Mengapa Allah Membenci Perceraian?

Seruni.idPerceraian adalah berakhirnya suatu pernikahan, ketika kedua pasangan tak ingin melanjutkan kehidupan pernikahannya. Perceraian dalam sebuah ikatan perkawinan adalah salah satu hal yang sesungguhnya pasti tidak diinginkan oleh para pasangan suami istri. Namun, kenyataannya, makin ke sini, makin banyak perceraian yang terjadi dari berbagai kalangan. Tidak hanya para pejabat, tokoh masyarakat, artis atau publik figur, bahkan sampai orang biasa sekalipun juga banyak yang akhirnya memilih jalan perceraian ketimbang mempertahankan perkawinan mereka. Walaupun sejatinya perceraian itu diperbolehkan dalam Islam, namun sesungguhnya Allah juga sangat membenci perceraian. Tahukah Momies mengapa demikian? Nah, dari laman abiummi.com, dijelaskan mengenai hal ini.

1. Perceraian Menurut Islam Berpotensi Memutuskan Hubungan Silaturahmi Banyak Pihak

Perceraian seringkali berpotensi merusak hubungan silaturahmi yang sudah terjalin dengan baik. Tidak hanya hubungan silaturahmi antara dua insan yang bercerai, tetapi juga berpotensi merusak hubungan silaturahmi kedua keluarga besar. Bahkan, perceraian juga berpotensi merusak hubungan anak dan orang tuanya.

2. Perceraian Berpotensi Menimbulkan Konflik

Hal ini bisa kita lihat dari kasus-kasus perceraian yang terjadi di sekitar kita. Kadang-kadang, perceraian bukan menyelesaikan masalah, loh, Sahabat Abi Ummi. Perceraian seringkali justru menimbulkan masalah baru, seperti terjadinya konflik perebutan hak asuh anak, pembagian harta gono gini, dan rentetan permasalahan lain yang semakin memperburuk keadaan.

3. Perceraian Berpotensi Menimbulkan Efek Buruk bagi Perkembangan Psikologis Anak

Perceraian menurut Islam disebut juga dengan istilah talak (pemutus ikatan), yakni sebuah ikrar yang memutuskan ikatan janji suci yang sudah diikrarkan saat pernikahan. Dalam Islam, perceraian adalah perkara halal yang sangat dibenci oleh Allah. Jadi, meskipun Allah memberi lampu hijau untuk terjadinya perceraian, ia tetaplah perkara yang harus dihindari oleh setiap pasangan muslim.

Ini adalah efek buruk yang harus kita ingat sebelum kita memutuskan untuk bercerai. Guncangan yang dahsyat pada diri anak akan terjadi ketika melihat kedua orang tuanya berpisah. Mereka akan merasa malu dan rendah diri ketika menyadari kondisi mereka berbeda dengan teman-temannya. Mereka akan sedih ketika menyadari bahwa mereka akan tumbuh dalam keluarga yang tidak utuh.

4. Perceraian Seringkali Dilandasi oleh Nafsu dan Emosi Sesaat

Ya, seringkali perceraian hanya dilandasi oleh nafsu dan emosi sesaat. Masing-masing pihak hanya mementingkan ego masing-masing. Jika perceraian dilandasi oleh hal ini, kemungkinan besar akan terjadi penyesalan di masa yang akan datang.

5. Pernikahan Merupakan Ikatan Suci yang Seharusnya Dijaga dengan Sepenuh Hati

Pernikahan adalah ikatan suci, amanah besar yang harus kita jaga. Ketika ada konflik, sejatinya itu adalah ujian yang harus kita hadapi dengan hati lapang. Bersabar dengan kelemahan pasangan adalah langkah tepat yang harus kita ambil. Mengapa? Ini karena sebagaimana halnya diri kita, pasangan kita adalah manusia yang jauh dari sempurna. Setiap ketidaksempurnaan pasangan adalah amanah dari Allah Swt. untuk kita sempurnakan dengan ketidaksempurnaan kita.

Jadi, meskipun Allah memberi lampu hijau untuk terjadinya perceraian, perceraian tetaplah perkara yang harus dihindari oleh setiap pasangan muslim. Sedapat mungkin kita hendaknya mencari jalan penyelesaian terbaik di luar perceraian untuk menyelesaikan konflik dalam rumah tangga kita.

Wallahu’alam.