Kisah Ahmed Serhani Dijadikan Film, “Supir Bus Muslim Teramah di London”

moroccoworldnews.com

Seruni.id – Bus 214 yang melewati area barat laut London, Camden Town, dikenal warga London sebagai “Bus Bahagia”. Mengapa demikian? Karena, Ahmed Serhani yang tak lain merupakan supir bus tersebut dianggap sebagai sosok yang kerap membawa kebahagiaan pada setiap penumpang. Ia sangat ramah dan memiliki kebiasaan menyapa penumpang pun orang di jalan. Pria asal Maroko ini sampai dijuluki ‘Supir Bus Teramah di London’ oleh penduduk sekitar.

Related image
5pillarsuk.com

Kisah ini tak hanya membuat sesama muslim kagum, tapi juga seorang pelukis dan pembuat film asal London, Joe Bloom, merasa tertarik dengan julukan yang melekat pada Ahmed Serhani tersebut.

Bloom sengaja menunggu kemunculan bus yang dikendarai Serhani selama tiga hari untuk mengajaknya berperan dalam film yang akan ia buat. Sebagaimana yang dilansir dari Morocco World News, Jumat (11/1/2019), Bloom sebelumnya memang sudah akrab dengan keramahan Ahmed Serhani, sejak kecil.

“Saya mengenalnya sejak masih kecil, dan ketika saya meninggalkan universitas, saya memutuskan sudah waktunya untuk menjadikan dirinya subjek dari sebuah film, dan merayakan caranya membawa kebahagiaan pada wajah semua orang yang dia temui,” ungkap Bloom.

Bloom yang mengenyam bangku kuliah di Glasgow School of Art itu memberikan judul “Ahmed Serhani, A Portrait” pada film pendek berdurasi enam menit tersebut. Dan akan ditayangkan perdana di London Transport Museum tahun ini.

Dalam film itu, Ahmed Serhani berbicara mengenai betapa dia mencintai pekerjaannya. Serhani telah bekerja sebagai supir bus selama 12 tahun. Dan baginya, penumpang bukan sekadar penumpang, tapi mereka juga ia anggap teman dan keluarga, karena mereka adalah bagian dari kesehariannya.

Baca Juga: Tanpa Gelar Sarjana, Arfian Fuadi Sukses Taklukkan Dunia dan Ciptakan Lapangan Pekerjaan

Meskipun hidup tidak melulu menyenangkan bagi Serhani, sebagaimana juga orang pada umumnya, tapi Serhani memiliki filosofi yang membuatnya senantiasa bahagia, hingga tidak keberatan menularkan kebahagiaannya tersebut pada orang lain.

“Kamu memiliki dua pilihan; tersenyum dan melanjutkan hidup, atau menangis. Apa pun yang kamu pilih, permasalahan hidup tetap ada di sana. Lalu, apa yang akan saya pilih? Tentu saja tersenyum,” ungkap Ahmed Serhani.

Mereka yang pernah disupiri oleh Serhani dalam bus 214 pun ikut mengomentari film yang dibuat Bloom. Salah satu dari mereka berkata, “Dia adalah pria teramah yang pernah saya temui. Setiap saya menaiki bus-nya, atau melihat dia melintas, saya disapa oleh senyum ramahnya. Dia benar-benar bisa mengeluarkan energi positif dalam diri setiap orang. Saya sangat senang Joe membuat film tentangnya,”

Tentu, cerita ini pun membuat kita bangga. Masya Allah. Satu pelajaran baru lagi bisa kita petik dari Ahmed Serhani.