Salut, Bocah Kelas 2 SD ini Tetap Semangat Sekolah Sambil Memikul Dagangannya

rancahpost.com

Seruni.id – Masing-masing orang tentu memiliki masalah dalam hidupnya. Tingkat kesulitan yang dihadapi pun beragam. Itulah alasan mengapa kita jangan pernah merasa paling menderita. Juga jangan pernah mengeluh dengan apa yang kita jalani saat ini, apalagi sampai menyerah. Apa yang dialami oleh bocah SD ini akan membuka hati serta pikiran kita agar terus bersyukur dengan apa yang dimiliki saat ini.

liputan6.com

Erwin adalah anak kelas 2 Sekolah Dasar menjadi bukti jika hidup memang harus dijalani dan masalah apapun harus dihadapi dengan hati yang lapang. Di usianya yang masih sangat kecil, ia harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya. Tapi, dia tak pernah merasakan demikian. Erwin tetap bahagia dengan caranya sendiri.

Erwin harus bersekolah sambil berjualan siomay demi menghidupi dirinya dan juga membantu biaya sekolahnya. Ia harus merelakan masa kecilnya yang indah dengan bermain bersama anak sebayanya. Sebab, semua itu harus ditukar dengan beban penderitaan yang ia rasakan sejak dini.

Tak jarang ledekan dan cibiran kerap ia dapatkan saat berjualan siomay pada teman-temannya. Ia biasanya berjualan di area sekitar sekolahnya, itupun sewaktu jam istirahat. Sebagian besar pembelinya adalah siswa sekolah tersebut.

Menurutnya, ia terpakasa bersekolah sambil memikul gadangannya. Siomay yang dijualnya adalah milik tetanggnya. Semua itu dilakukan demi mendapatkan uang jajan serta meringankan beban orangtuanya yang hanya bekerja sebagai petani. Meski terbilang masih kecil, akan tetapi badannya sanggup membawa gerobak yang diperkirakan seberat tubunya sendiri. Apa yang dilakukan oleh Erwin sangat berbeda dengan kebanyakan anak hanya meminta kepada orangtuanya.

Bagi Erwin, perjuangan itu sungguh mulia tanpa harus menambah beban orang tua. Bahkan, akibat aktivitas perdagangannya itu, tidak terdapat absen saat sekolah. Dengan sistem jualan berdasarkan presentase dari sang pemilik gerobak, ia pun mengaku hanya mendapatkan jatah keuntungan sebesar 30 persen, dari seluruh dagangan siomay yang berhasil ia jual.

Setiap harinya Erwin mendapatkan uang 5 ribu hingga 6 ribu rupiah. Uang tersebut ia gunakan untuk jajan di sekolah. Kepala Sekolah MI Al Muttaqin, Desa Cinta Negara Kecamatan Cisurupan, Garut, Jawa Barat. Isop Sopiah, mengaku bangga dengan perjuangan anak pasangan Imas dan Uyus Isnaeni ini. Akan tetapi hal tersebut tidak bisa menghentikan kewajibannya untuk tetap belajar. Awalnya ia mengaku terenyuh melihat perjuangan yang dilakukan oleh salah satu siswa didiknya. Beberapa kali ia juga meminta Erwin untuk berhenti berjualan, tapi tekad kuatnya meluluhkan seluruh rayuan yang datang.

[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Demi Menimba Ilmu, Bocah SD ini Rela Menempuh Perjalanan Jauh dengan KRL
[/su_box]

Belajar dari kisah Erwin, kita harus bisa mensyukuri apa yang telah dimiliki saat ini. Jangan banyak mengeluh dan berputus asa. Jika Erwin saja dapat melalui hidupnya tanpa keluhan, kenapa tidak dengan kita?