Kenali 6 Tanda Hubungan Tak Sehat Antara Anak dan Orangtua

Kenali 6 Tanda Hubungan Tak Sehat Antara Anak dan Orangtua
republika.co.id

Seruni.id – Apakah hubunganmu dengan orangtua sudah benar-benar baik? Coba pastikan sebaik apa hubungan kalian dengan menyimak ulasan mengenai tanda hubungan tak sehat antara anak dan orangtua berikut ini:

Kenali 6 Tanda Hubungan Tak Sehat Antara Anak dan Orangtua
brainacademy.id

Hubungan yang tak sehat, tidak hanya dialami dalam hubungan pertemanan dan pernikahan. Namun, banyak pula dijumpai dalam hubungan antara anak dan orangtua. Jika tidak diperbaiki, hubungan bisa semakin renggang dan sulit untuk dikembalikan seperti semula.

Untuk menghindari agar konflik tidak semakin jauh, berikut ada beberapa tanda yang harus kamu ketahui mengenai hubungan yang tak sehat antara anak dan orangtua. Dengan mengenali tanda-tanda berikut ini, diharapkan dapat membuat kedua belah pihak memahami satu sama lain.

 

1. Menunjukkan Perhatian yang Berlebihan

Wajar rasanya jika orangtua menunjukkan perhatian kepada anaknya. Namun, jika ini dilakukan secara berebihan dan dilakukan setiap saat, akan membuat hubungan di antara keduanya menjadi tidak sehat. Misalnya, dengan menelepon untuk sekadar menanyakan “sudah makan?”, “sudah pulang?”, “lagi sama siapa?”, atau hal-hal lainnya akan menganggu kehidupan anak.

Sah-sah saja jika orangtua menghubungi via telepon. Namun, pilihlah situasi dan kondisi yang sesuai. Misalnya, ketika sedang sakit, jam istirahat, atau saat ada berita yang sifatnya urgent dan tidak bisa ditunda. Lantas, bagaimana cara mengatasinya? Maka, aturlah waktu yang dikhususkan bersama keluarga. Sehingga, urusan dengan teman dan pekerjaan tidak terganggu.

 

2. Orangtua Terlalu Banyak Menuntut

Hubungan yang tak sehat antara anak dan orangtua berikutnya, biasanya ditandai dengan orangtua yang memiliki banyak tuntutan pada anaknya. Semestinya orangtua dapat paham bagaimana kemampuan anak dan sampai di titik mana ia mampu melakukan sesuatu.

Sebab, tuntutan yang terlalu berat hanya akan membuat anak merasa tidak dihargai. Maka dari itu, untuk memperbaiki hubungan ini, cobalah komunikasikan dengan jalas tentang apa-apa saja yang membuat mereka tidak nyaman.

 

3. Anak Lebih Sering Berbohong

Ketika mendapati di mana seorang anak sering berbohong dengan orangtuanya, ini menjadi tanda bahwa hubungan di antara keduanya tidaklah sehat. Biasanya ini terjadi lantaran anak merasa dirinya tidak bisa diterima apa adanya oleh orangtunya.

Sebenarnya, berbohong tidak menjadi solusi untuk mendapatkan persetujuan, loh. Cobalah untuk mendiskusikan dan berikan penjelasan kepda orangtuanya, sehingga kamu tak perlu lagi berbohong. Apalagi, ketika seseorang beranjak dewasa, hendaknya ia dapat bertanggung jawab atas keputusannya.

 

4. Orangtua Terlalu Mengontrol Anak

Selain memberikan perhatian yan berlebihan, tanda hubungan tak sehat antara anak dan orangtua, bisa dilihat dari bagaimana cara orangtua mengontrol sang anak. Meski tugas orangtua itu merawat, membersarkan, dan mendidik. Akan tetapi, ketika anak sudah beranjak dewasa, mereka tetap memiliki hal sebagai individu.

Mulai dari memilih teman, masa depan, pasangan hidup, serta hal-hal lain yang bersifat pribadi dan berhak mereka tentukan sendiri. Tugas orangtua hanya mengajarkan apa yang baik dan buruk serta menasihati jika mereka sudah hilang kendali dan berada di luar batas norma-norma yang sudah diajarkan keluarga.

 

5. Anak dan Orangtua Saling Bersaing

Jika hubungan antara anak dan orangtua itu sehat, biasanya orangtua akan merasa bangga dengan apa yang diraih oleh anak. Akan tetapi, yang terjadi justru sebaliknya, yakni ada perasaan ingin bersaing, maka ada sesuatu yang salah pada hubungan mereka.

Orangtua yang narsis, bisa mengubah persaingan menjadi tidak sehat ketika mereka menjumpai prestasi anak dan menganggap sebagai ancaman bagi harga diri mereka. Bahkan, dalam kasus yang lebih parah, mereka bisa saja menjadi cemburu ketika suami atau mungkin istri memuji anaknya sendiri.

 

6. Orangtua Terlalu Ikut Campur

Tanda hubungan yang tak sehat antara anak dan orangtua lainnya adalah, orangtua yang selalu ikut campur di setiap keputusan yang anak ambil. Misalnya, keputusan dalam memilih jurusan kuliah. Meski orangtua turut andil untuk membiayakan pendidikannya, orangtua wajib mempertimbangkan keinginan dan kemampuan anak.

Jangan sampai anak menjalani sebuah pilihan hanya karena keterpaksaan semata. Sebab, hal ini bisa saja membuat anak menjadi tertekan sehingga hasilnya tidak memuaskan. Kondisi tersebut tentu membuat hubungan anak dan ibu serta anggota keluarga yang lain jadi tidak akur.

Baca Juga: 8 Adab Terhadap Orangtua yang Harus Diajarkan pada Anak

Jadi, itulah beberapa tanda yang dapat mengindikasikan hubungan yang tak sehat antara anak dan orangtua. Pada intinya, hubungan apa pun itu, harus didasari dengan komunikasi yang baik dan berjalan dua arah. Begitupun dengan hubungan anak dan orangtua.