Maulid Nabi : Sudahkah Kita Meneladani Akhlak Rasulullah SAW

Seruni.id – Selasa kemarin, tanggal 20 November 2018 adalah bertepatan dengan tanggal kelahiran Nabi Muhammad, Rasulullah SAW yaitu 12 Rabiul Awal 1440 Hijriyah.

Biasanya dalam rangka kelahiran Nabi ini, umat Islam merayakannya dengan berbagai peringatan Maulid Nabi. Setiap tahun, ritual ini dilakukan, tapi sepertinya masih banyak dari kita yang belum bisa meneladani akhlak Nabi Muhammad secara optimal.

Saking sempurnanya akhlak Rasulullah, sampai Aisyah, salah satu istri Rasulullah mengatakan bahwa jika ingin tahu akhlak Rasulullah itu seperti apa, maka bacalah Al-Qur’an. Masya Allah ya!

 

Nah, sebenarnya Rasulullah hanya menyampaikan 3 hal akhlak yang harus kita ikuti jika ingin meneladani akhlak beliau. Apa sajakah itu ?

  1. Berbuat baik kepada orang yang menyakiti kita
  2. Menyambung tali silahturahmi kepada orang yang memutus tali silahturahmi kepada kita
  3. Memberi kepada orang yang kikir kepada kita

Nah, ketiga hal tersebut sepertinya mudah diucapkan namun sangat sulit untuk kita lakukan. Misalnya, bagaimana mungkin kita dapat dengan mudah memaafkan orang yang sudah menyakiti kita, sudah memfitnah kita, membohongi, menghina, dan segala macam perbuatan menyakitkan lainnya. Lalu kemudian, bagaimana bisa dengan mudahnya kita menyambung silaturahmi kepada orang yang telah memutus tali silahturahmi kita. Pasti berat rasanya untuk mengulurkan tangan lebih dulu kepada orang yang telah memusuhi kita. Dan, yang terakhir, bagaimana dengan mudahnya kita memberik kepada orang-orang yang sudah jelas-jelas kikir kepada kita, pasti biasanya kita juga enggan untuk memberi kepada orang-orang tersebut.

Namun ternyata, ketiga hal di atas yang sangat sulit untuk kita lakukan, telah Rasulullah contohkan dalam kehidupan sehari-hari selama hidupnya.

Salah satu contohnya adalah ketika dia tetap memberi makan pengemis buta yahudi setiap hari, meskipun pengemis tersebut selalu mencaci dan membicarakan keburukan sang Rasul. Contoh berikutnya adalah beliau tetap memaafkan kaum bani Israil yang telah menghujatnya sedemikian rupa.

Bahkan dalam doa terakhirnya, Rasulullah tidak meminta apapun, kecuali memohon agar Allah mengampuni segala dosa-dosa seluruh umatnya. Masya Allah, sedemikian mulianya akhlak Rasulullah sehingga kitapun selalu rindu akan sosoknya yang sangat sulit kita temui di dunia ini saat ini.

Jadi, sudahkah kita meneladani sebagian kecil akhlak Rasulullah SAW di atas? Jika belum, mari kita sama-sama terus belajar untuk menyontohkan segala kebaikan yang telah Rasulullah lakukan semasa hidupnya, agar kita dapat digabungkan dengan diri beliau di surga-Nya Allah SWT. Aamiin.

-Anggraini-