Kisah Penghafal Al-Qur’an 30 Juz yang Diterima di Fakultas Kedokteran Tanpa Tes

Kisah Penghafal Al-Qur'an 30 Juz yang Diterima di Fakultas Kedokteran Tanpa Tes

Seruni.id – Diterima di fakultas yang menjadi impian adalah keinginan banyak orang. Apalagi, tanpa harus melakukan tes sebelumnya. Betapa senangnya saat impian itu bisa terwujud.

Kisah Penghafal Al-Qur'an 30 Juz yang Diterima di Fakultas Kedokteran Tanpa Tes

Masuk Fakultas Kedokteran Tanpa Tes

Inilah yang dirasakan oleh Ruhdiana (19), seorang santri dari Dayah Insan Qurani Aceh Besar, yang diterima masuk Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) melalui jalur undangan.

Ruhdiana yang telah mengkhatamkan hafalan 30 juz Al-Qur’an ini mengaku, bahwa menjadi seorang dokter adalah cita-citanya sejak kecil.

Ia berahap, dengan mempelajari ilmu kedokteran dapat menambah kecintaannya terhadap Al-Qur’an. Sebab, menurutnya, ia akan melihat tanda-tanda kekuasaan Allah yang difirmankan dalam Al-Qur’an.

“Harapannya, dengan mempelajari ilmu kedokteran ini, kecintaan sata terhadap Al-Qur’an semakin bertambah. Karena saya merasa ketika belajar kedokteran ini kita akan melihat indahnya tanda-tanda kekuasaan Allah yang difirmankan dalam Alquran. Jadi itu juga yang menjadi salah satu motivasi saya memilih keputusan kuliah di jurusan ini,” katanya.

Keberhakan Melalui Al-Qur’an

Menurut Ruhdiana, diterimanya dirinya di fakultas kedokteran yang menjadi impiannya merupakan salah satu keberkahan yang Allah berikan melalui Al-Qur’an.

Meskipun, tantangan yang ia lalui tak mudah, yakni harus melawan rasa malasnya tersebut. Tetapi, ia punya cara sendiri untuk mengatasi masalah tersebut.

“Tantangan yang saya rasakan dalam menghafal adalah rasa malas. Biasanya cara mengatasinya dengan melakukan hobi yang disenangi untuk mengatasi jenuh sementara waktu. Lalu kembali hafal Al-Qur’an” katanya.

Selain itu, ia pun berpesan untuk generasi muda, terutama santri yang sedang menghafal Al-Qur’an agar tidak meninggalkan Al-Qur’an meski sehari saja.

“Pesan saya untuk generasi muda, khususnya santri yang sedang menghafal Alquran, jangan pernah tinggalkan Alquran sehari pun dan di mana pun. Jika tidak sanggup menghafal atau murajaah dalam satu hari tersebut, minimal tetaplah membaca Alquran. Karena dengan kita selalu bersama Alquran, Allah akan mudahkan jalan kita dan berkahi jalan kita,” kata Ruhdiana.

Orangtuanya Sangat Bangga

Ayah Ruhdiana, Amrun Saleh, mengaku sangat bangga atas apa yang telah dicapai oleh putrinya itu. Ia selalu berdoa agar sang anak menjadi generasi Qurani yang berbakti kepada orangtua, agama, nusa, maupun bangsa.

“Kami selalu berdoa Ruhdiana menjadi generasi Qurani yang berbakti kepada orang tua, agama, nusa, dan bangsa,” kata Amrun.

Diketahui, pada tahun ini, Dayah Insan Qurani mewisuda 107 santri yang merupakan angkatan ke-5. Dari 107 lulusan tahun ini, 82 orang (77%) di antaranya diterima di berbagai universitas, dalam dan luar negeri.

Sebanyak 56 santri lulus seleksi mahasiswa baru melalui jalur SPAN-PTKIN, 14 santri melalui SNMPTN, 10 santri melalui SBMPTN, dan 26 orang santri melalui jalur UMPTKIN.

Baca Juga: Annis, Penyandang Tunanetra Penghafal Al-Qur’an

Ada pula lulus tes di kampus luar negeri yani sembilan orang di Universitas Al Azhar Mesir dan satu santri lulus di Maroko.