Inilah Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Beserta Amalannya

Inilah Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Beserta Amalannya
kalam.sindonews.com

Seruni.id – Bulan terakhir dalam kalender Islam semakin dekat, yakni Dzulhijjah. Lantas, sudahkah kamu tahu apa saja keutamaan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah? Untuk menambah pengetahuan kita bersama, berikut Seruni telah merangkum ulasannya.

Inilah Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Beserta Amalannya
liputan6.com

Bagi umat Islam, 10 hari pertama bulan Dzulhijjah dianggap lebih baik daripada semua hari lainnya dalam setahun. Dzulhijjah merupakan salah satu dari empat bulan yang dijuluki sebagai “Bulan Haram” dalam Islam bersama dengan tiga bulan lainnya, yakni Dzulqa’dah, Muharram, dan Rajab. Bahkan, Rasulullah pernah bersabda yang artinya,

“Zaman (masa) terus berjalan dari sejak awal penciptaan langit dan bumi. Satu tahun ada 12 bbulan di antaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan, yaitu Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, dan al-Muharram serta Rajab yang berada di antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban,” (HR. Bukhari).

Pada bulan Dzulhijjah, terdapat hari-hari yang Allah tetapkan sebagai hari yang baik sepanjang tahun. Dan pada hari tersebut, terdapat keutamaan 10 hari pertama Dzulhijjah yang harus diketahui oleh umat Muslim. Adapun keutamaan 10 hari pertama Dzulhijjah adalah sebagai berikut:

1. Ada di Dalam Firman Allah SWT

“Demi fajar dan malam yang sepuluh,” (QS. Al Fajr: 1-2)

Sejumlah ulama memiliki pandangannya masing-masing dalam menentukan 10 malam yang Allah maksud pada ayat di atas. Penafsiran para ulama ahli tafsir mengerucut kepada tiga pendapat, yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, 10 malam terakhir bulan Ramadhan, dan 10 hari pertama bulan Al Muharram.

Akan tetapi, pendapat yang lebih kuat adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Hal tersebut berdasarkan sebuah hadis Rasulullah SAW, dari Jabir Radhiyallahu’anhuma yang artinya,

“Sesungguhnya yang dimaksud dengan 10 itu adalah 10 bulan Al Adh-ha (bulan Dzulhijjah), dan yang dimaksud dengan “ganjil” adalah hari Arafah, dan yang dimaksud dengan “genap” adalah hari raya Idul Adh-ha.” (HR. Ahmad, An-Nasaa’i).

2. Bulan yang Dimuliakan

Seperti yang sudah Seruni jelaskan di atas, bahwa bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan haram atau bulan yang dimuliakan. Bulan hara ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat At-Taubah ayat 46 yang artinya,

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah berserta orang-orang yang bertakwa,”

Maka, melalui ayat tersebut, umat Islam dilarang untuk menganiaya diri sendiri. Sebaliknya, lakukanlah amalan yang dapat meningkatkan keimanan.

3. Disebut Sebagai Hari yang Afdhal

Keutamaan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah berikutnya dapat kita lihat dari hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Qurath Radhiyallahu’anhu beliau bersabda,

“Hari yang paling afdhal atau utama (dalam setahun) adalah hari raya kurban (10 Dzulhijjah),” (HR. Ibnu Hibban).

4. Siangnya Lebih Utama

Ibnu Qayyim juga menjelaskan mengenai keutamaan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Ketika menjelaskan antara 10 hari terakhir bulan Ramadhan dengan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

“Seseorang bertanya: ‘Yang mankah yang lebih afdhal sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan ataukah sepuluh awal bulan Dzulhijjah?’ Imam Ibnu Qayyim rahimahullah berkata, ‘Jika dilihat pada waktu malamnya, maka sepuluh terakhir Ramadhan lebih utama dan jika dilihat waktu siangnya, maka sepuluh awal bulan Dzulhijjah lebih utama,” (Zaadul Ma’a 1:57).

