Solusi Menyelesaikan Pertengkaran dengan Pasangan

islampos.cm

Seruni.id – Setiap hubungan rumah tangga pasti ada pasang surutnya. Karena, hubungan tak hanya tentang manis-manisnya saja, tetapi ada pula saat-saat banyak gesekan yang membuat hubungan rumah tangga menjadi renggang.

Misalnya pertengkaran dengan pasangan karena adanya kesalah pahaman atau curiga berkepanjangan yang kemudian memicu sebuah pertengkaran.

Dalam setiap pertengkaran tidak ada hati yang bisa merasa nyaman. Biasanya pikiran kalut dan emosi meledak-ledak. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan pertengkaran.

Berhenti Beradu Argumen

Sebaiknya berhenti beradu argumen ketika belum menemukan titik temu dari permasalahan tersebut. Jangan diteruskan. Ambil jeda dan hentikan pembicaraan tentang topik yang sedang dipertentangkan karena jika diteruskan akan malah memantik emosi di dalam diri. Beri waktu pada diri sendiri untuk merenungi apa yang tengah terjadi.

Tenangkan Pikiran

Tenangkanlah pikiranmu dengan mengambil nafas dalam-dalam lalu hembuskan. Dan jangan lupa untuk mengucapkan istigfar, segeralah berwudhu dan memohon petunjuk Allah atas segala persoalan yang sedang kalian hadapi.

Renungkan dalam-dalam persoalan yang ada dan pikirkan masak-masak, apa langkah selanjutnya yang akan diambil. Jika pikiran dan hati sudah tenang, siapkan diri untuk melanjutkan diskusi.

Dalam mencari titik temu, suami istri perlu sikap salamatus sadr, saling berlapang dada. Berkompromilah untuk mendapat kata sepakat. Dan ingatkan pasangan ketika pilihannya sudah menyimpang dari tujuan rumah tangga. Yang perlu diingat, segala keputusan harus bermuara pada damainya rumah tangga.

Fokus pada masalah yang ada, tidak perlu melebar kemana-mana. Tidak perlu mempersoalkan dosa-dosa atau kesalah pahaman yang lalu atau hal-hal yang belum terjadi. Itu sama saja mencari persoalan baru.

Baca Juga: Bagaimana Jika Kakak Adik Bertengkar karena Cemburu?

Berbicara dengan Gaya Bahasa yang Konstruktif

Di sinilah perlunya menenangkan pikiran dan hati. Karena ketika hati dan pikiran sudah tenang maka gaya bahasa kita pun akan lebih tenang dan tidak memantik emosi lawan bicara kita.

Jangan terbawa emosi yang kemudian malah membuat kata-kata kita menyerang pasangan. jika sudah begitu maka pasangan akan mempertahankan diri dan balik menyerang. Akhirnya inti persoalannya tidak akan pernah dibahas dan tidak terselesaikan. Kita malah menciptakan luka baru dan permasalahan baru.

Gaya bahasa yang konstrukstif misalnya saat kondisi keuangan sedang tidak stabil. Jangan sampai istri mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan hati suami, “Papah sih cari uangnya nggak benar!” Suami pasti akan mempertahankan diri dengan kalimat, “Enak saja, kamu tuh yang boros banget!” Buntutnya bertengkar tiada usai.

Related image
kabarmakkah.com

Pertengkaran terkadang merupakan sebuah sinyal pasangan kita agar kita segera memberi perhatian dengan apa yang tengah ia rasakan. Ketika pertengkaran bisa diambil jalan keluarnya dengan cara yang baik, masing-masing memahami apa yang tengah terjadi dan berlapang dada dengan keputusan yang diambil, maka pernikahan kita semakin melaju ke depan. In syaa Allah.