Bunuh Diri Meningkat Akibat Insomnia?

Insomnia
Ilustrasi Insomnia

Ngelmu.co – Ladies pernah atau sering mengalami sulit tidur? Segera cek dan atasi ya. Ternyata, insomnia bisa meningkatkan keinginan untuk bunuh diri loh.

Aktivitas tidur bagi tubuh sangat penting. Tidur yang cukup berdampak langsung pada produktivitas.

Ketika kita kurang tidur dapat membuat mudah mengantuk, cepat lelah, dan bahkan menjadi sulit berkonsentrasi. Selain hal yang disebutkan itu, jika dibiarkan terus-menerus, kurang tidur juga dapat mempengaruhi kesehatan mental.

Penelitian terakhir menyebutkan bahwa kurang tidur yang kronis bahkan meningkatkan risiko keinginan untuk bunuh diri. Penelitian tersebut dipublikasikan dalam Journal of Clinical Psychiatry.

Baca juga: Dampak Buruk Akibat Tidur Terlalu Lama

Dalam penelitian tersebut terungkap adanya hubungan yang erat antara masalah tidur dengan peningkatan pikiran untuk bunuh diri. Insomnia yang menyebabkan kurang tidur merupakan salah satu faktor pemicu munculnya keinginan bunuh diri selain dari faktor depresi, penggunaan alkohol, ataupun narkoba.

Penelitian sebelumnya telah menyatakan bahwa penderita insomnia memiliki kemungkinan 2 kali lebih besar untuk bunuh diri dibandingkan dengan orang-orang yang waktu tidurnya cukup.

Sebab, insomnia sering kali membuat seseorang merasa tidak menemukan ketenangan, bahkan pada malam hari, seharusnya merupakan waktu untuk beristirahat dengan tenang. Insomnia atau gangguan tidur menjadi salah satu penyebab terjadinya depresi.

Baca juga: 5 Seleb Ini Meninggal Karena Bunuh Diri, Apa Alasannya?

Insomnia juga dapat memperburuk depresi. Sebab, orang-orang yang mengalami kesulitan tidur merasa tidak dapat menemukan cara untuk bisa tidur dengan cukup.

Hingga, mereka pun menjadi putus asa dan merasa hidupnya kacau karena terus mengalami kesulitan tidur setiap malamnya. Nah, orang yang mengalami gangguan tidur ini pun cenderung mengalami depresi yang dapat berujung pada pemikiran untuk bunuh diri. Sebab, insomnia dapat secara spesifik menyebabkan putus asa, dan keputusasaan dengan sendirinya merupakan prediktor kuat untuk bunuh diri.

Bagi orang yang mengalami depresi atau mengalami gangguan tidur hingga depresi, para dokter menyarankan untuk melakukan pengobatan sehingga dapat mengurangi risiko tersebut.  Mengobati gangguan tidur dapat dengan melakukan psikoterapi atau dengan obat-obatan