7 Cara Membiasakan Anak untuk Meminta Maaf Ketika Melakukan Kesalahan

7 Cara Membiasakan Anak untuk Meminta Maaf Ketika Melakukan Kesalahan
orami.co.id

Seruni.idTolong, maaf, dan terima kasih adalah tiga kata yang penting ditanamkan pada anak sejak usia dini. Ketiga kata tersebut memiliki kekuatan yang luar biasa, jika diucapkan dengan cara yang benar dan tepat pada waktunya. Namun, kali ini Seruni akan mengajak kalian untuk membahas mengenai cara membiasakan anak untuk meminta maaf. Pasalnya, kata maaf menjadi tindakan yang harus dilakukan ketika anak berbuat kesalahan. Agar nantinya ia tidak lagi mengulanginya.

7 Cara Membiasakan Anak untuk Meminta Maaf Ketika Melakukan Kesalahan
parenting.co.id

Meminta maaf adalah salah satu sikap terpuji, yang menandakan bahwa mereka telah mengakui kesalahannya. Minta maaf tidak hanya dilakukan ketika memiliki kesalahan saja, tapi juga harus harus diterapkan pada hal kecil yang mungkin saja menganggu orang lain. Nah, berikut ini Seruni telah merangkum beberapa cara membiasakan anak untuk meminta maaf yang bisa orangtua terapkan.

 

1. Jelaskan pada Anak Apa itu ‘Maaf’

Sebelum mengajarkan anak agar terbiasa bilang maaf saat melakukan kesalahan, sebaiknya jelaskan terlebih dahulu tentang apa itu maaf. Katakan pada anak bahwa kata maaf adalah sebuah kata ajaib yang menunjukkan bahwa kita bertanggungjawab dan peduli dengan perasaan orang lain.

Setelah itu, cobalah tumbuhkan rasa empati pada anak dengan cara memberikan gambaran kepadanya apabila ia berada di posisi orang yang dirugikan. Jika anak sudah mulai memahami, maka orangtua pun akan lebih mudah menjelaskan betapa pentingnya kata maaf. Namun, pastikan saat menjelaskannya anak dalam keadaan tenang, ya.

 

2. Ajarkan Anak untuk Meminta Maaf dengan Jelas

Membiasakan anak untuk minta maaf pada awalnya memang tidak mudah. Hal ini mungkin karena anak belum terbiasa dan emosinya masih belum membaik. Namun, ajarkan pada mereka, bahawa kata maaf yang diucapkan harus bisa didengar secara jelas serta spesifik.

Misalnya, ketika anak tidak sengaja merusak mainan milik temannya, mulailah proses meminta maaf dengan mengajarkannya untuk menyalami tangan temannya dan melengkap kalimat maaf seperti, “Maafkan aku karena sudah merusak mainanmu, ya.” Apabila anak belum memahami bagaimana menyusun kalimat spesifik dalam meminta maaf, maka orangtua bisa membantunya dengan cara membimbingnya.

 

3. Tanyakan pada Anak Kesalahan Apa yang Telah Dilakukannya

Namun, sebelum membiasakan anak untuk meminta maaf, orangtua perlu mengetahui apa yang menjadi kesalahan anak sehingga ia perlu melakukannya. Jangan sampai anak hanya meminta maaf karena ada rasa takut kepada orang lain. Sehingga penting sekali bagi orangtua untuk mengarahkan anak agar bisa merelfeksikan diri setelah melakukan kesalahan, agar ia tidak mengulanginya kembali di kemudian hari.

 

4. Ajarkan Perilaku Positif

Agar anak bisa menjadi pribadi yang baik dan selalu berperilaku positif, sebagai orangtua juga harus memberikan contoh agar anak terbiasa dengan hal tersebut. Misalnya, ketika bertindak salah, ibu jangan sungkan untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf dengan kata-kata yang bisa anak tiru.

Ini merupakan salah satu cara membiasakan anak untuk meminta maaf dan mengakui kesalahannya. Kelembutan yang anak rasakan akan jadi penggambaran yang baik bahwa ketika meminta maaf seseorang akan merasa lebih tenang. Anak juga jadi lebih memahami bagaimana perasaan orang yang ia rugikan ketika ia berbuat salah.

 

5. Ajarkan Anak Meminta Maaf dengan Tulus

Ajarkan anak bagaimana caranya meminta maaf dengan tulus. Salah satu yang terpenting adalah mengatur intonasi bicara saat meminta maaf. Ajarkan secara langsung bagaimana nada bicara yang baik ketika mengutarakan perasaan bersalahn. Namun, yang terpenting, anak harus mengerti kata maaf haruslah datang dari hati.

 

6. Jelaskan Manfaat Meminta Maaf

Berikan pengertian pada anak bahwa orang yang ia rugikan karena kesalahannya akan merasakan penurunan emosi saat mengetahui bahwa orang yang melukai hatinya telah mengakui kesalahannya. Artinya, orang yang menjadi korban akan merasa lebih tenang dan senang ketika anak sudah meminta maaf kepadanya.

Selain itu, berikan penjelasan pada anak, ketika meminta maaf ia akan merasa lebih bebas dari rasa bersalah. Katakan pada anak, dengan meminta maaf maka akan mempererat pertemanan dengan siapapun. Dan penting sekali untuk menegaskan kepada mereka, bahwa minta maaf bukanlah tanda kelemahan, melainkan sebuah keberanian untuk mengakui kesalahan.

 

7. Ulangi Hingga Anak Terbiasa

Membiasakan anak untuk dapat mengontrol emosi bukanlah hal yang mudah. Namun, kebiasaan baik seperti ini tidak boleh terlewati agar anak tumbuh menjadi pribadi yang tenang dan tidak pemarah. Kunci agar anak lebih cerdas secara emosional dan mau mengakui kesalahan adalah konsistensi.

Baca Juga: 6 Tanda Anak yang Mengalami Perundungan, Jangan Diabaikan!

Demikianlah cara membiasakan anak untuk minta maaf yang bisa orangtua terapkan sejak dini. Dengan begitu, bukan tidak mungkin dapat membentuk kepribadian anak menjadi mudah meminta maaf dan memaafkan. Semoga bermanfaat.