsumsi serat.
  • Memberikan energi yang cukup bagi tubuh sehingga Anda tidak perlu khawatir bahwa diet raw food ini bisa membuat Anda lemas.

Apa Saja Daftar Makanannya?

Beberapa jenis makanan yang menjadi tren dalam diet raw food di Indonesia antara lain, biji-bijian, buah, sayur, dan kacang-kacangan. Tidak hanya terbatas itu, di bawah ini adalah beberapa jenis makanan yang bisa dimasukan ke dalam menu diet raw food harian Anda.

  • Buah-buahan kering
  • Jus segar tanpa tambahan gula
  • Air dari kelapa muda.
  • Makanan organik atau alami yang belum melalui proses pengolahan, atau diolah menggunakan suhu tidak lebih dari 400 Celcius.
  • Rumput laut.
  • Air yang disaring.
  • Buah yang dikeringkan dengan dijemur.

Selain jenis makanan di atas, sebagian penganut diet raw food juga mengonsumsi cokelat yang terbuat dari kakao atau biji cokelat yang tidak melalui proses pembakaran. Tidak seperti kakao, kokoa diproses melalui pengeringan dalam suhu sekitar 400Celcius. Bubuk kakao atau cokelat yang dibuat dari kakao lebih kaya rasa dibandingkan dengan kokoa.

Bahkan, jika dibandingkan dengan teh hijau, teh hitam, atau anggur merah, kakao lebih tinggi kandungan antioksidannya. Antioksidan inilah yang membantu tubuh untuk mengurangi kolesterol jahat dalam tubuh, dan diperkirakan dapat mencegah adanya plak di dalam arteri.

Jadi, bagi Anda pecinta cokelat yang ingin ikut melakukan diet ini, tidak perlu khawatir. Anda tetap bisa menikmati cokelat bahkan dengan nutrisi yang lebih tinggi. Anda bisa mencampurkan kakao ke dalam makanan, atau bahkan mengolahnya menjadi minuman cokelat panas.

Sama seperti jenis diet lainnya, dalam diet makanan mentah juga terdapat beberapa aturan yang harus dijalankan bagi mereka yang hendak mengikuti diet ini, yaitu :

1. Jangan makan makanan yang dimasak

Jika Anda menjalani diet makanan mentah 100%, maka makanan yang diproses lebih dari suhu 400 celcius tidak boleh Anda konsumsi karena makanan yang dimasak atau diolah dengan suhu lebih dari 40celcius akan kehilangan sebagian enzimnya sekaligus membuat makanan lebih sulit untuk dicerna. Pengolahan makanan dalam raw food diet biasanya menggunakan prosesor makanan (food processor), dehidrator, dan blender.

2. Gunakan air yang sudah difilter atau didistilasi

Tujuan utama dari diet makanan mentah adalah menyuplai zat gizi yang bersifat membantu kerja sel-sel dalam tubuh dalam bentuk sealami mungkin. Karena penyajiannya yang dalam bentuk mentah, maka kebersihan menjadi salah satu hal penting yang harus diperhatikan. Penggunaan air yang tidak steril dapat meningkatkan risiko munculnya racun atau parasit dalam makanan dan berpotensi menyebabkan penyakit. Sebagai salah satu komponen yang berperan dalam pemrosesan hidangan pada raw food diet (seperti untuk membuat smoothies dan jus) maka air yang sudah difilter atau didistilasi merupakan pilihan yang terbaik.

3. Gunakan bahan-bahan makanan organik

Karena dalam diet ini pengolahan makanan menggunakan panas sangatlah dihindari, maka Anda harus memastikan bahan makanan yang digunakan bebas dari berbagai jenis toksik, salah satunya yang berasal dari pestisida. Pengolahan dan pemasakan makanan menggunakan panas sebenarnya dapat membunuh berbagai macam toksik dan racun yang terdapat pada bahan makanan, tetapi jika Anda memutuskan untuk menjalani diet makanan mentah, maka memilih bahan baku yang dari sananya sudah ‘aman’ tentu akan lebih baik.

4. Konsumsi kacang-kacangan yang sudah direndam terlebih dahulu

Sebagai salah satu jenis bahan makanan yang banyak digunakan dalam raw food diet, pengolahan kacang-kacangan juga perlu diperhatikan. Kacang seperti kacang mede, kacang almond, atau hazelnut sebaiknya direndam dalam air (yang tentu saja sudah difilter) terlebih dahulu. Perendaman ini berfungsi untuk menghilangkan rasa pahit serta menjadikan kacang lebih mudah dicerna meskipun dikonsumsi mentah. Proses perendaman ini dapat menggantikan proses pemanggangan yang biasanya digunakan untuk mengolah kacang.

5. Hindari jenis makanan tertentu

Beberapa jenis makanan yang biasanya tidak diikutsertakan dalam diet makanan mentah ini adalah produk telur serta susu dan olahannya karena cenderung berbahaya jika dikonsumsi tanpa proses pengolahan terlebih dahulu. Untuk menyiasatinya, Anda bisa mengonsumsi susu yang terbuat dari kacang-kacangan misalnya susu kacang mede atau susu almond. Biji-bijian juga biasanya dihindari karena biasanya harus dimasak terlebih dahulu, jenis produk biji-bijian yang umum digunakan dalam raw food diet adalah oat mentah atau quinoa mentah yang harus direndam terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.

Tapi apakah ini aman untuk tubuh?

Kerry Torrens, seorang pakar nutrisi, memberikan pendapatnya sehubungan dengan diet makanan mentah ini. Berikut pendapatnya :

a. Mengonsumsi buah dan sayuran mentah merupakan cara baik untuk melengkapi kebutuhan harian, diet dengan vitamin, mineral, dan serat.

b. Walau memanaskan buah dan sayuran bisa menghilangkan beberapa nutrisi seperti vitamin C, beberapa nutrisi lain sebaliknya makin optimal saat bahan dimasak. Sebagai contoh, memasak wortel dan tomat membuat tubuh lebih mudah mendapatkan manfaat antioksidan termasuk beta-karoten (yang diubah tubuh jadi vitamin A), dan likopen.

c. Tantangan bagi mereka yang menjalani pola diet makanan mentah adalah mendapatkan protein, vitamin B12, dan zat besi. Nutrisi ini biasanya ditemukan pada makanan yang ingin kita masak seperti daging, ikan, telur, dan gandum. Wanita hamil, lansia, anak-anak, serta mereka dengan penyakit kronis harus konsultasi dulu dengan dokter sebelum menjalani diet makanan mentah.

Nah, sudah tahu kan baik buruknya diet raw food? Semoga bermanfaat ya

-dari berbagai sumber-