Hati-hati, Fitur Challenge ‘Add Yours’ di Instagram Jadi Celah Pencurian Data!

Hati-hati, Fitur Challenge 'Add Yours' di Instagram Jadi Celah Pencurian Data!

Seruni.id – Belum lama ini, Instagram telah meluncurkan fitur baru yang menarik dan jadi trend di kalangan penggunannya, yakni ‘Add Yours’.

Hati-hati, Fitur Challenge 'Add Yours' di Instagram Jadi Celah Pencurian Data!
indozone.id

Perlu diketahui, Add Yours, adalah fitur yang bisa digunakan di Instagram Story. Melalui Add Yours, pengguna bisa saling berbalas pesan melalui postingan Insta Story.

Kehadiran fitur tersebut, lantas dijadikan sebagai ajang challenge oleh para pengguna Instagram. Di mana, postingan tersebut meminta untuk menyebutkan berapa umur pengguna dan pasangan, siapa nama panggilan, hingga tanggal lahir.

Sekilas, tantangan ini terlihat seru dan menyenangkan. Namun, hal-hal yang sering kita anggap sepele, seperti menyebarkan nama panggilan, tahun lahir, maupun hal lainnya, bisa menjadi bahaya, loh.

Jadi Korban Penipuan

Tanpa kita sadari, hal tersebut dapat dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh salah satu pengguna Twitter @ditamochtar_.

Dalam cuitannya, ia menjelaskan bahwa baru tadi pagi, ia mendapatkan telepon dari rekannya yang telah ditipu untuk mengirimkan sejumlah uang.

Dita mengatakan, bahwa rekannya merasa percaya. Lantaran penipu, memanggilnya dengan sapaan akrab yang hanya diketahui oleh rekan terdekatnya saja. Ternyata, baru disadari, bahwa rekannya tersebut pernah mengikuti challenge Add Yours di Instagram.

Konteks penipuan melalui fitur Add Yours, juga dibahas oleh koten kreator, Eza Hazami. Ia mengatakan, bahwa fitur tersebut dengan mudah membuat pengguna menyebarkan data pribadinya.

“Jaman sekarang enak dah kalao mau nipu orang. Liat IG Storynya aja, tungguin dia latah prompt sticker kumpulin informasinya,” tulisnya.

Bukan hanya nama panggilan, pengguna, bisa saja membagikan kota tempat tinggalnya, nama pasangan atau anak, hingga tanggal lahir.

“Enggak sekalian besok-besok masukkin nama ibu kandung, sama 3 nomor belakang CVV/CVC kamu?” lanjutnya.

Tanggapan Warganet

Unggahan tersebut pun, lantas menuai respons yang beragam. Mayoritas dari mereka setuju, bahwa fitur tersebut akan menjadi bahaya, apabila kita kuranga bijak dalam menggunakannya.

@kaasih_: “Setuju nih, tapi kemarin aku juga ikut sih bagian makanan yang menurut orang lain enak, tapi enggak di aku. I think it was okay untill i found ‘Spill muka ponakan/bayinya dong’. Like what? Kalau ada yang jahat gimana coba? Hayo jangan latah gais, sosmed kadang seram loh. Sejak itu aku enggak ikut-ikutan lagi.”

@zidandff: “Ini juga bisa dimanfaatkan hacker buat brute force, ngumpulin informasi kek gini. Kebanyakan orang buat password pakai kombinasi panggilan, kelahiran, nama anak, artis favorit, dan lain-lain. Cukup informasi kayak gitu, hacker bisa dapatin password kalian.”

@yourbaetaeminie: “Ini benar sih, dengan hanya nyebutin nickname yang biasa dipanggil keluarga dekat aja bisa untuk modus penipuan. Ini kejadian di saudara aku, posisi dia lagi keluar kota dan ninggal anakna, dan dia ditelepon stranger kalau anaknya kecelakaan dan butuh ditansfer duit buat nebus RS.”

Tanggapan Pakar Keamanan Siber

Melihat tren yang sedang booming di Instagram ini, dan menuai pro dan kontra. Pakar keamanan siber dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya pun angkat bicara.

Menurutnya, fitur Add Yours bukan menjadi akar masalah dalam modus kejahatan. Kecerobohan penggunalah yang menjadi penyebab dari maraknya kejahatan rekayasa sosial itu.

“Itukan tergantung pada pengguna medsosnya, istilahnya kalau pengguna medsosnya ceroboh dan bisa menampilkan data pribadai banyak cara, itu hanya salah satu cara.” ujarnya.

“Jadi, istilahnya bukan tools-nya yang bermasalah, tetapi pengguna medsosnya yang kurang cermat.” lanjutnya.

Baca Juga: 5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Media Sosial

Banyak pengguna media sosial yang tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya telah membagikan informasi yang bersifat pribadi, melalui kuis atau fitur Add Yours. Agar tidak menjadi salah satu korban penipuan, maka bijaklah dalam bersosial media.

Hindari membagikan informasi yang sifatnya pribadi, meskipun itu hanya nama panggilan saja. Hal kecil yang kita anggap sepele, bukan tidak mungkin akan menyebabkan masalah besar. Semoga bermanfaat.