Sehat  

Faktor Penyebab PCOS dan Gejalanya yang Harus Diwaspadai!

Faktor Penyebab PCOS dan Gejalanya yang Harus Diwaspadai!
meliohealth.co.uk

Seruni.id – Polyscistic Ovarium Syndrome atau dikenal dengan PCOS merupakan salah satu gangguan yang kerap dialami oleh wanita. PCOS sendiri adalah kondisi di mana ovum atau sel telur tidak berkemabng secara normal yang diakibatkan dari ketidakseimbangan hormon. Hal ini dapat berdampak pada periode menstruasi yang tidak teratur disertai pembentukan kista multipel pada ovarium. Bahkan, kondisi ini juga dapat menyebabkan wanita sulit hamil, loh. Sebenarnya apa sih penyebab dan bagaimana gejala dari PCOS itu? Untuk mengetahuinya, mari simak ulasannya berikut ini:

Faktor Penyebab PCOS dan Gejalanya yang Harus Diwaspadai!
siloamhospitals.com

 

Penyebab PCOS

Melansir dari halodoc, penyebab PCOS hingga kini belum diketahui secara pasti. Meski demikian, ada beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan seseorang mengalami penyakit tersebut. Salah satunya adalah faktor genetik yang kerap dikaitkan dengan terjadinya peningkatkan androgen yang tinggi pada perempuan yang mengidap PCOS.

Androgen sering disebut hormon laki-laki karena merupakan hormon yang dominan pada laki-laki, sedangkan pada perempuan hormon ini hanya diproduksi dalam jumlah yang sedikit. Androgen sendiri berperan dalam mengendalikan perkembangan sisi maskulin, seperti kebotakan androgen atau pola kebotakan laki-laki. Berdasarkan hal tersebut, ketidakseimbangan hormon bisa terjadi, ketika seseorang mengalami PCOS.

Ketikaseimbangan hormon tersebut terjadi karena produkuksi androgen menjadi lebih banyak daripada kadar normalnya di dalam tubuh perempuan. Hal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan rambut tidak normal dan jerawat, selain kondisi tersebut, perempuan juga tidak bisa melepaskan ovum dari ovarium setiap kali menstruasi.

Selain kadar androgen yang terlalu tinggi, wanita dengan kondisi PCOS juga cenderung memiliki kadar inslusin yang tinggi, terlebih jika pengidap memiliki berat badan lebih atau terdapat riwayat diabetes mellitus pada keluarga.

Perlu diketahui, insulin sendiri merupakan hormon yang berperan dalam mengatur karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh yang kemudian dijadikan sebagai energi. Sementara resistensi insulin adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat menanggapi insulin secara normal, sehingga terjadi peningkatan kadar glukosa dan insulin dalam darah. Kelebihan insulin mengakibatkan produksi hormon androgen meningkat, hal ini dapat mengganggu proses ovulasi.

Berdasarkan sejumlah studi, wanita dengan kondisi PCOS memiliki sebuah tipe dari peradangan derajat ringan yang mengakibatkan ovarium untuk memproduksi androgen, serta menyebabkan masalah pada jantung dan pembuluh darah.

 

Apa Saja Gejala PCOS?

Polyscistic Ovarium Syndrome memiliki sejumlah gejala yang harus kita perhatikan. Gejala tersebut meliputi:

  • Salah satu gejala dari PCOS ada tidak teraturya siklus haid. Wanita yang mengidap kondisi ini, bisa mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur. Misalnya, dalam kurun waktu satu tahun, ia hanya mengalami menstruasi sebanyak kurang dari delapan kali atau siklus menstruasinya datang setiap 21 hari atau lebih sering. Bahkan, dalam beberapa kasus, pengidap tidak lagi mengalami haid sama sekali.
  • Gejala berikutnya hirsutisme atau tumbuhnya rambut secara berlebihan pada bagian-bagian tertentu. Seperti wajah, dagu, bawah hidung (kumis). Hirsutisme ditemukan pada 70 persen perempuan dengan PCOS.
  • Adanya jerawat pada wajah, dada, dan punggung bagian atas.
  • Mengalami kenaikan berat badan atau kesulitan menurunkan berat badan.
  • Penipisan rambut hingga kebotakan dengan pola kebotakan laki-laki.
  • Kulit cenderung gelap, terutama pada daerah lipatan. Seperti leher, selangkangan, dan lipatan payudara.
  • Tonjolan daging bersifat jinak yang disebut skin tag, biasanya di daerah ketiak atau leher.

 

Bagaimana Cara Mengobati PCOS?

Kondisi ini pada umumnya dapat diatasi dengan pengobatan menggunakan obat-obatan atau mengontrol berat badan. Biasanya, dokter akan menyarankan bagi penderita untuk menurunkan berat badan, agar gejala tersebut bisa membaik. Selain itu, kamu juga akan disarankan untuk melakukan pengobatan dengan menggunakan obat-obatan. Untuk membuat siklus menstruasi teratur, dokter akan merekomendasikan beberapa jenis obat-obatan, seperti:

  • Penggunaan pil KB.
  • Terapi progrestin.

 

Cara Mencegah PCOS

Karena hingga kini belum diketahui secara pasti apa penyebab PCOS, sehingga kondisi tersebut tidak dapat dicegah. Meski demikian, pengendalian faktor risiko bisa dilakukan agar komplikasi PCOS dapat dihindarkan.

Apabila siklus haidmu tidak teratur, misalnya sampai 3 bulan sekali, ada baiknya segeralah periksakan diri ke dokter. Selain itu, jangan lupa untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, agar siklus haid dapat kembali lancar. Semoga bermnafaat dan sehat selalu!

Baca Juga: 6 Mitos Seputar Menstruasi yang Masih Banyak Dipercaya Masyarakat