Segera Tayang, UAS dan UAH Ajak Masyarakat Saksikan Film ‘Hayya’

UAS dan UAH Ajak Masyarakat Saksikan Film ‘Hayya’
UAS dan UAH Ajak Masyarakat Saksikan Film Hayya

Seruni.id – Film Hayya The Movie akan hadir mewarnai layar bioskop Indonesia pada 19 September 2019 mendatang. Film yang mengangkat genre kemanusiaan dan kekeluargaan ini mendapat sambutan meriah dan semarak, terutama dari para penonton yang dulu meramaikan bioskop saat tayangan film 212: The Power of Love.

UAS dan UAH Ajak Masyarakat Saksikan Film Hayya
UAS dan UAH Ajak Masyarakat Saksikan Film Hayya

UAS dan UAH Ajak Masyarakat Saksikan Film Hayya

Film drama keluarga produksi Warna Pictures ini akan menggandeng sederet bintang ternama, diantaranya Fauzi Baadila, Adin Abdul Hakim, Meyda Safira, Hamas Syahid, Fajar Lubis, Asma Nadia, dan YouTuber muda berbakat, Ria Ricis.

Mengingat film Hayya akan segera tayang, banyak dari mereka yang mengajak para penikmat film untuk menonton Hayya The Movie. Ajakan tersebut ternyata tak hanya datang dari para pemain saja, namun juga datang dari ulama Indonesia seperti Ustad Abdul Somad (UAS) misalnya.

“Mau melihat film pertama orang Indonesia di Masjidil Aqsha? Jangan lupa saksikan film Hayya di seluruh bioskop tangan 19 bulan 9, 2019, tanggal cantik. Sukses selalu, Takbir!” seru UAS.

Selain Ustad Abdul Somad, Ustad Adi Hidayat pun turut mengajak masyarakat untuk tidak melewatkan film Hayya.

“Saya Adi Hidayat, ingin memberikan pesan kepada seluruh lapisan bangsa Indonesia, khususnya saudara-saudariku Muslim di mana pun berada, ada film yang saat ini sangat menginspirasi, memberikan pelajaran yang sangat berharga, sangat istimewam dan saya ingin mengajak agar Anda tidak melewatkan film ini,” ujar Ustad Adi Hidayat.

Perlu diketahui, Warna Pictures merupakan rumah produksi baru yang telah mengeluarkan sebuah film 212: The Power of Love. Melihat antusiasme penonton terhadap film tersebut, akhirnya mereka membuat lanjutan yang diberi judul “Hayya”.

Dalam membuat sekuelnya, tentu diambil topik baru yang masih seputar keislaman, dan ditambahi aspek kemanusiaan. Maka dari itu, tajuk dari Hayya adalah “Love, Life, and Humanity”.

Meskipun digarap oleh rumah produksi yang terbilang masih “muda”, namun Hayya: The Power of Love 2 ini memiliki keunikan lain, yaitu digarap atas kolaborasi sejumlah produser, yaitu Asma Nadia, Ustad Erick Yusuf, Imam T. Saptono, Oki Setiana Dewi beserta suami, dan Helvy Tiana Rosa.

MenceritakanTentang Gadis Kecil Palestina

Film ini akan menceritakan tentang seorang gadis kecil yatim piatu di Palestina, bernama Hayya. Gadis ini kemudian bertemu dengan Rahmat (diperankan oleh Fauzi Baadilla) yang saat itu menjadi relawan kemanusiaan di Gaza. Pertemuan tersebut akhirnya melahirkan kedekatan di antara mereka, sampai Hayya tidak rela saat Rahmat hendak pulang ke Indonesia untuk menikah.

Tema kemanusiaan terasa begitu kental, mengingat salah satu pesan yang ingin disampaikan adalah tentang kabar Muslim di Palestina yang masih terjajah dan membutuhkan sokongan dari negara-negara lain, termasuk Indonesia. Film ini juga langsung mengambil lokasi shooting di Palestina sehingga suasana terasa sangat nyata.

Melalui film Hayya, Asma Nadia mengaku mengangkat isu Palestina karena dalam sejarahnya, Palestina adalah bangsa pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Di mana, sejarah ini banyak dilupakan oleh orang-orang.

Sehingga, film ini bertujuan untuk mengingatkan kembali pada masyarakat. Apalagi, Palestina juga merupakan tempat berdirinya Baitul Maqdis dan Al-Aqsha yang adalah kiblat pertama umat muslim.

Nantinya, film karya anak bangsa ini akan menayangkan scene yang terkait kemerdekaan NKRI pada 17 Agustus. Tujuannya untuk menolak lupa tentang penderitaan yang selama ini dialami oleh Palestina atas jajahan Israel yang belum juga usai.

Sutradara film Hayya, Justis Arimba, yang juga menyutradarai film 212 sebelumnya, memilih judul tersebut karena dirasa dekat dengan Palestina. Kata “hayya” dalam bahasa Arab adalah kata untuk mengajak.

Mungkin bisa disamakan dengan “ayo” dalam bahasa Indonesia. Dengan begini, film Hayya mengajak untuk peduli pada isu-isu yang diangkat, seperti memedulikan anak yatim, meningkatkan rasa kemanusiaan, dan mengingat serta mendoakan muslim di Palestina.

Film yang mengusung cerita tentang Rahmat, seorang pemuda yang baru berhijrah ke Islam yang kaffah (sempurna), lalu memenuhi panggilan jiwa untuk menjadi relawan kemanusiaan di Palestina.

[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Kisah Ahmed Serhani Dijadikan Film, “Supir Bus Muslim Teramah di London”
[/su_box]

Maka, diceritakan pula suka-duka menjadi seorang relawan di negara konflik seperti Palestina. Semoga dengan adanya film Hayya ini, dapat menjadi hiburan dan pengetahuan tentang tugas-tugas kerelawanan, sehingga kita tidak melupakan betapa besarnya jasa para relawan, yang bertaruh harta benda dan jiwa raga dalam masa baktinya.