5 Dampak Akibat Perawatan Kawat Gigi yang Buruk

5 Dampak Akibat Perawatan Kawat Gigi yang Buruk
hellosehat,com

Seruni.id – Kawat gigi alias behel merupakan salah satu alat yang kerap digunakan untuk memperbaiki gigi atau rahang yang tidak rata. Banyak orang yang memakai kawat gigi di usia remaja demi memperbaiki gigi mereka. Namun sayangnya, permakainya seringkali tidak melakukan perawatan dengan benar.

5 Dampak Akibat Perawatan Kawat Gigi yang Buruk
nakita.grid.id

Alih-alih ingin mendapatkan hasil yang memuaskan, justru bisa bikin kurang percaya diri. Kebiasaan malas membersihkan gigi dan mulut ketika memakai behel ternyata dapat berdampak buruk, loh. Apa saja yang dapat ditimbulkan? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Menimbulkan Bau Mulut

Bagi para pengguna kawat gigi, kalian perlu berhati-hati. Sebab, perawatan yang buruk hanya akan menyebabkan bau mulut, tentunya ini akan berdampak pada kepercayaan dirimu. Biasanya sisa makanan yan terselip di behel dan sela gigi bisa menumpuk jika tidak dibersihkan dengan benar. Hal inilah yang membuat pengguna kawat gigi rentan mengalami bau mulut atau halitosis.

Menurut sebuah laporan dalam “Prosiding Seminar Nasional Penelitian” tahun 2016 lalu, jika tidak menyikat gigi dengan baik dan melakukannya pada waktu yang tepat, maka hal tersebut akan memudahkan akumulasi bakteri dan menyebabkan bau mulut. Tapi, kamu tidak perlu khawatir, karena risikko ini masih bisa dicegah, jika kamu rajin menyikat gigi dan didukung dengan penggunaan obat kumur.

2. Risiko Gigi Berlubang

Dampak lain yang ditimbulkan akibat perawatan behel yang buruk adalah timbulnya gigi berlubang. Behel akan menyulitkan pembersihan gigi, sehingga membuat sisa-sisa makanan menumpuk dan mengakibatkan gigi berlubang. Menurut studi dalam “Jurnal Farmasi As-Syifaa” tahun 2018, behel bisa menciptakan tempat perlekatan plak di sekitar bracket, sehingga jumlah plak dan bakteri meningkat.

3. Muncul Rasa Nyeri pada Rahang

Ketika pertama kali memasang kawat gigi biasanya akan menimbulkan rasa nyeri. Hal ini karena behel akan menarik dan menggerakkan gigimu. Pada sebagian pengguna, nyeri rahang bisa dirasakan. Berdasarkan laporan dari “Jurnal Dentino” tahun 2017, pengguna behel dapat mengalami gangguan pada sendi rahang, dibersamai dnegan rasa nyeri di rahang, hingga sakit kepala yang dirasakan sampai ke area telinga bila pemasangan behel dilakukan oleh operator yang tidak memiliki kompetensi. Jika ingin memasang behel sebaiknya tidak dilakukan di sembarang tempat. Lakukanlah dengan dokter gigi yang memang sudah berpengalaman.

4. Rentan Terkena Penyakit Jaringan Pendukung Gigi

Jika daerah sekitar bracket behel tidak dibersihkan dengan benar, kamu yang pakai kawat gigi bisa mengalami penyakit jaringan pendukung gigi. Contoh dari penyakit ini adalah radang gusi atau gingivitis. Berdasarkan sebuah laporan dari “Majalah Kedokteran Gigi” tahun 2012, pemakaian alat ortodontik atau behel bisa meningkatkan perlekatan plak, terutama di daerah pinggiran gusi, sehingga menimbulkan peradangan gusi. Bagi kamu yang saat ini memakai behal, sebaiknya jangan pernah lupa ya untuk membersihkan gigi secara saksama agar terhindar dari penyakit jaringan pendukung gigi.

5. Rentan Sariawan

Banyak pengguna behel yang mengeluhkan terjadinya sariawan. Menurut sebuah laporan dalam jurnal “e-Gigi” tahun 2015, pengguna behel acapkali mengalami sariawan karena trauma dari alat yang digunakan. Kawat atau bracket gigi bisa menggores bagian dalam bibir dan pipi. Kondisi tersebut dapat mengiritasi jaringan mulut dan menyebabkan sariawan.

Baca Juga: Cara Mengobati Sakit Gigi pada Anak dengan Bahan Alami

Itulah lima dampak dari penggunaan behel gigi jika kamu tidak merawat kondisi rongga mulut dengan baik. Sebelum memutuskan untuk memasang kawat gigi, sebaiknya kamu harus tahu risiko yang akan ditimbulkan. Jangan sampai impian untuk memiliki gigi rapi malah pupus karena tidak menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan benar.