8 Adab Terhadap Orangtua yang Harus Diajarkan pada Anak

8 Adab Terhadap Orangtua yang Harus Diajarkan pada Anak
kompasiana.com

Seruni.id – Adab terhadap orangtua, menjadi poin penting yang mesti diajarkan kepada anak sedini mungkin. Agar saat dewasa, mereka memiliki sikap yang baik terhadap orangtuanya maupun orangtua lainnya. Mengajarkan adab atau tata krama sejak dini, juga dapat menumbuhkan rasa empati pada diri mereka.

8 Adab Terhadap Orangtua yang Harus Diajarkan pada Anak
islam.nu.or.id

Sehingga anak akan memahami dari sudut pandang semua orang yang ia jumpai dan tak melulu memikirkan dirinya sendiri. Karena orangtua adalah role model bagi anak, sehingga langkah yang diperlukan adalah memberikannya contoh secara langsung. Nah, adapun langkah mengajarkan adab terhadap orangtua kepada anak, yaitu sebagai berikut:

 

1. Ajari Anak untuk Mengucapkan Maaf, Tolong, Terima Kasih, dan Permisi

Salah satu adab terhadap orangtua yang sering kali terlupa adalah mengucapkan maaf, tolong, terima kasih, dan permisi. Jika ingin anak memiliki adab yang baik terhadap orangtua maupun orang lain, maka ajarkanlah keempat kata tersebut.

Ajarkanlah anak untuk mengucapkan maaf jika ia melakukan suatu kesalahan. Meski untuk mengucapkannya terkesan sulit, tapi di sinilah tugas orangtua untuk dapat membesarkan hati anak, agar ia terbiasa dengan kata maaf. Caranya, dapat dilakukan dengan menjelaskan jika berbuat salah adalah hal yang wajar, asalkan tidak mengulanginya kembali.

Kemudian, ketika ia membutuhkan sesuatu, biasakan untuk diawali dengan kata ‘tolong’. Setelah mendapatkan apa yang ia inginkan, jangan lupa juga ajarkan untuk mengatakan terima kasih. Sementara ucapan permisi, diucapkan saat lewat di hadapan orangtua, dan lakukanlah sambil menundukan badan.

Itulah adab terhadap orangtua yang mesti diajarkan pada anak. Namun, agar anak dapat terbiasa dengan empat kata tersebut, jangan hanya mengajarkannya saja, ya. Tapi harus dicontohkan. Sebab, umumnya, anak cenderung meniru apa pun yang dilakukan oleh orangtuanya. Ingat, ya, orangtua adalah role model bagi anaknya.

 

2. Ajarkan Anak untuk Berbicara dengan Nada yang Lembut

Berbicara dengan nada rendah dan lemah lembut, merupakan adab terhadap orangtua yang harus diajarkan kepada anak. Sebab, berbicara dengan nada tinggi, apalagi sampai membentak bukanlah sikap yang baik. Lagi-lagi, agar anak bisa menerapkan hal tersebut dalam sehari-hari, orangtua harus menjadi contoh. Terkait hal ini, juga dijelaskan dalam sebuah hadis dari Al Musawwir bin Makhramah radhiallau’anhu tentang sahabat Rasulullah terhadap Rasul ketika berbicara,

وإذا تكَلَّمَ خَفَضُوا أصواتَهم عندَه ، وما يُحِدُّون إليه النظرَ؛ تعظيمًا له

Artinya: “Jika para sahabat berbicara dengan Rasulullah, mereka merendahkan suara mereka dan mereka tidak memandang tajam sebagai bentuk pengagungan terhadap Rasulullau.” (HR. Al Bukhari 2731).

 

3. Mendengarkan Nasihat dari Orangtua

Adab terhadap orangtua yang harus diterapkan oleh anak berikutnya adalah mendengarkan nasihat orangtua tanpa membantah. Setiap kali orangtua berbicara, anak harus mendengarkan dengan penuh perhatian. Hindari untuk memotong pembicaraan, apalagi dengan suara yang lantang.

Bukan hanya anak saja yang harus mendengarkan, tapi orangtua juga harus tahu bagaimana adabnya dalam menasihati anak. Inilah beberapa hal yang harus kamu perhatikan agar anak mau mendengarkan nasihat:

  • Hindari membentak anak, terlebih di muka umum.
  • Saat menasihati, jangan mengeluarkan kata-kata kasar atau makian yang dapat menyakiti hatinya.
  • Berikan pengertian mengapa ia tidak boleh berbuat demikian.

