Apa Saja Sih Dampak Invasi Rusia ke Ukraina bagi Indonesia?

Apa Saja Sih Dampak Invasi Rusia ke Ukraina bagi Indonesia?
techno.okezone.com

Seruni.id – Apa saja dampak invasi Rusia ke Ukraina bagi Indonesia? Ini mungkin menjadi salah satu pertanyaan yang kerap muncul di benak kita. Untuk tahu jawabannya, yuk simak ulasannya berikut ini.

Apa Saja Sih Dampak Invasi Rusia ke Ukraina bagi Indonesia?
finance.detik.com

Bertahan di tengah pandemi, adalah salah satu perjuangan yang sama-sama telah kita lakukan. Bahkan, hingga kini sudah memasuki tahun kedua. Berbagai kondisi sudah kita lalui, mulai dari kelangkaan masker, hand sanitizer, hingga kita mengalami kelangkaan minyak goreng.

 

Dampak Invasi Rusia ke Ukraina

Namun, tidak cukup sampai di situ. Bahkan, invasi Rusia ke Ukraina juga dapat mempengaruhi beberapa sektor di berbagai negara, termasuk Indonesia. Terjadinya perang dua negara bekas Uni Soviet ini, diprediksi akan mempengaruhi kenaikan harga jumlah barang di beberapa sektor.

Seperti yang kita tahu, Rusia adalah produsen minyak terbesar ketiga di dunia. Invasi yang terjadi, akan memiliki dampak beruntun. Melansir dari Detik, Direktur Center Economic and Law Studies, Bhima Yudhistira memaparkan bahwa, kondisi ini akan berdampak pada kenaikan harga komoditas yang akan berpengaruh ke harga barang lainnya.

 

Naiknya Harga Kebutuhan Pokok

Lantas, apa saja yang akan mengalami kenaikan harga? Mulai dari kebutuhan pokok, pangan, energi, BBM baik pertalite maupun pertamax, tarif listrik, hingga gas LPG. Bahkan, harga minyak dunia pun harganya mulai meroket, loh. Tercatat mengalami lonjakan ke US$100 per barel. Padahal, jika ditinjau, asumsi makro APBN 2022 menetapkan harga minyak di angka US$63 per barel.

Sehingga, dapat diprediksi bahwa kebutuhan pokok hingga BBM berpeluang mengalami kenaikan. Menurut Bhima, dampak invasi Rusia ke Ukraina itu, akan terasa dalam satu hingga dua minggu ke depan. Kondisi tersebut, juga akan memicu kenaikan harga kedelai, daging sapi impor, hingga batu bara.

Dampak invasi Rusia ke Ukraina seperti kenaikan harga BBM dan tarif listrik, masih bisa dicegah, apabila pemerintah bersedia menambah belanja subsidi energi. Namun, hal ini masih dipertanyakan, apakah APBN siap menanggung subsidi energi yang lebih besar atau tidak?

Selain itu, harga mi instan juga diperdiksi akan mengalami kenaikan harga. Tentunya ini menjadi kabar buruk bagi para pencinta mi instan. Mengapa harga mi juga turut mengalami lonjakan? Hal ini dikarenakan Ukraina merupakan pemasok gandum terbesar kedua untuk Indonesia setelah Australia.

Akibat pasokan gandum yang terhambat, akan berpengaruh terhadap harga-hraga turunan gandum. Seperti tepung roti hingga mi instan.

Meski demikian, Shinta Kamdai, Wakil Kadin Indonesia di Bidang Hubungan Internasional mengatakan, supai migas dari Rusia akan mempengaruhi harga BBM dan biaya logistik dunia turut merasakan dampaknya.

Namun, untuk urusan dagang dalam segi ekspor-impor tidak akan terpengaruh karena tergolong kecil, sehingga tidak terlalu signifikan memengaruhi harga perdagangan. Dalam kondisi genting ini tentunya kita hanya berharap kondisinya akan segera membaik dan perdamaian dunia tetap terjaga dengan baik.