Sehat  

Bahaya di Balik Penggunaan Strap Masker

Bahaya di Balik Penggunaan Strap Masker
kumparan.com

Seruni.id – Strap masker kini tengah populer di masyarakat. Jenisnya yang beragam, tidak hanya menjadi bagian dari fashion saja, tapi juga dianggap mempermudah penggunaan masker saat beraktivitas. Di mana pengguna bisa cukup menggantungkan maskernya di leher dengan bantuan tali tersebut.

Bahaya di Balik Penggunaan Strap Masker
wolipop.detik.com

Bahaya Penggunaan Strap Masker

Meski hal ini memudahkan kita, tapi pada kenyataannya penggunaan strap masker justru berbahaya dan berdampak pada kesehatan, loh. Alih-alih mempermudah, penggunaan tali ini justru berisiko menularkan virus. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Menurut Ahli Mikrobiologi Klinis dr Cahyarini Dwiatmo, SpMK(K) menjelaskan, bahwa mengalungkan masker akan membuat bagian luarnya bersentuhan secara langsung dengan pakaian yang kita kenakan. Sebab, kita juga tidak tahu apakah pakaian kita terbebas dari virus atau tidak.

Padahal, aturan yang benar adalah masker tidak boleh bersentuhan dengan benda apa pun, kecuali bagian tubuh. Sebaiknya, masker tidak terlalu sering dilepas pasang. Sebab, sangat mungkin ada virus yang menempel di permukaannya. Saat disentuh, tangan yang terkena bagian terkontaminasi akan menularkan virus ke hidung atau mata saat menyentuh wajah.

Apabila virus terhirup dan masuk ke dalam tubuh, maka bisa menyebabkan infeksi. Ini berlaku bukan hanya untuk virus Corona saja, tapi juga virus dan bakteri lain yang bisa menimbulkan penyakit di dalam tubuh.

Hal inilah yang kemudian membuat penggunaan masker menjadi sia-sia, jika kita menggunakan strap masker. Nah, sebenarnya ada cara yang lebih tepat menyimpan masker daripada menggunakan strap masker, loh. Yakni dengan menyimpannya di dalam wadah khusus seperti di dalam kotak atau amplop.

Jika tetap ingin menggunakan strap masker, ingatlah kalau kita harus tetap meletakkannya ke dalam wadah khusus saat melepasnya. Kemudian, jangan lupa juga untuk mencuci tangan sebelum dan setelah memakai masker.

Lalu, Kapan Saatnya Kita Mengganti Masker?

Agar masker dapat berfungsi secara optimal, ada baiknya kamu mengetahui kapan waktu yang tepat untuk menggantinya. Nah, berikut ini Seruni telah merangkum beberapa tanda masker harus segera diganti.

Ketika Sudah Tidak Nyaman Kamu Kenakan

Poin utama dalam penggunaan masker adalah kenyamanan. Jangan sampai, masker yang kita kenakan justru membuat kita sulit bernapas atau menimbulkan iritasi pada kulit akibat bahan dari masker tersebut.

Awalnya masker memiliki bentuk yang sempurna, tapi seiring berjalnnya waktu bentuknya bisa mengalami penyusutan atau meregang dan tali pengikat bisa saja kehilangan keelastisitasnya.

Periksa apakah tali masker melukai telinga kamu, atau masker tidak lagi bisa menutupi mulut dan hidung dengan benar. Bila jawabannya iya, maka sudah saatnya kamu mengganti maskermu dengan yang baru.

Masker Robek

Ketika masker sudah robek, tentunya sudah tidak lagi efektif untuk melindungi kita dari virus. Hal ini biasanya terjadi karena proses pencucian hingga pengeriangan masker secara berulang. Tentunya ini menjadi pertanda bahwa kamu harus segera menggantinya.

Terkena Masalah Kulit

Tahukah kamu? Masker kain ternyata dapat menimbulkan sejumlah masalah kulit bagi penggunanya. Hal ini dikarenakan kulit yang sensitif ataupun bahan masker yang tidak cocok.

Menurut America Academy of Dermatology, masalah kulit yang dapat timbul dari pemakaian masker antara lain, ruam alergi, kulit kering, jerawat, rosacea dan eksim. Jika masker yang kamu kenakan menimbulkan masalah kulit, sebaiknya kamu harus menggagantinya.

Masker Belum Dicuci Berhari-hari

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengatakan jika kamu harus mencuci masker kain setiap kali kotor atau setidaknya setiap hari.

Baca Juga: 5 Cara Mudah Membuat Masker Kain di Rumah