 

4. Selalu Menomorsatukan Orangtua

Dikisahkan oleh Rasulullah SAW, bahwasanya ada tiga orang pemuda yang terjebak di dalam gua. Salah satunya pun berdoa kepada Allah SWT, dalam doa tersebut menunjukkan bahwa ia selalu mendahulukan untuk memberi susu kepada orangtuanya sebelum memberikannya pada anak-anaknya sendiri. (HR. Bukhari No. 5974 dan Muslim No. 2743).

 

5. Mematuhi Perintah Baik Orangtua

Sebagai seorang anak, tentu harus mematuhi segala permintaan orangtua. Namun, yang harus dipatuhi adalah hal yang baik-baik saja dan tidak bertentangan dengan syariat agama atau melebihi batas kemampuan diri. Apabila orangtua memerintah di luar batas kemampuan anak, maka anak harus mencoba semampunya. Jika ingin menolak, anak perlu memohon maaf dan memberikan pilihan lain yang sesuai dengan kemampuannya. Jangan sampai penolakan tersebut justru menyakiti hati orangtua.

 

6. Tidak Memandang dengan Tatapan Tajam

Adab terhadap orangtua yang mesti diajarkan pada anak adalah, tidak memandang dengan tatapan tajam. Ajarkan anak untuk memandang dengan tatapan yang lembut dan meneduhkan terhadap orangtua. Sebagaimana yang tertuang pada Shohih Bukhari No. 2731, 2732, yang mana para sahabat kala itu selalu memandang dengan penuh hormat kepada Rasulullah di mana mereka menjalani Rasulullah SAW.

 

7. Memperlihatkan Kasih Sayang pada Orangtua

Anak harus selalu merendah dan memperlihatkan kasih sayang terhadap orangtuanya. Jangan menuntut hal-hal yang tidak dapat dipenuhi orangtua. Sebab, seiring bertambahnya usia, orangtua tidak akan mampu memenuhi segala yang anak inginkan. Di sinilah kewajiban anak untuk mengerti keadaan tersebut. Intinya, anak tidak boleh menuntut segala hal yang di luar batas kemampuan.

 

8. Tidak Duduk di Hadapan Orangtua Saat Mereka Berdiri

Adab terhadap orangtua yang harus diterapkan oleh anak berikutnya adalah, jika orangtua sedang berdiri maka hendaknya anak berdiri dan tidak duduk di hadapannya. Hal ini bertujuan untuk menyelisihi kebiasaan orang kafir yang justru duduk saat orangtua berdiri, sehingga dianggap tidak sopan dalam Islam. Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu’anhu:

اشتكى رسولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم فصلينا وراءَه وهو قاعدٌ, وأبو بكرٍ يُسْمِعُ الناسَ تكبيرَه, فالتفتَ إلينا فرآنا قيامًا فأشار إلينا فقعدنا, فصلينا بصلاتِه قعودًا. فلما سلَّمَ قال: إن كدتُم آنفًا لتفعلون فعلَ فارسَ والرومِ, يقومون على ملوكِهم وهم قعودٌ. فلا تفعلوا. ائتموا بأئمَّتِكم. إن صلى قائمًا فصلوا قيامًا وإن صلى قاعدًا فصلوا قعودًا

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengaduh (karena sakit), ketika itu kami shalat bermakmum di belakang beliau, sedangkan beliau dalam keadaan duduk, dan Abu Bakar memperdengarkan takbirnya kepada orang-orang. Lalu beliau menoleh kepada kami, maka beliau melihat kami shalat dalam keadaan berdiri.

Lalu beliau memberi isyarat kepada kami untuk duduk, lalu kami shalat dengan mengikuti shalatnya dalam keadaan duduk. Ketika beliau mengucapkan salam, maka beliau bersabda, ‘kalian baru saja hampir melakukan perbuatan kaum Persia dan Romawi, mereka berdiri di hadapan raja mereka, sedangkan mereka dalam keadaan duduk, maka janganlah kalian melakukannya.

Berimamlah dengan imam kalian. Jika dia shalat dalam keadaan berdiri, maka shalatlah kalian dalam keadaan berdiri, dan jika dia shalat dalam keadaan duduk, maka kalian shalatlah dalam keadaan duduk” (HR. Muslim, no. 413).

Baca Juga: 13 Cara Mendidik Anak Menurut Islam

Demikianlah beberapa adab terhadap orangtua yang harus dimiliki oleh anak. Semakin besar seorang anak, maka semakin besar pula adab dan tanggung jawabnya terhadap orangtua. Pada intinya, seorang anak tidak boleh bersikap bebas kepada orangtunya. Sebab, ada beberapa aturan yang harus diterapkan sampai kapan pun.