Sehat  

Mengupas Lebih dalam 5 Hal Tentang Menopause

everydayhealth.com

Seruni.id – Setiap wanita memang akan menghadapi dan melalui fase menopause dalam hidupnya. Namun, pengalamannya pun berbeda-beda antara satu dan lainnya. Karena tidak terjadi pada usia yang sama atau dalam periode waktu tertentu. Gejalanya pun berbeda, baik fisik dan emosional. Menopause bisa membuat kehidupan seorang wanita menjadi tidak tenang, tapi bagi beberapa wanita lainnya, mereka justru melewati fase ini tanpa masalah. Maka, Seruni akan bahas 5 hal tentang menopause secara tuntas.

Related image
blog.themigrainereliefcenter.com

Menopause adalah saat di mana siklus menstruasi bulanan wanita berhenti. Hal ini terjadi karena pertambahan usia dan secara perlahan sel telur akan habis. Beberapa ilmuwan percaya jika menopause melindungi wanita serta anak yang akan dikandung mereka jika hamil di usia tua, karena bahayanya sangat nyata. Maka, agar semakin siap untuk menghadapi menopause, perhatikan hal-hal berikut ini:

Faktor Usia

Biasanya wanita mengalami menopause di usia 52 tahun. Namun, seorang wanita bisa mengalami gejala menopause antara usia 45-55 tahun, atau bahkan sebelum menginjak usia tersebut. Gejalanya dapat bertahan antara dua sampai lima tahun.

Kondisi medis seseorang juga bisa menyebabkan menopause terjadi lebih awal. Kadang, menopause dapat terjadi pada wanita usia 20-an, lho. Atau kasus ekstrem pun ada yang mengalami saat masa kanak-kanak, hal tentang menopause ini dikenal sebagai kegagalan rahim dini (premature ovarian failure/POF).

Gejala

Perubahan tingkat hormon dapat menghasilkan gejala yang berbeda. Diperkirakan sekitar dua pertiga dari wanita mengalami gejala umum, seperti rasa panas dan berkeringat di malam hari.

Namun, ada juga beberapa wanita yang melaporkan gejala psikologis, termasuk depresi, lelah, kurangnya energi, dan kekeringan Miss V yang dapat memengaruhi penurunan hasrat seksual. Efek jangka panjang dari menopause termasuk peningkatan risiko osteoporosis, serta penyakit kardiovaskular.

Baca Juga: 6 Manfaat Kismis untuk Kesehatan

Osteoporosis Pasca Menopause

Kekuatan tulang bergantung pada kepadatan dan struktur jaringannya. Maka, penurunan jumlah mineral dalam tulang dan lambatnya produksi atau pergantian sel tulang dapat melemahkan tulang. Hal ini terjadi pada banyak orang saat usia mereka semakin bertambah. Namun, perubahan ini terjadi lebih cepat pada wanita setelah menopause.

Itulah sebabnya satu dari tiga wanita di atas usia 50 tahun, lebih rentan mengalami osteoporosis, dibandingkan pada pria yang hanya 1 berbanding 12.

Osteoporosis juga meningkatkan risiko patah tulang, terutama di pergelangan tangan, pinggul, atau tulang belakang. Karena estrogen penting bagi kesehatan pertumbuhan tulang, terapi pergantian hormon atau hormone replacement therapy (HRT) dapat membantu melindungi tulang wanita dari osteoporosis.

Sakit Jantung Pasca Menopause

Gangguan kardiovaskular merupakan penyakit pada jantung atau pembuluh darah, termasuk serangan jantung dan stroke. Biasanya, kondisi tersebut disebabkan oleh penyumbatan arteri. Penyebab kematian yang paling umum pada wanita di atas usia 60 tahun adalah karena wanita lebih rentan mengalami penyumbatan arteri setelah mengalami menopause.

Meringankan Gejala?

Selain melindungi wanita dari osteoporosis, terapi hormon juga baik dalam mengendalikan gejala tentang menopause. Namun, terapi ini dapat sedikit meningkatkan risiko perkembangan kondisi seperti:

  • Kanker payudara,
  • Deep vein thrombosis (DVT),
  • Stroke, dan
  • Penyakit jantung.
Related image
heart.org

Maka, mengubah pola makan dan sering berolahraga bisa menjadi cara membantu meringankan gejala menopause.