Sehat  

Penyebab dan Gejala Empty Sella Syndrome yang Diderita Ruben Onsu

Penyebab dan Gejala Empty Sella Syndrome yang Diderita Ruben Onsu
instagram.com/ruben_onsu

Seruni.id – Ruben Onsu akhirnya mengungkap kondisi kesehatannya saat ini. Setelah di beberapa kesempatan, ia kerap terlihat pucat dan lemas. Bahkan, sempat masuk ICU secara tiba-tiba. Rupanya, aktor dan presenter itu tengah menderita Empty Sella Syndrome. Penyakit tersebut bukanlah penyakit biasa. Sehingga mengharuskannya untuk melakukan pengecekan rutin di rumah sakit. Lantas, apa itu Empty Sella Syndrome? Berikut penjelasannya seperti yang Seruni kutip dari berbagai sumber.

 

Apa itu Empty Sella Syndrome?

Empty Sella Syndrome adalah kondisi kelainan langka yang berhubungan dengan bagian tengkorak, yang disebut sebagai sella tursika. Sella tursika adalah lekukan di tulang sphenoid di dasar tengkorak yang melindungi kelenjar pituitari.

Kelenjar tersebut berperan penting dalam mengontrol hormon yang bekerja di dalam tubuh. Pada sebagain kecil orang, sella tursika terbentuk sedemikian rupa hingga cairan tulang belakang bisa bocor ke dalamnya.

Penumpukan cairan tulang belakang menekan kelenjar pituitari, sehingga membuat sella tursika seakan kosong. Kondisi tersebutlah yang dikenal dengan Empty Sella Syndrome primer.

Sedangkan kelenjar pituitari yang menjadi rata atau kecil karena seseorang menjalani operasi untuk tumor atau cedera kepala yang serius disebut sebagai Empty Sella Syndrome sekunder. Kedua jenis kelainan ini jarang terjadi dan dokter biasanya menemukan kondisi tersebut ketika tengah mencari penyebab masalah lain.

Apa Penyababnya?

Hingga kini, belum diketahui secara pasti apa penyebab Empty Sella Syndrome. Kelainan tersebut mungkin bisa terjadi karena cacat lahir di diagfragma sellae yang merupakan membran yang menutupi selal tursika.

Ada beberapa orang yang dilahirkan dengan robekan kecil di diafragma sellae sehingga bisa membuat cairan tulang belakang bocor ke sella tursika. Akan tetapi, dokter belum dapat memastikan apakah cacat lahir merupakan penyebab langsung dari kondisi tersebut atau hanya sekadar faktor risiko saja.

Kebanyakan mereka yang mengalami kelainan ini adalah wanita setengah baya, dengan kondisi obesitas, dan memiliki tekanan darah tinggi. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Organisasi Nasional untuk Gangguan Langka.

 

Apa Saja Gejalanya?

Kondisi ini tidak memiliki gejala apapun. Hanya saja, kebanyakan penderitanya kerap kali mengeluhkan sakit kepala kronis. Namun, dokter belum dapat memastikan apakah gejala tersebut berkaitan dengan Empty Sella Syndrome atau karena tekanan darah tinggi yang juga dialami oleh banyak orang yang mengidap kelainan tersebut.

Dalam kasus yang jarang terjadi, Empty Sella Syndrome sering kali dikaitkan dengan peningkatan tekanan di tengkorak. Kondisi ini dapat menyebabkan cairan tulang belakang mengalami kebocoran dari hidung, pebengkakan saraf optik di dalam mata, hingga masalah penglihatan.

Karena tidak menimbulkan gejala apapun, kondisi ini menjadi sulit untuk didiagnosis. Jika dokter mencurigai pasien memiliki kelainan ini, biasanya mereka akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Mulai dari pemeriksaan fisik, tinjauan riwayat kesehatan, hingga melakukan CT scan atau MRI scan.

 

Apakah Kondisi ini Dapat Diobati?

Umumnya, kondisi ini tidak memerlukan pengobatan, kecuali sudah menimbulkan gejala. Pengonatan pun tergantung dengan gejalanya, mereka yang mengidap kondisi tersebut mungkin memerlukan operasi untuk mencegah cairan tulang belakang bocor keluar dari hidung, serta obat-obatan, seperti ibuprofen (Advil, Motrin), untuk menghilangkan sakit kepala.

Orang dengan Empty Sella Syndrome sekunder biasanya akan fokus pada perawatan kondisi kesehatan yang mendasarinya atau mengelola gejalanya. Adapun Empty Sella Syndrome biasanya tidak memiliki gejala atau efek negatif pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Juga: Penyebab dan Gejala Pendarahan Otak yang Perlu Diwaspadai

Demikianlah penjelasan Seruni mengenai Empty Sella Syndrome, kondisi kesehatan yang tengah diderita oleh Ruben Onsu. Sama-sama kita doakan yuk, semoga ayah tiga anak itu bisa kembali sehat.