Sehat  

Perbedaan Antara Gejala Keguguran dan Menstruasi, Jangan Keliru!

Perbedaaan Antara Gejala Keguguran dan Menstruasi, Jangan Keliru!
nakita.grid.id

Seruni.id – Gejala keguguran dan menstruasi memang hampir mirip, sehingga sulit dideteksi. Sering kali gejala keguguran justru dianggap sebagai menstruasi biasa. Untuk mengenali apa saja perbedaannya, simak artikel berikut ini.

Perbedaaan Antara Gejala Keguguran dan Menstruasi, Jangan Keliru!
honestdocs.id

Keguguran adalah berhentinya kehamilan secara spontan saat usia kehamilan belum genap 20 minggu. Kondisi ini terjadi pada sekitar 10% kehamilan yang telah dikonfirmasi dengan tes. Saat keguguran terjadi sangat awal, misalnya dalam 5 minggu pertama, mungkin kamu mengalami ‘kehamilan kimiawi’. Bisanya, kondisi ini mengacu pada kehamilan yang terdeteksi oleh test pack, tapi tidak dengan USG.

Ketika terjadi di awal, kegugutan mungkin sulit dideteksi. Pasalnya, gejala keguguran hampir mirip seperti menstruasi. Akan semakin sulit lagi, apabila kamu tidak menyadari kehamilan tersebut. Nah, karena kemiripan gejala tersebut, bagaimanakah cara membedakannya? Agar kamu tidak salah lagi, simak ulasannya berikut ini, yuk!

 

Gejala Keguguran Dini dan Menstruasi yang Hampir Mirip

Keguguran dini dapat menimbulkan beberapa gejala, dimana gejala tersebut mirip seperti menstruasi. Seperti:

  • Perdarahan vagina
  • Sakit perut
  • Terdapat gumpalan darah yang keluar dari vagina

 

Bagaimana Cara Membedakan Gejala Keguguran dan Mesntruasi?

Agar kamu tahu apakah yang kamu alami itu keguguran atau hanya sekadar menstruasi saja, kamu bisa melihat tanda-tandanya berikut ini:

  • Kram di bagian perut bawah. Meski kondisi ini juga terjadi saat menstruasi, tetapi selama keguguran, mungkin ada kontrasi otot yang kuat dan nyeri pada punggung bawah dan panggul.
  • Ada cairan yang keluar dari vagina. Ini biasanya tidak terjadi selama periode menstruasi.
  • Keluarnya gumpalan darah atau jaringan kehamilan melalui vagina. Biasanya disertai dengan gumpalan yang berwarna abu-abu atau putih.
  • Ketika keguguran, perdarahan bisa terjadi secara tiba-tiba. Bahkan, mugkin lebih berat daripada menstruasi. Biasanya, perdarahan akan mereda dalam beberapa hari, tetapi ini bisa memakan waktu sampai dua minggu.
  • Mengalami mual dan nyeri payudara ringan. Apabila gejala kehamilan ini terjadi, gejala tersebut dapat berkurang. Namun, berkurangnya gejala-gejala ini di awal kehamilan bisa menjadi tanda keguguran.

Perlu kamu ketahui, kadar hormon kehamilan rendah pada awal kehamilan, mungkin akan turun tepat sebelum keguguran. Ketika perdarahan dimulai, kadarnya mungkin terlalu rendah untuk menunjukkan bahwa telah terjadi kehamilan. Perlu dicatat bahwa tes kehamilan dapat memberikan hasil negatif palsu jika kadar hormon kehamilan sangat rendah atau tes tidak cukup sensitif.

 

Tanda-tanda Keguguran di Awal Kehamilan

Indikasi keguguran dapat berbeda-beda, tergantung kapan itu terjadi. Misalnya:

Hingga Minggu ke-6

Sebelum memasuki minggu ke-6, keguguran mungkin akan menyebabkan perdarahan ringan atau lebih berat daripada menstruasi. Ini mungkin termasuk gumpalan dan terjadi dengan kram perut.

