Seruni.id – Sudah hampir dua pekan zionis Israel membombardir dan meluluh lantakkan warga Palestina. Di setiap titik, banyak korban yang berjatuhan. Korbannya bukan saja orang dewasa, tak sedikit anak-anak yang terluka bahkan kehilangan nyawa atas kekejian yang dilakukan Israel. Dokter serta tim medis lainnya di jalur Gaza, harus terus memutar otak demi menyelamatkan nyawa para korban.
Tak ayal, banyaknya korban yang berjatuhan, membuat persediaan medis menipis bahkan habis. Seorang dokter ahli bedah di rumah sakit Gaza, Ghassan Abu Sitta, terpaksa harus menggunakan cuka demi mengobati luka para korban.
Upaya Darurat
Cuka tersebut digunakan untuk menghindari infeksi. Menurut Ghassan, ia membeli cuka tersebut di warung kelontong terdekat dengn rumah sakit, ini dilakukan sebagai upaya darurat di tengah kondisi yang genting.
“Cuka dari warung pojok untuk mengobati infeksi luka akibat bakteri pseudomomas. Itulah yang terjadi,” kata Ghassan, dalam posting-an di X, sebelumnya dikenal dengan Twitter, dikutip Kamis (19/10/2023).
Hingga kini, Israel masih memblokade total Jalur Gaza. Tindakan keji yang mereka lakukan seolah tak cukup membuat mereka puas atas penderitaan masyarakat Palestina. Segala cara mereka lakukan demi membuat Palestina menderita. Bahkan, mereka juga melarang masuk pasokan medis dan kebutuhan pokok bagi para korban.
Diputusnya aliran listrik, air, dan internet, membuat warga Palestina semakin menderita. Tlaleng Mofokeng, pelapor khusus PBB untuk hak atas kesehatan, mengatakan, sektor kesehatan di Gaza sudah berada titik puncak bebannya.
“Infrastruktur medis di Gaza rusak parah dan penyedia layanan kesehatan berada dalam situasi mengerikan dengan terbatasnya akses terhadap pasokan medis,” kata Mofokeng, dikutip dari Al Jazeera. Dengan kondisi itu, tidak memungkinkan mereka bagi dokter dan petugas medis lainnya untuk memberi layanan kesehatan berkualitas dan tepat waktu.
Aksi yang dilakukan oleh Israel adalah tindakan keji di luar akal sehat manusia. Mereka telah menjatuhkan banyak korban; baik korban luka maupun jiwaa. Ini bukan lagi perihal agama, tapi soal kemanusiaan.
Baca Juga: Doa Dhini Aminarti untuk Anak-Anak Palestina
Lantas, apa yang kita bisa lakukan untuk membela saudara-saudara kita di sana? Selain memberikan donasi melalui lembaga-lembaga tepercaya, jangan lupa untuk selalu mendoakan mereka. Sisipkan doa bagi Palestina di dalam sujud kita. Sebab, doa adalah senjata paling ampuh yang bisa kita lakukan saat ini di saat tangan kita tak bisa memeluk mereka.
