7 Bahaya Lidah yang Bisa Menjerumuskan ke Api Neraka

7 Bahaya Lidah yang Bisa Menjerumuskan ke Api Neraka
madaninews.id

Seruni.id – Lidah memang tidak bertulang, membuat manusia sering kali tak sadar dengan segala yang diucapkannya. Apakah ucapan tersebut membawa manfaat atau mudharat. Bahaya lidah yang tidak terjaga, akan mendekatkan seseorang pada pintu neraka yang dilaknat Allah SWT.

7 Bahaya Lidah yang Bisa Menjerumuskan ke Api Neraka
id.pinterest.com

Bahkan, Rasulullah pernah mengatakan bahwasanya dosa manusia paling banyak datang dari lidah,

“Sesungguhnya kebanyakan dosa anak Adam berada pada lidahnya.” (HR. at-Thabrani).

Nah, berikut ini Seruni telah merangkum bahaya lidah yang jarang kita sadari:

1. Berlebihan dalam Berbicara

Bahaya lidah yang pertama yakni berlebihan dalam berbicara, terlebih ketika membicarakan yang tidak ada manfaatnya. Meski tidak menimbulkan bahaya bagi diri sendiri maupun orang lain, tapi berbicara berlebihan adalah termasuk perbuatan yang tercela. Sebagaimana sabda Rasulullah,

“Ucapkan perkataan kalian tetapi jangan sampai setan memperdaya kalian.” (HR. Abu Dawud).

Adapun maksud dari sabda Rasulullah di atas, ialah bahwa perkataan yang berlebihan sekalipun itu pujian yang jujur, dikhawatirkan akan disusupi oleh setan dengan menambahkan sesuatu yang tidak perlu.

2. Pembicaraan yang Tidak Berguna

Bahaya lidah yang kedua, yakni dapat membicarakan hal-hal yang tidak berguna. Di mana pembicaraan tersebut hanya menyia-nyiakan waktu saja. Sadarkah kita, bahwa segala sesuatu yang kita lakukan nantinya akan dihisab atau diperhitungkan?

Maka dari itu, alangkah lebih baik, manfaatkanlah waktu tersebut untuk mendiskusikan hal yang lebih bermanfaat yang bisa mendatangkan rahmat Allah pada saat tafakur. Yang demikian bisa jadi lebih bermanfaat. Rasulullah bersabda,

“Termasuk tanda baiknya keislaman seseorang adalah dia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baiknya.” (HR. Ibnu Majah dan at-Tirmidzi).

3. Senda Gurau

Bersenda gurau juga termasuk bahaya lidah yang sering tidak kita sadari. Perbuatan ini sangat dilarang, kecuali dalam kadar yang sedikit. Rasulullah bersabda,

“Janganlah berbantah-bantahan dengan saudaramu dan jangan bersenda gurau denganya.” (HR. at-Tirmidzi).

Senda gurau yang diperbolehkan adalah yang tidak berlebihan dan tidak dilakukan secara terus-menerus, sehingga menjadi perbuatan sia-sia. Selain itu, senda gurau juga sebaiknya tidak mengandung unsur-unsur berbohong. Bahkan, Nabi Muhammad pun pernah melakukannya. Rasulullah bersabda,

“Sesungguhnya aku bersenda gurau tetapi tidak mengatakan kecuali yang benar.”

4. Menyanyi dan Syair

Salah satu bahaya lidah yang sering sekali kita lakukan adalah bernyanyi dan bersyair. Terkait dengan syair, jika perkataannya baik maka akan terhitung sebagai kebaikan, tapi jika perkataan yang keluar buruk, maka perhitungannya akan buruk pula. Namun, konsesntrasi syair sendiri adalah perbuatan tercela.

Begitupun dengan nyanyian, yang mana jika tidak mengandung puji-pujian kepada Allah dan Rasul-Nya, atau kata-kata yang baik, maka dapat dihitung sebagai perkataan yang tidak berguna. Rasulullah bersabda,

“Bahwa bagian dalam salah seorang di antara kalian penuh dengan nanah sampai mematikannya, sesungguh lebih baik baginya daripada ia penuh, dengan syair.” (HR. Muslim).

5. Perdebatan

Perdebatan seolah menjadi hal yang wajar di masa sekarang, terlebih di media sosial. Tak jarang kita melihat banyak orang yang beradu argumen di kolom komentar ataupun berdebat secara langsung. Mereka seolah sedang berlomba-lomba mempertahankan pendapatnya dan menolak keras pendapat orang lain.

Padahal hal tersebut sangat dilarang oleh Rasulullah. Perlu kita ketahui bersama, bahwa barangsiapa yang mampu meninggalkan perdebatan akan mendapat ganjaran berupa rumah di surga kelak. Bukankah hal ini yang kita inginkan? Rasulullah bersabda,

“Janganlah kamu mendebat saudaramu, janganlah kamu mempermainkannya, dan janganlah kamu membuat janji dengannya lalu tidak kamu tepati.” (HR. at-Tirmidzi).

Rasulullah juga bersabda,

“Siapa yang meninggalkan perdebatan padahal dia benar maka dibangun untuknya sebuah rumah di sugra yang paling atas. Siapa yang meninggalkan perbantanhan sedangkan dia salah maka dibangun untuknya rumah di bagian pinggir surga.”

6. Berkata Keji, Jorok, Cacian, dan Laknat

Bahaya lidah yang berikut ini adalah hal yang paling tercela, bahkan bisa menjadi sumber keburukan dan kehinaan. Ketika seseorang berkata keji, jorok, mencaci orang lain, hingga melaknat, maka hilanglah rahmat Allah padanya. Di mana perbuatan tersebut bukanlah tanda-tanda seorang mukmin.

“Orang mukmin itu bukanlah orang yang suka melukai, bukan orang yang suka melaknat, bukan orang yang suka berkata keji, dan bukan pula orang yang suka berkata kotor.” (HR. at-Tirmidzi).

7. Pertengkaran

Pertengkaran lebih berat daipada bentahan dan perdebatan. Sebab, pertengkaran bisa muncul secara tiba-tiba. Pertengkaran cenderung menyalahkan orang lain dan bersikeras mempertahakannya pendapatnya demi mencapai harta dan hak yang direncanakan. Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha, Rasulullah bersabda,

“Orang yang paling dibenci Allah adalah yang paling keras dalam pertengakaran.” (HR. Bukhari).

Baca Juga: Siapakah Orang yang Bangkrut itu?

Demikianlah bahaya lidah yang sering tidak kita sadari. Ingatlah, bahwa bahaya lidah tersebut dapat menarik kita pada panasya api neraka. Lantas, bagaimanakah caranya agar terhindar dari bahaya lisan? Simpel sekali, yakni berkata baik atau diam. Wallahu a’lam.