5. Adanya Hari Raya Idul Adha

Pada bulan ini pula, satu dari dua hari raya umat Islam akan diperingati. Di mana seluruh umat Islam akan merayakan hari raya Idul Adha yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah. Hari besar ini merupakan peringatan peristiwa kurban, sebagaimana meneladani kisah Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ismail. Idul Adha dirayakan dengan salat Idul Adha lalu diikuti dengan penyembelihan kurban. Pada hari ini pula umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak takbir.

Amalan yang Dapat Dikerjakan di Awal Bulan Dzulhijjah

Selain terdapat keutamaan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, ada pula amalan yang bisa dikerjakan oleh seluruh umat Muslim. Adapun amalan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Salat

Meningkatkan salat adalah cara yang paling baik untuk memastikan bahwa kita memanfaatkan waktu dengan baik. Untuk meningkatkannya, bisa dengan melaksanakan salat wajib lima waktu. Bahkan, jika mampu, kita bisa memperbanyak salat sunnah. Sebab, salat dianggap sebagai salah satu ibadah penting dalam Islam. Sangat dianjurkan untuk melakukannya secara berjamaah sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an,

“Dan laksanakanlah salat, tunaikan zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk,” (QS. Al-Baqarah: 43)

2. Puasa

Tak perlu diragukan lagi, bahwa puasa adalah amal shalih yang sangat disukai Allah. Di samping anjuran melakukan puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, maka disukai juga untuk memperbanyak puasa di hari-hari sebelumnya, yang dimulai dari tanggl 1 sampai dengan 8 Dzulhijjah, berdasarkan keumuman nash-nash hadis tentang keutamaan berpuasa. Rasulullah SAW bersabda,

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi di sisi Allah daripada wangi minyak kasturi,” (Muttafaqun’alaih).

3. Dzikir

Selain salat dan puasa, salah satu amalan baik yang bisa dilakukan pada awal bulan Dzulhijjah adalah berdzikir. Allah SWT berfirman,

“Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan,” (QS. Al Hajj: 28).

4. Bersedekah

Di antara yang menunjukkan keutamaan bersedekah adalah cita-cita seorang yang sudah melihat ajalnya di depan mata, bahwa jika ajalnya ditangguhkan sebentar saja, maka kesempatan tersebut akan digunakan sebaik-baiknya untuk bersedekah. Allah berfirman menceritakan saat-saat seseorang menjelang ajalnya,

“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkanku sampai waktu yang dekat, sehingga aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shalih.” (Qs. Al Munaafiquun: 10).

5. Haji

Amalan berikutnya adalah berhaji, hal ini sebagaimana yang Allah firmakan sebagai berikut,

“Haji itu pada bulan-bulan tertentu.” (QS. Al Baqarah: 197).

Bulan tertentu yang dimaksud di atas adalah Syawal, Dzulq’dah, dan Dzulhijjah. Selain ketiga bulan itu, maka ihram seseorang untuk haji tidaklah sah. Bahkan, semua prosesi manasik haji pun dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah.

6. Berkurban

Selain haji, berkurban juga menjadi salah satu ciri khas dari bulan Dzulhijjah. Rasulullah bersabda yang artinya,

“Barangsiapa yang salat seperti kita salat, dan berkurban seperti kita berkurban, maka sungguh dia mengejarkan kurban dengan benar. Dan barangsiapa yang menyembelih kurbannya sebelum salat ‘Idul Adh-ha, maka kurbannya tidak sah.” (HR. Bukhari).

Baca Juga: 12 Urutan Nama Bulan dalam Kalender Hijriyah dan Keutamaannya

Itulah beberapa keutamaan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah yang dapat Seruni rangkum, beserta amalan-amalan yang dapat kita lakukan. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan taufiq-Nya kepada kita semua agar dapat mengisi 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah dengan amalan shalih, dan diterima oleh Allah sebagai pemberat timbangan kebaikan di yaumil hisab kelak. Aamiin.