Mariah Idrissi: “Saya Merasa Sangat Bangga dengan Jilbab Saya”

Mariah Idrissi: "Saya Merasa Sangat Bangga dengan Jilbab Saya"
Mariah Idrissi

Seruni.id – Mariah Idrissi, seorang model Muslim asal Inggris yang merasa sangat bangga dengan jilbab yang ia kenakan. Sebab, dia percaya bahwa jilbabnya adalah bagian penting dari identitasnya. Mariah berharap, dengan hijab yang dikenakan, dapat mengubah fashion dan banyak menginspirasi orang lain di negaranya.

Mariah Idrissi: "Saya Merasa Sangat Bangga dengan Jilbab Saya"
Mariah Idrissi

Merasa Bangga dengan Jilbab

“Saya merasa sangat bangga dengan jilbab saya. Itu adalah bagian dari diriku. Menjadi orang Muslim adalah USP saya,” katanya seperti yang dikutip dari The Sun.

Ia adalah wanita Muslim pertama yang tampil dalam kampanye mode arus utama yang mengenakan jilbab ketika dia mendapat tawaran iklan H&M 2015 lalu.

Selepas London Fashion Week dikritik karena kurangnya karagaman, Mariah mengatakan, dirinya berharap bisa menginspirasi orang lain untuk membantu mengubah industru tempatnya bekerja. Berbicara mengenai fashion, ia lantas berkata,

“Saya belum pernah menghadapi rasisme dalam kehidupan pribadi saya tetapi dalam karir saya, jilbab saya adalah masalah nyata bagi beberapa orang. Itu bisa menarik atau menghambat,” katanya.

“Industri fashion membutuhkan lebih banyak orang dari latar belakang etnis yang beragam di belakang layar. Semoga saya bisa menginspirasi mereka untuk berpikir bahwa hal itu mungkin.” sambungnya.

Ia sangat berharap bisa mengubah presepsi orang tentang jilbab dan wanita Muslim.

“Ketika orang mengatakan kepada saya sebagai seorang wanita Muslim bahwa tertindas, saya tidak menganggapnya demikian. Saya justru melihat, saya lah yang paling bebas,” katanya.

“Saya tidak di bawah tekanan untuk mendapatkan pekerjaan yang buruk untuk dipamerkan di bikini di Ibiza. Itu tidak berlaku untuk saya,”

“Sangat memalukan bahwa ada gadis-gadis muda yang merasa mereka harus berubah untuk menyesuaikan diri. Ini adalah sisi lain dari kecantikan. Kamu juga harus diperbolehkan berpakaian lebih sopan dan masih terlihat cantik,” kata Mariah.

Menurut Islamic Design Council (IFDC), Muslim menghabiskan sekitar $ 322 miliar untuk mode pada tahun 2018. Angka ini diproyeksikan akan tumbuh karena populasi Muslim akan meningkat menjadi 2,2 miliar pada tahun 2030.

[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Butuh Waktu 32 Tahun untuk Nenek Akhtar Menyulam 30 Juz Al Quran
[/su_box]

Lini dan pengecer mode internasional non-Muslim telah mencoba memasuki pasar khusus untuk pakaian sederhana. Misalnya, label kelas atas Dolce & Gabbana akhir-akhir ini merilis koleksi jilbab dan abaya terkoordinasi, jubah longgar yang dikenakan oleh beberapa wanita Muslim.