Angkie Yudistia, Wanita Cantik Penyandang Disabilitas yang Menginspirasi

hijab.dream.co.id

Seruni.id – Manusia adalah makhluk yang sempurna. Keterbatasan fisik sekalipun tak mengurangi kesempurnaan tersebut. Karena, masing-masing manusia memiliki potensi berupa kemampuan dan kebaikan. Salah satunya bisa kita lihat dalam diri Angkie Yudistia. Wanita cantik yang mengalami tuna rungu sejak duduk di sekolah dasar.

Hasil gambar untuk Angkie Yudistia
islampos.c.om

Angkie lahir di Medan, 5 Juni 1987. Ia lhir dengan sehat dan normal, hingga pada usia 10 tahun, Angkie terserang malaria, dengan begitu ia diharuskan untuk mengonsumsi antibiotik terus-menerus dan mengakibatkan pendengaran Angkie rusak. Ia pun tak bisa mendengar lagi seperti sebelumnya.

Musibah ini tentu membuat dunia Angie hancur. Segala cara sudah ia lakukan, mulai dari pengobatan modern sampai tradisional, di dalam pun di luar negeri. Namun, hasilnya tetap nihil, pendengaran Angkie tak bisa lagi dipulihkan.

Sejak saat itulah, Angkie sering mengalami perundungan, hingga ia bernjak remaja, dia pun mengalami penolakan dari berbagai perusahaan karena tak bisa mengangkat telepon saat harus melakukan interview melalui sambungan telepon.

Namun, cobaan demi cobaan yang ia hadapi, tak membuat semangatnya melemah. Angkie justru berhasil menyelesaikan pendidikannya hingga meraih master atau strata dua atau (S2). Dia juga menulis sebuah buku berjudul ‘Tuna Rungu Tanpa Batas’. Dia juga terlihat lebih jauh dengan mendirikan Thisable Enterprise yang merupakan sebuah lemabaga pemberdayaan bagi penyandang disabilitas untuk mandiri secara ekonomi.

“Karena pengalaman aku sendiri di usia produktif yang susah dapt kerja. Nah, ini wadah bagi mereka penyandang disabilitas untuk mendapat pekerjaan,” ujarnya saat ditemui di acara Hijablyfe, Cipete, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2019).

Kesuskesannya di dunia pendidikan dan bisnis, tak membuat Angkie melupakan identitasnya sebagai seorang Muslimah. Kini, Angkie telah memutuskan menutup auratnya dengan mengenakan hijab. Tentunya, keputusan tersebut tidak datang dengan sendirinya. Ia sempat merasakan pergolakan batin yang sempat dirasakan sampai akhirnya mengubah tampilannya dengan berhijab.

“Saat suami aku bilang harta yang paling berharga adalah istri yang solehah, lalu aku mikir apa aku udah cukup solehah untuk suamiku,” curhatnya.

Kepulangan mertuanya menghadap sang Khalik pun semakin membuka mata hati Angkie. Ia merasa bahwa kehidupan di dunia hanya bersifat sementara. Cerita soal tampilan barunya, rupanya Angkie punya kisah lucu saat memilih bahan hijab yang ingin digunakannya.

“Lucunya aku nggak tahu bedanya bahan hijab, katanya ada hijab yang bisa bikin budek, tapi aku kan memang nggak bisa dengar,” candanya.

Saat pertama mengenakan hijab, Angkie sempat merasa tak nyaman karena bahan yang kaku ternyata menimbulkan suara gesekan pada alat pendengaran yang ia gunakan di telinga.

“Karena aku menggunakan alat pendengaran jadi kadang bahan-bahan kaku yang menggesek alat pendengaranku seakan menghasilkan suara ‘grasak-grusuk’,” tambahnya.

Atas saran seorang sahabat, Angkie akhirnya menemukan satu bahan yang nyaman dan pas untuk dirinya, yakni hijab voal. Selain bahan yang tepat untuk styling, bahan yang disarankan itu ternyata tidak mengganggu alat bantu dengarnya.

“Bahan yang nyaman untuk aku dan teman-teman ku yaitu voal, begitu enak, nyaman, sejuk, dan tidak menganggu alat pendengaran. Jangan memakai hijab terlalu ketat karena membuat alat pendengaran akan tertekan sehingga tidak nyaman,” pungkas Angkie.

[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Salut, 4 Artis ini Punya Anak Berkebutuhan Khusus dan Menganggapnya Sebagai Anugerah!
[/su_box]

Angkie Yudistia mungkin memiliki keterbatasan pendengaran, tapi hal itu justru membuatnya tak terbatas dalam berkarya. Pencapaian yang Angkie dapatkan memang tidak instan, tapi ia bisa menjadi salah satu inspirasi bagi kaum disabilitas untuk menghilangkan anggapan bahwa mereka tidak bisa melakukan apa-apa.