Salut! Anak Buruh Tani Jadi Lulusan Terbaik di UNY Berpredikat Cumlaude

Salut! Anak Buruh Tani Jadi Lulusan Terbaik di UNY Berpredikat Cumlaude
detik.com

Seruni.id – Menjadi lulusan terbaik di salah satu universitas adalah sebuah kebanggan tersendiri. Hal inilah yang tengah dirasakan oleh Tri Wahyuni, ia menjadi lulusan terbaik di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) jenjang D3 pada wisuda periode Agustus 2021.

Salut! Anak Buruh Tani Jadi Lulusan Terbaik di UNY Berpredikat Cumlaude

Berpredikat Cumlaude

Bahkan, di hari kelulusannya itu, ia berhasil meraih Indek Prestasi Kumulatif (IPK) 3,84. Tak heran jika dirinya mendapatkan predikat cumlaude. Meraih prestasi hingga berpredikat cumlaude bukanlah hal yang mudah baginya. Terlebih ia harus membagi waktunya antara kulaih dan bekerja.

Sebab, gadis kelahiran 1999 silam ini bukanlah anak yang datang dari keluarga berada. Ayahnya hanya berprofesi sebagai buruh tani, yang hanya dapat mencukupi kehidupannya sehari-hari. Sehingga Tri Wahyunu harus meluangkan waktunya untuk bekerja paruh waktu di salah satu toko bakpia di Yogyakarta, pada pukul 15.00-21.00 WIB.

Meski demikian, ia tak menyerah begitu saja. Dan beruntungnya orangtua dan teman-temannya sangat mendukung kegiatannya itu.

“Saya beruntung teman-teman mendukung kegiatan saya dalam bekerja dan selalu diberi kemudahan dalam melakukannya,” kaktanya.

Jarak antara rumah dan kampusnya cukup jauh. Bisa kita bayangkan bagaimana perjuangan anak bungsu dari pasangan Tugiyoo dan Wagiyem ini dalam menempuh pendidikan.

Anak bungsu dari tiga bersaudara ini mengaku, bahwa kedua orangtuanya sangat mendukung keinginannya untuk kuliah. Bahkan, sang ayah mengatakan, ia sangat mendukung penuh cita-cita putrinya untuk kuliah, terlebih ia memang anak yang pintar.

“Saya tidak bisa baca tulis. Oleh karena itu, saya akan melakukan segala cara agar anak saya bisa kuliah,” kata dia.

Menjadi Harapan Kedua Orangtuanya

Sang ibu, Wagiyem, menambahkan, ia menyuruh anak bungsunya kuliah di UNY lantaran biaya kuliahnya yang terjangkau daripada perguruan negeri lainnya. Ia juga berharap, semoga suatu saat nanti salah satu anaknya dapat mengubah nasib keluarga.

“Agar salah satu anak saya bisa pandai dan bisa mengubah nasib keluarga,” papar Wagiyem.

Tri Wahyuni menjadi harapan kedua orangtua, apalagi kedua kakak laki-lakinya sudah putus sekolah, karena ketiadaan biaya. Maka dari itu, orangtuanya rela bekerja keras agar putri bungsunya dapat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.

Tri Wahyuni merupakan lulusan dari SMA Negeri 1 Glamping pada 2017. Namun, Tri Wahyunu baru diterima di UNY pada 2018. Jeda waktu satu tahun sebelum kuliah, ia manfaatkan untuk bekerja di salah satu rumah makan di Yogyakarta.

Sebelumnya, Tri Wahyuni tidak pernah mengikuti bimbingan belajar selama satu tahun. Hal ini lagi-lagi karena keterbatasan biaya, sehingga ia hanya belajar secara online.

Baca Juga: Kisah Anak Sopir Angkot, Balas Hinaan Tetangga dengan Prestasi

Selama kuliah di UNY, ia tidak pernah meminta uang pada orangtuanya untuk membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan uang pangkal pengembangan akademik. Semua ia bayar dengan hasil keringatnya saat kuliah dan bekerja di toko bakpia.