8 Prinsip Bisnis Ala Rasulullah

mohlimo.com

Seruni.id – Sukses dalam berbisnis tentunya adalah harapan semua orang. Banyak yang berhasil meraih cita-cita tersebut, namun masih jarang yang menjalankan sesuai dengan syariat. Nah, untuk itu kita selaku muslim tidak perlu risau. Karena kita bisa mencotoh prinsip bisnis ala Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam.

Related image
bharian.com.my

Selain beliau ini menuntun kita dalam menjalankan agama islam yang baik dan benar. Beliau juga memberikan contoh tauladan dalam menjalankan sebuah usaha. Karena beliau juga pernah menghabiskan masa hidupnya untuk mencari rezeki dengan cara berniaga. Aktifitas berbisnis itu dimulai dari beliau saat masih belia. Umur 12 beliau sering di ajak pamannya untuk berdagang ke negri syam.

Nah, berikut ini 8 prinsip bisnis ala Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam:

Jujur

prinsip bisnis ala Rasulullah yang paling utama ialah kejujuran. Pada waktu jaman Rasulullah berdagang, Rasul mendapatkan barang dagangan dari konglomerat yang bernama Khadijah, yang kemudian menjadi istri dari Nabi Muhammad terpikat dengan kejujurannya.

Nabi Muhammad tidak hanya jujur kepada rekan bisnisnya, tetapi juga kepada para pelanggannya. Rasulullah selalu menjelaskan apa adanya keunggulan dari barangnya dan juga kelemahan dari barangnya tersebut.

Bahkan, kejujuran dari Rasulullah itulah yang menjadi ciri khas atau brand dari bisnisnya tersebut. Banyak orang yang tertarik dengan bisnis Rasulullah karena kejujurannya.

Jadi kalau ditanya apa yang menjadi keunggulan dari bisnis Rasulullah, adalah kejujurannya. Sebagai pembeli, kita tentu akan memilih pedagang yang sudah terkenal jujur, karena merasa aman dan tidak akan ditipu.

Sopan Santun dan Hormati Pelanggan

Rasulullah menganggap semua pelanggannya adalah saudaranya. Seperti yang dikemukakan oleh Rasulullah, ‘Sayangilah saudaramu layaknya menyayangi dirimu sendiri’. Konsumen adalah raja, selalu perlakukan konsumen dengan baik, sopan santun dan selalu hormati pelanggan.

Rasulullah juga menganggap segala keuntungan yang didapat adalah hadiah dari usaha kita. Ketika seseorang terbantukan dengan produk yang Anda jual, itulah seharusnya inti dari bisnis ala Rasulullah. Kepuasaan konsumen adalah nomor satu.

Tepati Janji

Seperti firman Allah di ayat di QS Al Maidah 1, “Wahai orang-orang yang beriman penuhilah janjimu”.

Rasulullah dalam berdagang selalu menjaga kepercayaan pelanggan, diantaranya adalah selalu menepati janji. Beberapa pelanggan yang meminta barang atau memesan barang selalu ditepati janjinya oleh Rasulullah.

Nabi Muhammad SAW selalu mengedepankan tanggung jawab kepada pelanggan dan integritas yang tinggi. Barang-barang yang dipesan oleh pelanggan akan disiapkan dan dikirimkan tepat waktu oleh Rasulullah.

Inilah yang juga harus Anda lakukan, ketika sudah ada perjanjian kepada partner atau pelanggan, usahakan Anda selalu menepatinya. Walaupun perjanjian tersebut tidak ada hitam diatas putih, Anda juga harus selalu menaati janji tersebut. Ingat, kepercayaan pelanggan bertahun-tahun yang hilang akan sulit didapatkan kembali.

Jangan Menjual Produk yang Buruk

Rasulullah selalu mengajarkan kita untuk memilah produk yang layak dan yang tidak layak untuk dijual. Bahkan Rasulullah tidak pernah menjual produk yang kualitasnya rendah atau tidak pantas dijual. Dengan begitu, Rasulullah dapat selalu menjaga mutu barang-barang yang dijualnya.

Disamping itu, Rasulullah selalu mengelompokkan harga barang sesuai dengan kualitasnya. Harga barang yang kualitasnya baik akan dihargai lebih mahal dibandingkan dengan kualitas yang biasa saja.

Dalam suatu kisah, Rasulullah pernah marah kepada seorang pedagang karena menyembunyikan jagung yang basah diantara jagung yang bagus. Jagung basah tersebut seharusnya diletakkan diatas karena pelanggan harus tahu. Trik ini sangat dihindari oleh Rasulullah karena bisa menipu pembeli.

Tidak Boleh Menjelekkan Bisnis Orang Lain

“Janganlah seseorang diantara kalian menjual dengan maksud untuk menjelekkan apa yang dijual orang lain” HR Muttafaq

Itulah yang dikatakan oleh Rasulullah kepada pengikutnya. Karena prinsip berbisnis adalah memuaskan pelanggan, bukan mematikan bisnis orang lain. Anda tidak perlu juga mengatakan bahwa bisnis si A lebih jelek dari pada bisnis Anda sendiri.

Anda harus menonjolkan kualitas produk Anda, dan biarkan pelanggan yang menilai. Karena rejeki sudah ada yang mengatur bukan?

Dilarang Menyimpan Barang

Di dalam agama islam, menyimpan barang agar mendapatkan keuntungan dikemudian hari disebut ihtikar. Misalnya Anda mempunyai cabai, lalu Anda menyimpang cabai tersebut untuk dijual di kemudian hari karena harga cabai yang murah.

Ini tidak diperbolehkan didalam islam karena itu sama saja menimbun. Jika memang kondisi harga seperti itu, ya Anda harus menjual dengan harga seperti itu.

Membayar Upah Para Pekerja Secara Tepat Waktu

“Berikanlah upah kepada karyawan sebelum kering keringatnya”

Itulah yang diucapkan Rasulullah. Sebelum kering keringatnya adalah jangan menunda-nunda gaji atau upah karyawan. Ketika Anda menggaji karyawan setiap tanggal 25, usahakan selalu tepat waktu. Dan pembayaran upah atau gaji harus sesuai dengan kerja yang dilakukan.

Bisnis Tidak Boleh Mengganggu Ibadah

Allah tidak menyukai orang yang terlalu sibuk berdagang sehingga melupakan kewajibannya, yaitu beribadah. Kebanyakan orang berdagang atau bekerja terlalu keras sehingga lupa waktu sholat dan bahkan lupa untuk membayar zakat. Usahakan Anda selalu menyempatkan waktu untuk sholat dan membayar zakat.

Baca Juga: 6 Bisnis untuk Ibu Rumah Tangga ini Sangat Menjanjikan

Nah, itulah nilai-nilai yang bisa diambil dari prinsip bisnis ala Rasulullah. Memang tidak ada manusia yang bisa menandingi kehebatan Rasulullah, namun kita harus berusaha untuk menjadikan beliau sebagai panutan dalam berbagai hal, termasuk berbisnis.