Sejarah Hari Demokrasi Internasional 15 September

Sejarah Hari Demokrasi Internasional 15 September
enkosa.com

Seruni.id – Sebagai rakyat Indonesia, sepertinya kita harus lebih banyak mengulik tentang sejarah. Sebab, mempelajari sejarah akan membuat kita menghargai sebuah perjuangan serta menambah wawasan. Pada artikel kali ini, Seruni ingin mengajak kalian untuk mengetahui tentang sejarah Hari Demokrasi Internasional. Bagi para milenial yang haus akan ilmu, wajib banget membaca ulasan sejarah ini sampai selesai.

"Sejarah

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan tanggal 15 September sebagai Hari Demokrasi Internasional. Adapun tujuan dari dicetuskannya hari peringatan tersebut, adalah untuk menegakan prinsip-prinsip demokrasi dengan mengundang seluruh negara dan organisasi dengan cara yang tepat.

Sejarah Hari Demokrasi Internasional

Pada tahun 2007 silam, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa memutuskan tanggal 15 September sebagai Hari Demokrasi Internasional. Sebagaimana yang sudah Seruni sebutkan di atas, peringatan tersebut bertujuan untuk mempromosikan serta menegakkan prinsip demokrasi dan mengajak semua negara anggota PBB untuk turut andil dalam hari peringatan tersebut dengan cara yang tepat.

Demokrasi sendiri adalah bentuk pemerintahan, di mana seluruh warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat menggubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negaranya berpartisipasi baik secara langsung atau melalui perwakilan) dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Dapat disimpulkan, bahwa demokrasi adalah sebuah pemerintahan yang diselenggarakan dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat.

Kembali pada sejarah lahirnya Hari Demokrasi Internasional, di mana pada September 1977, Inter Parliamentary Union (IPU) mengadopsi Demokrasi Universal tentang Demokrasi. Deklarasi tersebut menegaskan prinsip demokrasi, unsur demokrasi, dan pelaksanaan pemerintah demokratis serta ruang lingkup Internasional Demokrasi.

21 tahun berselang, tepatnya pada tahun 1998, Konferensi Internasional tentang Demokrasi baru dipulihkan berdasarkan inisiatif dari Presiden Corazon C. Aquino dari Filipina setelah apa yang disebut dengan “Revolusi Kekuatan Rakyat” yang damai menggulingkan kediktatoran Ferdinand Marcos selama 20 tahun.

Semula, hal tersebut hanyalah sebagai forum antara pemerintah saja. Namun, kemudian International Conference of New or Restored Democracies (ICNRD) mulai mengepakkan sayap menjadi struktur triparit dengan partisipasi berbagai pihak. Mulai dari pemerintah, parlemen, serta masyarakat sipil. Demi memperkuat sifat triparit ini, maka digelarlah konferensi ICNRD ke enam yang berlangsung di Doha, Qatar pada tahun 2006.

Gelaran tersebut menghasilkan sebuah deklarasi serta Rencana Aksi yang menegaskan kembali prinsip serta dasar Demokrasi Internasional. Mereka lalu memimpin dalam penyusunan teks resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa serta mengadakan konsultasi dengan negara anggota PBB.

Hari Demokrasi Internasional 15 September

Berdasarkan usul IPU, maka ditetapkanlah Hari Demokrasi Internasional yang jatuh pada 15 September setiap tahunnya. Perayaan pertama digelar pada tahun 2008 lalu. Di mana IPU mengadakan acara khusus di House of Parliaments, Jenewa. Parlemen Nasional turut diundang untuk menyelenggarakan kegiatan yang terkait dengan demokrasi.

Sejak saat itu, Hari Demokrasi Internasional selalu dirayakan setiap tahunnya. Namun, pada 2020 lalu, karena terhalang oleh adanya pandemi Covid-19, perayaan tersebut menjadi berbeda. Selain itu, peringatan tersebut juga mengusung tema di mana pentingnya untuk negara-negara agar menerapkan supermasi hukum, melindungi serta menghormati standar Internasional dengan prinsip dasar legalitas.

Lantas, bagaimanakah dengan tahun ini? Sepertinya peringatan Hari Demokrasi Internasional masih tak jauh berbeda dengan tahun lalu. Meski tidak dapat merayakannya, tapi kita harus tetap menerapkannya dalam kehidupan.

Sebab, demokrasi sangat penting demi mendukung terciptanya kehidupan bersama yang nyaman. Karena jika kehidupan yang demokratis tidak terlaksana, maka asas kedaulatan rakyat tidak berjalan, tidak ada jaminan HAM, dan tidak ada persamaan di depan hukum. Jika demikian, hal tersebut justru akan semakin jauh dari tujuan mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasrkan Pancasila.

Baca Juga: Mengenal Nilai-nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari

Demikianlah ulasan singkat mengenai sejarah Hari Demokrasi Internasional. Semoga dengan adanya informasi ini, dapat menambah wawasan sekaligus menjadi referensi untuk kita semua.