6-9 Minggu

Pada rentang waktu ini, perdarahan akibat keguguran mungkin termasuk gumpalan dan kantung kecil berisi cairan yang menyediakan nutrisi untuk janin yang sedang berkembang. Sedangkan pada 8 minggu, mungkin juga akan mengeluarkan jaringan yang berwarna merah tua dan mengkilap. Selain itu, kantung kehamilan yang berisi embrio juga mungkin keluar.

10-13 Minggu

Pada minggu ke-10, gumparan darah yang keluar mungkin akan berwarna merah tua dan bertekstur seperti jeli. Perdarahan atau flek biasanya terjadi pada awal kehamilan, tetapi tidak setelah minggu ke-12. Jika keguguran terjadi setelah waktu tersebut, sebaiknya segera mendapatkan penanganan medis.

Keguguran pada Trimester Kedua

Setelah melewati minggu ke-12, keguguran tidak lagi dianggap dini. Hanya 1-2% kerugian yang terjadi pada tahap ini, sebelum minggu ke-24. Pada trimester kedua, mungkin tidak ada indikasi keguguran sampai mereka melakukan pemindaian rutin. Temui dokter segera jika darah atau cairan keluar dari vagina dan ketika janin tidak lagi bergerak.

 

Siklus Menstruasi dan Keguguran

Meski gejalanya hampir mirip, tapi jenis perdarahan yang terjadi ketika keguguran sedikit berbeda dengan menstruasi. Jika kamu mengalami keguguran, menstruasi berikutnya dapat dimulai setelah 4-6 minggu dan dapat berovulasi setelah dua minggu. Lendir atau cairan vagina mungkin licn dan jernih beberapa hari sebelum ovulasi.

Perubahan siklus menstruasi dapat menjadi tanda keguguran yang sangat dini, tetapi berbagai faktor dapat mempengaruhi pola menstruasi, yang dapat berubah secara alami seiring berjalannya waktu. Sehingga perubahan dalam periode bukanlah bukti pasti keguguran.

 

Keguguran Dini Dapat Menimbulkan Komplikasi Atau Tidak?

Biasanya, keguguran dini tidak memiliki komplikasi fisik. Apabila darah seseorang negatif untuk faktor Rhesus (Rh) dan janin memiliki darah Rh-positif, hal ini akan mempersulit kehamilan di masa mendatang.

Di tahap awal, golongan darah janin mungkin akan sedikit sulit ditentukan, terkadang dokter akan memberikan suntikan imunoglobulin Rh untuk mencegah terjadinya komplikasi. Keguguran dapat memengaruhi kesejahteraan emosional dan mental seseorang. Siapa pun yang mengalami depresi atau kecemasan atau yang memiliki kekhawatiran tentang keguguran sebaiknya berdiskusi dengan dokter.

 

Kapan Sebaiknya ke Dokter?

Tidak mudah untuk mendeteksi terjadinya keguguran dini. Bahkan, bagi dokter sekalipun. Namun, dengan melakukan tes darah, metode visualisasi, seperti pemindaian, dan penilaian yang cermat terhadap tanda dan gejala dapat membantu. Kebanyakan perempuan yang mengalami keguguran dini tidak memerlukan perawatan medis. Namun, harus tetap menemui dokter apabila terjadi:

  • Perdarah setelah tes kehamilan dengan hasil positif,
  • Perdarahan yang berat atau menyakitkan seolah-olah tidak berhenti,
  • Demam, yang bisa mengindikasikan infeksi.
  • Selain itu, jika kamu memiliki kondisi berikut, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter:
  • Mengalami keguguran berulang
  • Belum mengalami kehamilan setelah 12 bulan.

Siapa pun yang mengalami nyeri atau perdarahan yang berkelanjutan atau tidak biasa harus mendapat perhatian medis. Pasalnya, masalah ini dapat mengindikasikan endometriosis atau kondisi lain yang memerlukan perawatan profesional.

Baca Juga: 8 Manfaat USG yang Wajib Diketahui oleh Ibu Hamil

Itulah beda gejala keguguran dengan menstruasi yang sering keliru. Gejala di atas mungkin akan berbeda-beda pada setiap orang. Apabila kamu merasakan ada sesuatu yang aneh, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter.